6

66 6 2
                                    


"Ini kalung ku,dari man kamu menemukan ini" ucap langit

"Hey lepaskan, kalung apa aku tidak memakai kalung, apa kau buta ini itu gelang, dasar manusia aneh" ucap marah luminor

"Aku tanya darimana kamu mendapatkan itu" ucap langit sedikit menaikan intonasinya

"Aku membelinya di sana, mereka menjual gelang dan cincin, lihat, kami membeli nya di sana" luminor menunjukan gelang dirinya dan juga Yosep kalau zorji menunjukkan cincin giok hitam

Langit menatap gelang itu satu satu, benar di sana ada campuran kerang dan mutiara sedangkan kalung nya tidak ada, dan kalung itu tidak bisa di pakai oleh orang sembarangan, karna siapapun yang memakainya pasti akan merasakan rasa sakit seperti terbakar

"Sudah kan aku ingin pergi" luminor langsung melangkah pergi di ikuti Yosep dan zorji

Langit menatap kepergian mereka

"Lo ga curiga sama mereka lang"ucap lingga

"Ntah lah" ucap langit

"Lo liat ga mata mereka ko beda beda ya, yang banyak omong itu tadi matanya sedikit keunguan, trus yang kecil putih itu biru laut, yang badanya gede berotot mata nya biru juga tapi biru kalem" ucap lingga merasa heran

"Budaya kita beda beda mungkin mereka blasteran Ling"ucap samudra yang entah sejak kapan ada di sebelah mereka

"Ya tapi gue liat liat nih ye bule bule di sini kebanyakan mata nya biru sama coklat, ga ada tuh yang mata nya ungu" ucap lingga

"Ya elah lingga,lingga kan bisa aja dia pake soflen,lagian nape sih lo mempersalahkan mata tuh orang" ucap samudra

"Ya kaga, cuma heran aja" ucap lingga

Saat lingga dan samudra adu mulut, tiba tiba langit berlari entah kemana

"Lang mau kemana woy, Laut nya di sana" teriak lingga

"Udah ayo kerja langit"

Kedua nya mengejar langit yang berlari sangat cepat

"Grep"

"Tunggu" ucap langit

"Apa lagi sih" ucap luminor menghempaskan tangan langit

"Darimana asal mu", ucap langit tiba tiba

"Kenapa, itu bukan urusan mu" ucap luminor sedikit sinis

"Tidak aku hanya memberimu tumpangan selagi kamu berada di sini " ucap langit

"Tidak usah aku tidak butuh" saat luminor ingin pergi tangan nya langsung di tahan oleh zorji

"Luminor bukan kah ini kesempatan kita untuk balas dendam kepada manusia" bisik zorji

Sedangkan yosep dia hanya meremas ujung celananya karna takut, dia takut manusia di depan nya ini berbuat kejam, kekuatan nya tidak berfungsi di dataran jadi dia tidak akan bisa melawan jika manusia menyerang

"Oke kami akan tinggal sementara bersama kalian, kenalkan aku luminor dan mereka teman ku Yosep,dan zorji" tunjuk luminor ke arah Yosep dan zorji

"Apa yang lo lakukan langit" bisik lingga

"Aku hanya ingin membuktikan nya" ucap langit

"Membuktikan apa?"

"Hanya aku yang tau" ucap langit datar

"Ikuti aku" ucap langit ke pada semuanya termasuk luminor, Yosep dan zorji

Mereka mengikuti langit dari belakang, sedangkan Yosep masih berdiam diri tidak berkutik melihat semuanya sudah berjalan

Zorji melihat sekeliling yang tidak menemukan keberadaan Yosep

"Luminor tunggu sepertinya yosep tertinggal" zorji langsung berbalik untuk menghampiri Yosep

"Apa yang sedang kau lakukan di sini" ucap zorji datar

"A-aku takut" gugup Yosep

"Takut kenapa, kau ini selalu menyusahkan" kesal zorji

"Aku takut mereka menyerang kita, kita tidak punya kekuatan apa apa untuk menyerang balik mereka" ucap  Yosep

"Kau tinggal ikut, dasar payah" zorji langsung menarik tangan Yosep secara paksa

"Zorji tunggu tangan ku sakit" lirih Yosep

"Makanya menurut kepada ku" marah zorji

.
.
.

"Ini rumah mu" ucap kagum luminor

"Bukan ini adalah villa, kami menyewanya karna kami sedang berlibur" ucap langit menjelaskan

"Villa, apa itu" lirih luminor

"Kami akan pulang malam nanti, kau ikut lah bersama kami, bukan kah kau belum punya tempat tinggal, sebenarnya dari mana kalian" tanya langit

"K-kami, kami d-dari....."

"Kami dari amerika, sedang berlibur di sini"ucap zorji memotong ucapan luminor

"Mengapa kalian bisa bahasa kami, baikan sangat lancar"

"Tentu saja kami belajar bahasa Indonesia dari kami kecil" ucap zorji lagi

"Ah baiklah, lalu di mana pakaian kalian?" Tanya langit

"Kami melupakan nya, kami akan membeli nya besok" ucap zorji

"Pakai lah baju ku untuk sementara, cuaca di sini sangat dingin" ucap langit menatap manik mata luminor yang sedang gelisah

"Pakai lah baju ku" langit melempar baju kepada zorji, luminor dan yosep

Mereka memakainya, baju yang zorji pakai sangat pas di tubuhnya karna tubuh langit dan zorji sebelas duabelas

Sedangkan luminor sedikit kebesaran, dan Yosep yang oversize, sehingga celana pendek yang Yosep  pakai tenggelam di telan baju kebesaran nya

"Uhhh Look at her she's so sexy" bisik lingga

"Dasar otak ngeres lu" ucap samudra menggeplak kepala lingga

"Cemburu bilang" ucap lingga

"Amit amit"








TBC.......









Hay Hay hay siapa nih yang nungguin cerita ini, maaf banget ya gengs lagii sibukkkk banget, aku cuma ada waktu 3 jam buat tidur jadi ga sempet buat up

Jangan bosen bosenn buat baca cerita ku ya

Maaf juga kalo banyak typo soalnya ga aku baca ulang papay

siren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang