🍑 beginning(awal) ending🍇

1.5K 79 3
                                    

Langsung aja❤️

*
*
*
*
*
*

"Lu..Luna apa sekarang anda akan meninggalkanku?"tanya Rizen dengan raud wajah sedih nya.

Sedangkan Luna yang mendegar ucapan Rizen itu seketika tersenyum dan berucap..

"Tidak..suamiku...tenang saja saya tidak akan meninggal kan anda, jadi saya akan menikahi anda juga sayang..." ucap Luna merayu.

Rizen yang mendegar ucapan Luna itu seketika tersenyum senang walaupun sedikit kecewa di karenakan ia bukan satu-satu nya tapi salah satunya namun itu semua tidak apa-apa baginya yang terpenting ia bisa bersama sang kekasih.

"Baiklah..."ucap Rizen.

Setelah Luna merasa keadaan telah membaik ia pun bergegas menyuruh Delvin untuk mempersiapkan kereta kuda agar mereka semua bisa ke istana.

"Suami ke tiga(tunjuk nya)...siapkan kereta kuda"pinta Luna.

Delvin yang merasa diri, itu seketika menyuruh bawahan nya.

"Siapkan 2 kereta kuda besar."ucap Delvin menyuruh.

"Baik..putra mahkota"balas prajurit itu yang kemudian langsung pergi.

Setelah beberapa menit menunggu 2 kereta kuda itu pun tiba yang kemudian membuat ke lima pria itu memperebut tempat duduk untuk di samping Luna.

"Luna..saya akan..bersamamu.."ucap Arfil meminta agar bisa duduk bersama.

"Maaf duke Arfil..tapi sepertinya saya lebih pantas untuk duduk bersama Luna.."ucap Delvin.

"Tidak...saya yang akan bersama Luna"ucap jac menolak mereka.

"Anda..tidak pantas duduk di samping Luna jac..tapi sayalah yang pantas.." ucap Ayas sambil menatap remeh.

"Kalian semua tidak pantas duduk bersama istriku...saya Sebagai suami lebih pantas.."ucap Rizen sambil tersenyum remeh..

Sedangkan Luna yang sedari tadi mendengar pertengkaran itu seketika memotong pembicaraan.

"Stop!..." teriak Luna sambil memijat pelipis kepala nya yang pusing akibat mendegar cemohan para suami nya itu

....

Dan setelah beberapa menit kini Luna sedang terduduk di kereta kuda berwarna emas dengan seyuman manis menatap pemandangan di luar jendela bersama Lisa dan Lukas dan para binatang roh nya.

Di sisi lain kereta kuda yang berwarna hitam,
Ke lima pria itu saling bertatap- tatapan dengan perasaan kesal, marah, kecewa, dan pasrah.

yah akibat mereka tidak mau mendegar dan tidak ada yang mau mengalah seketika Luna kesal dan dengan cara sedikit kasar ia kemudian menyatukan mereka di kereta kuda yang sama, dan tanpa bantahan sedikitpun mereka semua langsung menurut di karenakan takut saat melihat Luna yang menatap tajam ke arah mereka.

"Ini kesalahan kalian semua..jika saja kalian tidak melibatkan saya, mungkin saya akan duduk bersama istri saya" ucap Rizen kesal.

"Apa sekarang anda menyalahkan kami?.."ucap Jac.

"Sudahlah..apa kalian ingin membuat Luna marah lagi?.."ucap Ayas kesal.

Sedangkan Delvin dan Arfil yang mendegar itu hanya terdiam menahan amarah.

Setelah 1 jam menempuh perjalanan, mereka pun tiba di istana dan langsung di sambut oleh para maid dan pasukan prajurit.

"..Putra mahkota..Telah tiba.." teriak salah satu prajurit penjaga gerbang istana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(LUNA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang