SMA 3 TARAMUDA
11:30
Pemuda ini berjalan santai menaiki anak tangga, ia sedang menuju kelasnya yang berada dilantai paling atas. Kelas yang sangat menyeramkan, tidak ada yang berani memulai suara bising. Jika mereka berisik, sama saja menggangu singa yang sedang tertidur.
"Dari mana aja lu?" tanya Safar kepo.
"Bukan urusan lo," ketusnya.
Safar berdecak sebal. "Memang bukan urusan gue. Gue kan cuma nanya, jahat banget sih!"
Guru memasuki kelas, membuat perhatian mereka langsung fokus di depan. "Siang anak-anak!"
"Siang bu!"
"Sebelum ibu memulai pembelajaran, ibu mau absen kalian terlebih dahulu."
"Baik bu!"
Abdal---- hadir bu!
Aldo---- hadir bu!
Aidil--- hadir bu!
Anita indi--- hadir bu!
Bobi--- hadir bu!
Bila natasha--- hadir bu!
Bombom--- hadir bu!
Billy--- hadir bu!
Bomba rehana--- hadir bu!
Cinta pitaloka--- hadir bu!
Citra reva indriani--- hadir bu!
Cudding--- hadir bu!
Deka Kade Sanjaya---Hening, tidak ada yang menyahut, membuat bu Mila langsung menatap ke depan.
"I Kadek Deka Sanjaya!" panggil Mila lebih keras, tapi tidak ada jawaban dari sang empu. "Wahyu? Dimana Deka?"
"Bolos." Jawab Wahyu.
Bu Mila geleng-geleng kepala. "Anak itu selalu bolos. Ibu harus laporkan ini dengan wali kelas kalian."
Setelah mengabsen. Bu Mila langsung membuka materi. Deka selalu bolos bersama Wahyu, tapi sekarang tidak, karena kedua sahabat itu terlibat konflik yang cukup besar.
Safar membisik pelan. "Tumben Wahyu gak ikut bolos..."
Rahmat hanya diam, dia tahu hubungan kedua sahabatnya tidak baik-baik saja, pasti ada sesuatu konflik diantara mereka. Namun, ia belum tau konflik apa yang terjadi.
Kring... kring... kring...
Bel tanda pulang sudah berbunyi sebanyak tiga kali. Siswa-siswi nampak kegirangan, tidak sabar pulang ke rumah untuk memakan masakan dari sang ibu. Khusus yang punya ibu ya? Kalau gak ada, ya sabar.
"Baik anak-anak, karena bel sudah berbunyi, sampai sini saja materi kita. Belajar yang rajin jangan malas-malas," peringat Mila.
"Iya bu!"
****
AREA PARKIRAN
01:40
"Gue mau ke kelas Kirana. Lo balik duluan aja," ucap Rahmat dan hanya dapat deheman dari Wahyu.
"Mereka pacaran gak sih?" tanya Sintiya kepo.
"Kalau pacaran... ya baguslah!"
"Iya juga sih... tapi gak level sama Rahmat. Liat aja penampilannya, cupu banget!" cemohnya, membuat Wahyu terkekeh sinis menyetujui pendapat dari kekasihnya.
11 F4
"Lin! Ada kak Rahmat!" seru Rilen melototkan mata di ambang pintu. Gadis ini tengah melihat Rahmat yang berjalan menuju kemari.
"Se-serius lo!?"
"Iya Lin. Gue serius!"
"Gue cantik gak? Udah cantik belum!?" seru Serlin sambil mendandani wajahnya dengan semangat.
"Udah Lin. Cantik banget malah!"
"Pastinya... ngalahin si cupu," cemoh Vio terkekeh sinis.
Rahmat sudah memasuki kelas, Serlin terus tersenyum lebar menatap ke arah Rahmat. Gadis ini percaya diri sekali, dia mengira Rahmat datang untuk menemuinya. Ternyata, Rahmat menemui gadis lain. Sontak membuat gadis ini mulai menggeretakkan giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWARA THE SERIES (On Going)
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Menyukai salah satu dari hambamu... apakah kami dapat dipersatukan? Atau akan berpisah karena berbeda keyakinan? Tak ku sangka, kita menyukai gadis yang sama. Lantas? Apakah saya harus mengalah? Dan membiarkanmu hidup bersamanya? Sang...