Matahari telah menampakkan dirinya di bumi menandakan bahwa siang telah tiba, di pagi hari yang cerah matahari memencarkan sinarnya ke arah gadis yang tengah tertidur lelap yang membuat tidur gais tersebut terganggu
Liza yang mendapatkan sinar matahari membuat dirinya bangun dari tidur nya, kini dirinya melihat jam yang menunjukkan pukul 06:50, Liza yang nampak terkejut melihat jam yang kini tinggal beberapa menit akan bel masuk sontak membuat dirinya terbangun lalu bergegas kekamar mandi
Setelah membersihkan dirinya kini dia memakai seragam putih abu nya lalu mengoleskan skincare ke wajahnya untuk mempercantik dirinya' padahal dia memang sudah cantik kenapa harus memakai skincare, setelah selesai di kamarnya kini Liza kluar menuju bundaa dan papa nya
"Bunda kepada gk bangunin Liza" ucap Liza kesal berjalan menuruni anak tangga
"Bunda sengaja supaya kamu terbiasa syang" jawab sang bunda
"Liza langsung brangkat Liza hampir telat nanti Liza sarapan di kantin" ucap Liza lalu menyalimi bunda dan papa nya
"Tidak mau papa antar" tanya sang papa
"Tidak perlu paa Liza sama supir aja" ucap Liza lalu pergi meninggalkan bunda dan papanya "
"Hati hati sayang" teriak sang bunda yang di angguki Liza
Sesampainya di sekolah Liza, tinggal beberapa menit lagi masuk dan untung nya dia tidak telat, kini dia sedang berada depan sekolah nya Karan supir nya mengantarnya sampai dalam perkarangan sekolah
𝘛𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘶𝘳𝘢
𝘨𝘸 𝘨𝘬 𝘯𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘢𝘶𝘳𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘳𝘦𝘬𝘵𝘶𝘳 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩
𝘨𝘸 𝘬𝘪𝘳𝘢 𝘭𝘪𝘻𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘢𝘶𝘳𝘢
𝘚𝘶𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘨𝘸 𝘨𝘬 𝘦𝘴𝘱𝘦𝘬 𝘬𝘭𝘰𝘬 𝘢𝘶𝘳𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩
Begitulah cibir para siswi yang ada di pendengaran Liza,
"Lizaaa" panggil Airel berlari menghampiri nya
"Biasa aja GK usah lari lari" ucap Liza kepada Airel
"Lo tau gk ternyata Aura anak pemilik sekolah" ucap airel memberi informasi terbaru tentang sekolah nya
"Terus" ucap Liza
"Gk ada sih ya ayok kekelas bentar lagi masuk" ucap airel menarik tangan Liza namun terhenti saat seseorang manariknya,
"Ikut gw bentar" ucap Devan menarik tangan Liza
"Gk aku mau kekelas" ucap Liza berusaha melepas genggaman itu namun Devan semakin kuat menggenggam tangan Liza
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Devan || Raja WALZAKOR || [On Going]
Novela Juvenil"dasar sampah pembunuh" Maki Devan "Nyesel gw kenal cwek kaya Lo pembunuh" maki Devan "GK tau diri, jalang pembunuh" "Aku terlalu mencintaimu sampai lupa cara melupakan mu " _Devan Steven WILYAM_ "Aku terlalu mencintaimu sampai lupa bahwa dirimu...