2

228 16 1
                                    

Di dunia lain

"Eh gimana kalo kita jalan jalan ke laut aja,di sana pasti seru iya ga sih"

"Iya bener juga apa kata samudra,mending kita kelaut lang"ucap nya

"Boleh"ucap langit

"Oke kita besok ke laut,yaudah gue pulang dulu ya mau prepare dulu"ucap samudra lalu pergi

"Elah si samudra paling dia cuma bawa kolor aja satu,so soan mau prepare"ucap lingga

"Yaudah gue juga pulang ya lang udah malem"ucap lingga ikut pergi

Setelah kepergian teman teman nya langit langsung beranjak dari tempat duduk

Langit memasuki kamar nya,tidak ada satupun yang berani masuk ke dalam kamar langit,maid yang bekerja di sana saja tidak pernah sekalipun memasuki kamar milik langit

Langit menatap sekeliling kamar nya,dia sama banyak pajangan yang menampakkan foto foto yang tersusun rapih di dinding

Langit melihat salah satu foto besar,di sana almarhum ayah nya sedang berfoto di sebuah laut luas,senyum nya mengembang lebar

Lalu pandangan nya tertuju pada sebuah lukisan yang ayah nya buat dulu,lukisan putri duyung yang di ikat tali,wajah nya begitu menyedihkan

Langit pernah mendengar kakek nya dulu pernah menangkap seekor putri duyung,namun mendengar itu bukan nya bima percaya ia malah tertawa terbahak bahak karna menurut langit itu lelucon

Langit membuka kotak kecil,di sana terlihat kalung perak yang di dominasi oleh batu giok hitam

Itu adalah peninggalan kakek nya,kalung itu turun temurun,langit tidak pernah memakai nya,karna saat memakai kalung itu,tubuh nya menjadi panas seperti terbakar

"Aku harus membuktikan apakah mermaid itu ada atau tidak,kalau memang benar ada aku akan memajang nya di musium milik kakek nanti"gumam langit

Langit membereskan barang barang yang akan iya bawa besok, seperti teropong,kamera dan lain lain

"Oh aku hampir lupa"ucap langit mengambil sesuatu dari lemari

"Senjata peninggalan ayah"

.
.
.
.

Keesokan hari nya mereka benar benar pergi untuk berjalan jalan ke sebuah larutan yang jarang orang datangi

"Tidak sia sia kita mendatangi tempat ini,ini sangat menakjubkan"teriak samudra

"Ayo kita cari villa terdekat agar kita bisa istirahat sejenak sebelum kita menelusuri tempat ini"ucap lingga

Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu di sebuah villa yang lumayan besar

"Eh lang ngapain bawa kalung itu mulu sih,lo kan udah bilang itu kalung pembawa sial"ucap lingga

"Sembarang anjir kalo ngomong,bukan pembawa sial,tapi ini tuh kalung kalo dia pake bikin badan panas kaya kebakar"jelas samudra merebut kalung itu namun tangan nya langsung tergores oleh perak dari kalung itu

"Awww aduh"ringis samudra

"Jangan sentuh kalung gue"ucap langit menggenggam kalung itu erat

"Iya iya maaf,gue terlalu bersemangat tadi lang"ucap samudra masih meringis kesakitan

"Yaudah kita istirahat dulu,biar nanti tenaga kita terkumpul,kalian ingat kan apa kata ayah langit dulu,di laut ini ada pitri duyung"ucap lingga

"Apa sih lo masih percaya gituan,norak"ucap samudra

"Ya elah siapa tau kan beneran ada,lo pasti percaya ayah lo kan lang,Lo pasti juga ada niatan buat cari tuh duyung"ucap lingga

Langit hanya diam tidak menanggapi ucapan mereka

"Diem berarti bener"ucap lingga

"Lang ayah lo dulu meninggal di laut ini kan lang,karna mencari keberadaan duyung itu,dan apa hasil nya duyung itu tidak ada lang,ga"ucap samudra menatap langit dan gilang bersamaan

"Udah udah kita istirahat aja ayo"ucap Gilang

Mereka akhirnya masuk kedalam kamar mereka masing masing,agar tenaga mereka terkumpul ketika mereka menelusuri setiap pulau yang ada di lautan luas ini


TBC...





Segitu dulu ya teman teman
Maaf kalo banyak typo

siren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang