6

6.7K 155 7
                                    


Bismillah
Jangan lupa vote dan komen
Terimakasih 💚

*********

Hari ini rumah Agus ramai keluarga besar dari bapak dan ibuk. Mereka berkumpul karena akan mengadakan tahlilan leluhur keluarga bapak dan ibu Agus. Tahlilan ini sebagai bentuk pamit dan meminta izin kepada leluhur semoga diberikan kelancaran acara dan diberikan keluarga yang langengg serta bahagia dunia akhirat.

"Le, sudah ziarah ke makam bapak ibuk??" Tanya Bude.

"Sampun ndek wingi nane, kaleh Sari Bude." Jawab Agus.

Minggu kemarin Agus mengajak Sari berziarah ke makam bapak dan ibuknya. Agus ingin memperkelankan sang calon istri kepada orang tuanya sekaligus ziarah makam.

Mereka tidak hanya mengunjungi makam orang tua dan keluarga Agus, tapi juga makam keluarga Sari. Ziarah sebelum melakukan pernikahan ini menjadi tradisi yang harus dilakukan sebagai bentuk meminta izin dan doa restu kepada para leluhur.

"Ya sudah, ndak usah kemana-mana ndek omah wae. Calon manten ndak oleh keluyuran." Nasehat Bude.

"Nggeh Bude." Jawab Agus.



*********


Sedangkan dirumah Sari juga sedang ada acara tahlilan kirim leluhur keluarga besar. Dari pagi Sari sibuk membantu menyiapkan keperluan untuk acara nanti malam.

"Sar, ojo kesel-kesel. Tandang gawe seng ringan wae. Mosok pas acara mantene ketok kesel." Canda bulek Sari.

"Ndak bulek, ini hanya bantu mbak Siti ngelap piring. Bosen kalau meneng wae." Jawab Sari.

"Iyo wes gek leren, neng kamar wae. Ben sesok pas acara seger." Perintah bulek.

"Nggeh bulek kurang sedikit ini, sekalian." Tawar Sari.


*******

Acara pernikahan Sari dan Agus akan dilaksanakan 2 hari lagi. Maka dari itu kedua keluarga sibuk menyiapkan acara untuk menyambut kedatangan tamu diacara pernikahan nanti.

Agus sedang melamun di dalam kamar. Karena seharian ini dia hanya diminta istirahat tidak ada kegiatan dan itu membuatnya jadi kepikiran masa depan pernikahan mereka kelak. Ada ketakutan kejadian dimasa lalu terulang lagi bisakan dia mengambil hikmah dari masa lalu dan memberikan yang terbaik untuk pernikahannya kali ini.

Agus bertekad akan membuat keluarga yang berbeda dengan yang dulu. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa cukup sekali itu saja kegagal dalam berumah tangga. Tidak boleh ada masalah yang tidak bisa diatasinya Dan dia akan merubah diri agar menjadi lebih baik.

"Gus, kok nglamun wae. Mikirne opo to?" Tanya kakak sepupu Agus.

"Halah biasa." Jawab Agus

"Biasa ki nyapo, kok ndredek barang ndisek wes tau ngono." Guyon sang kakak.

"Moro-moro kepikiran mbesok rumah tanggaku piye." Curhat Agus.

"Kepiye apane, prayo dilakoni ae kok bingung." Bijak kakak.

"Dilakoni yo dilakoni, tapikan ngerti dewe seng ndisek piye kejadiane." Takut Agus.

"Yo jenenge menungso Gus, ora iso nglakoni kabeh tuntutane menungso pokok adwe tumindak becik Wong lio mesti iso nilai dewe." Jawab sang kakak.

"Mugo-mugo Sari iso luweh pangerten lan gemati iso dijak mikir." Curhat Agus.

" Wes to aku yakin Sari iku bocah apik, nanging awakmu yo kudu luweh momong maklum pancene jek bocah." Nasihat sang kakak.

"Pandungane wae mas." Jawab Agus.

Malam ini terasa sangat panjang Agus dan kakak sepupunya berbincang banyak hal tentang kehidupan dan masalah lainnya. Diantara sepupu Agus paling dekat memang dengan kakak ini. Karena memang hanya dia yang bisa dijak serius yang lain becanda terus.

Banyak sekali nasehat yang dia peroleh sebagai bekal berumah tangga kelak. Dia juga mengutarakan kegelisahan dan ketakutan yang dirasakan menjulang pernikahan.

Semakin malam obrolan mereka semakin tidak penting. Ternyata setelah diomongkan ketakutan Agus itu hanya ketakutan tidak berasalan. Hal itu wajar karena bagaimanapun masa lalu Agus tidak baik-saja.

Pernikahan adalah ibadah suci yang paling panjang jangka waktunya.  Karena setelah kalimat ijab qobul itu diucapkan berarti kita sudah berjanji kepada Tuhan bahwa telah siap membimbing dan bertanggung jawab atas wanita yang kita nikahi.

Sepanjang hidup itu lama jadi tentukan pendamping hidupmu yang akan membimbingmu dengan benar. Dia yang akan menentukan kemana arah hidupmu setelahnya, pastikan tidak pernah salah pilih pasangan.

Orang tua tidak pernah berharap lebih dari anaknya selain bakti dan mengikuti nasehat mereka. Ketika akan menikah pastikan restu mereka menyertai langkah kalian, tanpa mereka kita tidak akan hadir di dunia ini. Jadi jangan merasa paling hebat dan bisa sendiri tanpa mereka sebab orang tua adalah jalan ridho Tuhan, sebagaimana kutipan bahwa "ridho Allah terletak pada ridho orang tua dan murka Allah terletak pada murka orang tua." Semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang orang tua tidak restui.




Hahaha panjang sekali part ini, beberapa paragraf terakhir mengandung bawang jadi tolong diingat dan diterapkan secuil kalimat dari author yang sok iye ini 🥰


Terimakasih sudah membaca kisah cinta Juragan Agus.

Kritik dan saran bisa ditulis dikolom komentar, Terimakasih 🥰 🥰 🥰



Cinta Sang Duda [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang