⋆˚࿔ Kunyuk 𝜗𝜚˚⋆һᥲ⍴⍴у rᥱᥲძіᥒg 💭
Musik lembut kini mengalun memenuhi penjuru kamar Ryuka. Hari Minggu adalah hari terbaik untuk melakukan konser solo di kamar, itulah yang menjadi kebiasaanya ketika berada di rumah.
Sambil mengikuti lirik lagu yang berasal dari ponselnya, kini Ryuka tampak memilih beberapa pakaian kotor dan memasukkannya ke dalam sebuah kantong untuk dibawanya ke bawah. Ia juga baru tahu, ternyata apartemen ini memiliki laundry umum untuk para penghuni kamar.
Ryuka mengambil jaket Jaegar yang ia letakkan di sebuah keranjang. Ia melihat bekas jus di bagian bawahnya, hal ini terjadi ketika ia pergi makan siang bersama hari itu. Seseorang tak sengaja menumpahkan jus padanya membuat jaket pria itu kotor. Akhirnya, Ryuka memasukkan pakaian terakhir ke dalam kantongnya sebelum keluar untuk mencuci semuanya.
Gadis itu membuka pintunya, bertepatan dengan pintu kamar tetangganya yang juga ikut terbuka. Ryuka menoleh pada Jendra yang kini masih tetap mengenakan masker dan kacamata hitam, ia hanya jaga-jaga agar tidak terkena bulu kucing lagi. Meski kini baby sudah ia kurung di kandang.
Tampak laki-laki itu juga membawa sebuah kantong berisi pakaian, biasanya ia akan meminta jemput pada pekerja laundry. Namun sayangnya kali ini tidak ada yang bisa menjemput pakaian kotornya karena pekerja yang biasa melakukannya tengah sakit. Terpaksa Jendra harus mengantarnya sendiri ke bawah.
Ryuka masih saja bersikap ramah meskipun ia sering kali mendapat respons tidak mengenakkan dari tetangganya ini. Ia sedikit tersenyum tipis sebelum melangkah terlebih dahulu, berusaha mengabaikan Jendra yang kini turut melangkah tepat di belakangnya.
Tepat setelah Ryuka memasuki area tersebut, wangi sabun menguak ke rongga penciumannya. Dari semua pekerjaan rumah, Ryuka paling senang ketika mencuci baju, karena ia bisa merasakan rasa segarnya sabun yang berputar di mesin cuci.
Ryuka mendekati salah satu mesin cuci yang ada di sana dan memasukkan pakaian kotornya, tak lupa memberi sabun. Selagi menunggu semuanya selesai, ia memutuskan untuk duduk di kursi tunggu di sana.
Dari kejauhan, ia melihat laki-laki yang mengenakan kacamata hitam itu kini tengah berbicara dengan salah satu wanita.
"Saya udah bayar uang laundry, kenapa gak ada pelayanan hari ini?" Terdengar suara pemuda itu tidak senang.
"Maaf mas, tapi hari ini benar-benar kosong, anda bisa mencuci sendiri? Kami benar-benar minta maaf."
Ryuka bergumam pelan di dalam hatinya, padahal laki-laki itu tinggal memasukkan pakaiannya ke dalam mesin cuci dan memasukkan sabun, selesai, tidak ada yang ribet.
Melihat tidak ada habisnya adu mulut kedua orang tersebut, Ryuka mendekat dan merebut kantong pakaian Jendra. Laki-laki itu tentu sangat terkejut, melihat Ryuka yang kini tengah memasukkan pakaiannya ke mesin cuci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistakes
Teen Fiction|Sebuah Kesalahan Yang Memabukkan| Ryuka hanyalah seorang gadis biasa yang jatuh sejatuh jatuhnya pada seorang Jaegar, seorang laki-laki yang begitu tampan dan romantis. Bagi Ryuka, Jaegar adalah satu-satunya pria yang ia cintai. Tepat sebelum seseo...