[21] CUEK TAPI PEDULI

99 78 13
                                    

Munkin lo ngerasa gue gak peduli?
Andai lo bisa baca pikiran gue. Andai lo tau isi hati gue. Sebenarnya, rasa cuek itu kebalikan dari rasa empati gue terhadap lo.

-DK🥀

SMA 3 TARAMUDA

10:30

11 F4

Kirana memasuki kelas yang sudah dipenuhi oleh siswa-siswi yang berada di dalam sana. Kirana berjalan menuju bangkunya, tepat dibangku paling belakang yang berada disamping jendela. Tiba tiba saja, kedua gadis itu langsung saja mendorongnya, sampai tubuhnya tersungkur dilantai.

Serlin berjalan menuju ke arahnya lalu berjonkok di depannya, ia mencekram dagunya dengan kuat, Kirana hanya menangis sembari meringis kesakitan.

"Lo jadi cewek, gak usah caper sama kak Rahmat!"

"Ma-af. Lin..." ucapnya gagak.

"Denger ya? Lo itu gak pantes buat kak Rahmat. Lo sama dia beda kasta, beda jauh! Jadi lo mending sadar diri," cibirnya.

"Biasa Lin, dia cuma mau uangnya aja," sindir Vio.

"Pengen banget deh, gue cekik lo. Dasar culun," cemoh Serlin. Mendengar kata cekikan membuat Kirana ketakutan.

"Cekik aja lin. Ngapain ngancem!" ujar  Rilen mengompori.

Serlin tersenyum miring lalu menarik kerah bajunya dengan kasar. Kirana berdiri secara paksa. Serlin mendorong tubuh gadis itu di dinding lalu mencekiknya seperti iblis. Vio dan Rilen tertawa terpingkal-pingkal melihat penderitaan gadis malang itu.

Kirana terus membrontak, ia sesak nafas, tidak ada oksigen yang bisa ia hirup diparu-parunya. Sedangkan, Serlin tersenyum miring sambil mencekiknya dengan ganas sekali.

"Mati lo cupu! Enyah lo!"

Semua orang yang berada di kelas tidak bisa menolong, karena rasa empati mereka sudah tidak ada. Jika melihat pembulian, mereka biasa saja dan hanya diam tidak membela, juga tidak menegur. Mereka hanya peduli dengan diri sendiri, tidak peduli akan orang lain yang di injak-injak oleh senior. Sebentar lagi, dirinya akan mati, ingin rasanya ia pingsan, kepalanya sudah pusing dan penglihatannya mulai memburam.

Kirana membatin pasrah. "Aku bakal mati hari ini. Maafin Kirana bunda."

BRAKKKKKKK

Dobrakan pintu terbuka lebar menimbulkan suara dorongan yang cukup nyaring berasal di pintu tersebut.
Mereka amat terkejut, tatkala melihat seorang pemuda yang berdiri di ambang pintu. Serlin, Vio, Rilen langsung melongo menatap pemuda introvert itu. Deka beralih melihat Kirana yang sudah lemah karena dicekik oleh Serlin.

"Keluar!" teriak Deka, membuat ketiga gadis itu berlari terbirit-birit keluar dari kelas.

Siswa-siswi yang berada di kelas seketika terdiam dan membisu. Deka melirik gadis itu yang sudah terkapar dilantai, entah mengapa ia merasa iba melihat gadis ini yang sudah pucat nan lemah.

Deka langsung memopong tubuh gadis ini lalu berlalu keluar dari kelas. Pemuda ini hendak berlari terbirit-birit membawa Kirana ke ruangan UKS. Keduanya menjadi pusat perhatian di sepanjang koridor. Deka terus berlari tanpa henti, gadis ini sudah pucat nan lemah. Lehernya tengah membiru akibat cekikan yang cukup kuat.

Deka langsung menendang pintu itu dengan kasar, membuat kedua anak PMR yang ada di dalam seketika terkejut, begitu pun siswi yang terbaring di brangkar. Mereka melirik pemuda itu secara bersamaan dengan mulut yang menganga.

"Minggir!" desaknya.

Siswi yang berbaring di brankar langsung terbangun dan memberikan tempatnya untuk Kirana. "Cepet periksa dia! Tunggu apa lagi!?"

DEWARA THE SERIES (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang