7

72 8 0
                                    


"Kamar di sini hanya ada 3" ucap langit

"Gue mau tidur sama samudra" ucap lingga tiba tiba

"Dih ogah" ucap samudra menolak

"Lo tau kan sam gue ga bisa tidur kalo bukan sama lo" ucap lingga melas

" Ck nyusahin" ucap samudra bersidakep dada

" Oke zorji bagaimana dengan mu" ucap langit

"Aku akan tidur bersama luminor" ucap zorji

Yosep yang mendengar itu langsung menatap zorji

"Z-zorji bagaimana dengan aku" ucap Yosep

"Kamu bisa tidur bersama langit, jangan membuatku pusing" ucap zorji sedikit marah

"T-tapi aku takut" lirih Yosep

" Baiklah tidak papa yosep kamu tidur lah bersama zorji, biar aku yang diatur bersama langit" ucap luminor

"Tapi luminor aku ingin bersamamu" ucap zorji

"Zorji patuhi tuan mu" ucap luminor

Zorji langsung menatap tajam yosep

" Sudah ayo tidur, bukan kah malam ini kita akan pulang, istirahat lah sebentar agar nanti tidak kecapean saat di jalan" ucap langit

Mereka langsung memasuki kamar masing masing

" Zorji tunggu aku, maaf bukan maksud aku memisahkan mu dengan luminor tapi aku takut" ucap Yosep

"TAKUT, TAKUT, TAKUT, ITU SAJA ALASAN MU, AKU SUDAH MUAK YOSEP" bentak zorji

Membuat Yosep mundur beberapa langkah karna baru kali ini dia di bentak oleh seseorang

"M-maaf" lirih Yosep

"Harus nya kau tidak usah ikut ke daratan, itu hanya beban bagi ku dan luminor" ucap Yosep

"Kau pria yang lemah,cengeng,beban aku benci orang yang seperti itu" ucap zorji

"Kamu benci kepada ku" tanya Yosep

" Iya aku benci kepada mu Yosep" ucap zorji menunjuk wajah Yosep

Yosep meneteskan air mata nya," maaf a-aku hanya takut, itu hal yang wajar seseorang merasa takut bukan, mengapa kamu sebenci itu" ucap Yosep menangis

"Dasar cengeng, aku tidak mau seranjang bersama mu,itu sangat menjijikan,terserah kau mau tidur di mana aku tidak peduli" zorji langsung merebahkan dirinya di kasur tidak mempedulikan Yosep

Yosep melihat sekeliling haya ada karpet bulu bulat, itu tidak cukup untuk tubuhnya

"tidak papa aku terbiasa tidur di laut, bukan kah dingin nya angin tidak sedingin air laut"

Yosep menidurkan diri nya meringkuk di atas karpet bulu

" Mungkin jika aku tidak sndiri di laut aku akan tetap di sana zorji" ucap Yosep

"Kau tau, saat luminor merencanakan pergi ke daratan tanpa mu, di situ aku lah yang memaksa luminor membawa mu, aku takut kau merasa kesepian, aku takut kau merasa sendiri di sana, aku takut kau hiks, kau tidak memiliki teman zorji, aku takut tejadi apa apa dengan mu" tangis yosep

"K-kau bukan zorji yang aku kenal, zorji yang selalu menemani ku untuk berburu, zorji yang selalu menyambut kepulangan ku"

Yosep terus menangis, apakah zorji mendengarnya?, tentu tidak zorji tertidur sangat pulas

.
.
.

"Bisa kah kau seger sedikit ini sangat sesak" ucap luminor

"Aku sudah di ujung kasur, kau lihat di depan mu itu sangat longgar luminor" ucap langit

"Maaf aku hanya tidak bisa berbagi tempat tidur, aku sudah terbiasa tidur sendiri" ucap luminor

"Hahhh baiklah tidur lah, aku akan tidur di sofa saja" ucap langit

"Tunggu, di sini saja itu sangat kecil, aku hanya butuh beberapa menit untuk beradaptasi" ucap luminor

"Hahaha adaptasi itu kedengaran seperti seekor udang yang ingin menginap di rumah temannya" tawa langit

"Hey berhenti mengejek hewan laut, itu tidak lucu" maah luminor

"Hahaha baiklah baiklah maaf kan aku, tapi tunggu berapa lama kau tidak mandi, badan mu bau amis" ucap langit

" A-apa maksud mu, itu hanya perasaan mu saja" ucap luminor membelakangi tubuh langit

Langit menatap punggung luminor, mendekatkan hidungnya di leher luminor lalu menghirupnya

"Amis seperti ikan segar" batin langit

"Menyingkir lah langit nafas mu sangat panas" ucap luminor



TBC .......





Segitu dulu ya teman teman
Maaf kalo banyak typo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

siren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang