E : ʙᴀɢɪᴀɴ ꜱᴇᴍʙɪʟᴀɴ

117 43 5
                                    

˚࿔ Bukan yang diinginkan 𝜗𝜚˚⋆

һᥲ⍴⍴у rᥱᥲძіᥒg 💭

"Menjauhlah dari Jaegar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menjauhlah dari Jaegar."

Dengan tatapan getir, Ryuka menatap Luna yang kini tengah menyerangnya terang-terangan. Bahkan, ia masih berada di area kampus saat ini. Bukan hanya mereka berdua yang terlibat, bahkan mahasiswa yang tak sengaja lewat kini ikut penasaran dan mendekat.

"Kamu lihat kan Ryuka? Jaegar sudah bertunangan, dan itu sudah lama. Bagaimana kamu bisa dengan nyaman jadi orang ketiga di hubungan orang lain? Kamu gak punya rasa malu?" Hardik Luna, membuat bisikan yang mulanya kecil mulai heboh. Bahkan ada yang mengambil video.

"Sudah ya, kalau kamu gak ada pertanyaan lagi, saya pergi. Dan, jika kamu tidak menuruti perkataan saya barusan. Jangan harap bisa mendapatkan ketenangan lagi," ketusnya.

Ryuka mengepalkan tangannya di samping tubuhnya. Bahkan hingga buku-buku tangannya memutih. Ia menunduk, tak ingin melihat bagaimana tatapan orang saat ini padanya. Dengan langkah gontainya, gadis itu kini berjalan di antara kerumunan dan menjauh masuk ke dalam gedung.

"Kita samperin?" Tamara menggeleng kecil ketika Yela bertanya, sedari awal mereka berdua juga melihat apa yang sedang terjadi pada Ryuka.

"Biarin aja dulu, kita gak berhak ikut campur."

Di sisi lain, Jendra dan Reno saling lirik, sudah ia duga Luna tidak akan diam saja. Bahkan mengumumkan pertunangan Jaegar tak cukup baginya jika belum membuat gadis itu benar-benar mundur secara langsung.

"Gue gak nyangka dia gitu, ternyata selama ini Ryuka selingkuhan Jaegar?" Tanya Reno penasaran. Namun ketika ia menoleh, Jendra sudah tidak ada di sebelahnya. "Anying, udah ilang aja tuh orang."

。゚•┈୨♡୧┈• 。゚

Suara keyboard laptop milik Jaegar memenuhi seisi kamarnya. Karena, tampak pria itu menekan dengan tidak santai. Kacamata anti radiasi kini bertengger di hidung mancungnya dan mulai menatap sebuah tangan yang menutup paksa laptopnya.

"Ngapain? Gak lihat gue sibuk?" Jaegar berujar dengan nada dan wajah datarnya, menatap sang adik yang masuk tanpa mengucap apapun dan tiba-tiba menutup laptopnya dengan kasar seperti itu.

"Sibuk? Lo gak tau apa yang udah Mama lakuin tadi di kampus?" Jendra menatap dengan tajam, namun respons Jaegar biasa saja, tidak penasaran ataupun terkejut sama sekali.

"Gue tau, gue udah lihat videonya," jawabnya.

"Cuma itu respon lo?"

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang