S: ʙᴀɢɪᴀɴ ᴛɪɢᴀʙᴇʟᴀꜱ

66 22 4
                                    

⋆˚࿔ Calon pacar? 𝜗𝜚˚⋆

һᥲ⍴⍴у rᥱᥲძіᥒg 💭

"Lo nyariin apa Ryu?" Yela menatap Ryuka yang gerak-geriknya tampak gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo nyariin apa Ryu?" Yela menatap Ryuka yang gerak-geriknya tampak gelisah. Tanpa menjawab dengan jelas, gadis itu sudah terlebih dahulu keluar kelas. Dengan langkah cepat dan wajah gusar dia terus berdoa di dalam hatinya, agar kunci lemarinya tidak hilang. Seingatnya, tadi dimasukkan di dalam tas, namun nyatanya tidak ada apa-apa di sana.

Mungkin Ryuka lengah saat mengeluarkan ponsel tadi ketika di jalan, atau mungkin dia benar tidak membawanya. Jika tinggal di rumah, itu juga mustahil karena Ryuka ingat persis dimana diletakkannya benda kecil itu.

"Duh dimana ya? Kalau hilang ribet banget, soalnya gak ada kunci serapnya," gumamnya sendiri, setelahnya gadis itu menghentikan langkahnya ketika tepat di gazebo depannya berkumpul segerombolan laki-laki yang diduga adalah katingnya, tampak mereka terlihat berbincang dengan beberapa orang sahut-sahutan lagu dengan salah satu dari mereka yang sedang memetik senar gitar.

Ryuka meyakinkan hatinya, bahwa kunci lemarinya penting, namun jika tidak bisa menemukan pun Ryuka bisa mengakali yang lain, namun jika bisa dicari ya Ryuka lebih baik mencari dulu.

Sambil terus mencari di jalanan yang dia lewati tadi, Ryuka sudah mulai putus asa, jika hilangnya di luar kampus mungkin dia tidak bisa menemukannya sekarang. Dengan langkah gontai, akhirnya ia berbalik dan berniat kembali ke kelas, karena dosen akan masuk dalam sepuluh menit.

Sembari berjalan, Ryuka terus melihat ke bawah, saking fokusnya ia tak sadar tiba-tiba tangan seseorang melekat di kepalanya. Gadis itu bisa melihat sepatu putih yang dikenakan pria di depannya. Dengan perlahan ia naikkan pandangan dan tatapannya bertemu dengan Jendra yang menatapnya penuh tanda tanya.

"Lihat jalan, kalau nabrak, diketawain orang sekampus, gak malu?" Ujarnya blak-blakan.

Ryuka mundur dan merengut menatap Jendra yang tak kalah heran, "Gak sadar ada tiang."

Terdengar helaan pelan dari Jendra, laki-laki itu mulai berkacak pinggang tanpa menoleh sedikitpun pada teman-temannya yang mulai bersorak di gazebo sana.

"Pepet terus bang," sahut salah satu dari mereka.

"Nyari apa?"

"Ada barang gue yang jatuh, makanya gue cari."

"Ya, gue tau barang, tapi apa, Ryuka?"

Ryuka mendelik mendengar perkataan Jendra, "Kenapa kepo? Emangnya mau bantuin gue nyari?"

"Nggak," dengan langkah besarnya ia berbalik menuju teman-temannya yang mulai heboh menggodanya. Ryuka yang melihat itu jadi malu sendiri, bagaimana jika dia menjadi sorotan publik? Dengan terburu-buru akhirnya Ryuka kembali ke kelasnya.

MistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang