⚠ cerita ini mengandung umpatan
Jadi harap bijak dalam membaca
Bukan tentang paras yang tampan, atau harta yang melimpah, bukan pula tentang popularitas, ini tentang seseorang yang mampu membuat kita tersenyum di saat kita merasa lara, menemukan seb...
Ketika Netra Hitam Kita Bertemu Ingin Rasanya Aku Menghentikan Waktu
°°°
Nindi gadis itu kini tengah menikmati waktu santainya, di kamar seraya menggulir layar ponsel-membuka Instagram pribadinya, sambil di temani segelas orange juice favorite nya.
Nindi terbatuk kala membaca salah satu berita yang terpampang di layar ponselnya,ia sedikit tersedak akibat membaca salah satu artikel yang menarik perhatian nya, bagaimana tidak, foto salah satu member group andalannya terpampang jelas di ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Demi apa Melvin konser! ujar Nindi gadis itu, mencoba membaca sekali lagi tulisan yang tertera dalam ponselnya
Ia menarik nafas untuk berusaha menetralkan detak jantung nya, entah mengapa perasaannya menjadi tak karuan seperti ini antara senang, sedih dan juga terharu, Nindi pun bingung bagaimana cara mengekspresikan perasaannya saat ini.
Matahari terlihat masih malu-malu untuk menampakkan sinarnya, Nindi gadis itu belum pun berangkat menuju sekolahnya. Gadis cantik nan bermata indah itu tengah bersiap -siap seperti biasa, sambil sesekali membalas chat dari sahabat karibnya.
Pesan singkat, mungkin terkesan tidak penting, tapi terselip harap untuk Nindi semoga bisa segera terwujud.
"Nindi, cepet sarapan!" ujar sang bunda dari lantai bawah, dengan gerakan kilat Nindi menyambar tas ranselnya.
"Pake seragam aja lama!"
Selalu saja seperti itu setiap pagi ada saja yang dijadikan sebagai topik pembicaraan. Tanpa mengindahkan perkataan sang bunda, Nindi mengambil dua helai roti, dan mengoleskan selai coklat favorit nya.
°°°
Seperti biasanya Aisha selalu datang beberapa menit sebelum Nindi datang
"Bahasa Indonesia jam ke berapa? "Tanya Aisha sambil mencatat sesuatu di buku tulisnya, sesekali ia menoleh ke arah Nindi
"Terakhir"ucapku setelah menaruh tas dan duduk di samping sahabatnya, ia juga membuka buku catatannya - memastikan jawaban yang tepat dari tugas yang ia kerjakan.
Kegiatan Aisha terhenti saat bu Inggit masuk ke kelas, sedikit heran, karena saat ini bukan lah jam pelajaran beliau, namun semua murid memilih diam dan membiarkan bu Inggit, menyampaikan maksud dan tujuan
"Selamat pagi anak -anak"sapa bu Inggit seperti biasa, ibu ada sedikit informasi untuk kalian" Bu Inggit menjeda kalimatnya sebentar, seperti yang kalian tahu bahwa pada tanggal 10 September 2024,sekolah kita akan mengadakan lomba Basket melawan SMA Negeri 45 Oleh karena itu besok sekolah kita di liburkan, bagi yang berkenan silakan datang untuk memberikan dukungan untuk teman-teman kita"ujar bu Inggit diakhir kalimat nya. Sebelum akhirnya beliau berpamitan meninggalkan kelas
