"Ada apa, Hans?" Tanya Alice. Ia bingung tiba-tiba Hans tidak jadi meminggirkan mobilnya.
"Tunjukkan aku tempat lain."
Pandangan Hans masih mengarah pada Alex dan Annie, membuat Alice kebingungan dan mengikuti pandangan Hans.
Siapa mereka? Mengapa Hans memandang mereka seperti itu?
Hans tidak cemburu. Sama sekali tidak cemburu. Tatapannya hanya tertuju pada Alex, sepenuhnya Alex. Tidak ada gurat-gurat kecewa melihat Annie bersama lelaki lain.
Ia melirik di sebelahnya, terparkir mobil audy. Itu pasti mobilnya.
Tanpa berpikir panjang lagi, ia langsung tancap gas untuk memundurkan mobilnya.
"Aaaaa! Apa yang akan kau lakukan Hans?!" Teriak Alice di sampingnya.
Ia menyeringai. Hans langsung menancap gas. Matanya yang terlihat sinis hanya tertuju pada mobil Alex seolah-olah akan menyantap makanan dengan rakus.
Tetapi tiba-tiba ia menginjak rem. Mobil Hans berhenti sangat tipis di belakang mobil Alex. Ia memandang Alex dari balik mobil.
Brukk!
Kepala Alice tersantuk kaca mobil karena tubuhnya lemas akibat perlakuan Hans tadi, membuatnya kehilangan kesadaran, sementara darah mengalir deras di dahinya.
"Sh*t!" Teriak Hans. Lelaki itu langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.
Ini bukan waktunya. Tunggu sampai pembalasanku terkumpul, Alex.
**
Annie terkejut tiba-tiba ada manusia yang justru ia hindari karena suatu 'masalah' kini berdiri tepat di hadapannya.
"Lho? Mengapa kau di sini Alex?" Tanya Annie bingung.
Alex mengernyitkan dahi. "Kan aku sudah sampaikan pada..."
Alex menghentikan pembicaraannya karena tidak sengaja melihat Kate mengedipkan matanya berkali-kali. Mulutnya melontarkan sesuatu, tetapi tidak terdengar.
Annie melihat tingkah aneh Alex. Ia tidak memandangnya. Annie menoleh ke belakang dengan cepat lalu ia memergoki apa yang sebenarnya terjadi.
"Kate! Pasti ini ulahmu! Kau yang membaca smsku, iya kan?!" Teriak Annie. Tanpa disadarinya, Alex terkekeh geli.
Annie membuka ponselnya. Membaca pesan singkat terakhir dari Alex. Matanya melotot, lalu mendekatkan telinganya pada Kate. "Kau ini! Kenapa tidak bilang dia ingin menemuiku? Aku tidak mau menemuinya! Aku mau pulang."
"Memangnya mengapa sih tidak mau bertemu dengannya? Setahuku selama ini kau sangat antusias jika ada dia." Kate membesarkan volume suaranya.
Annie mencubit pinggang Kate. Kate meringis kesakitan.
Alex langsung menarik tangan Annie untuk masuk ke dalam sehingga Annie berjalan sejajar dengannya.
Namun tiba-tiba terdengar mobil melaju dari belakangnya. Mereka melihat mobil itu berjalan ke arah mobil Alex, seolah-olah tidak bisa berhenti.
Alex mengernyitkan dahinya. Mobil Hans? Iya itu mobil saudara kembarnya. Ia sangat jelas melihat Hans mengendarainya dengan senyuman yang meremehkan, membuatnya hanya bisa diam.
Annie terkaget-kaget dengan apa yang dilihatnya. Sebentar lagi mobil Alex akan hancur seketika. Annie langsung menarik lengan Alex dan menelungkupkan wajahnya di balik tubuh Alex yang kokoh. Kate mengikutinya.
Tapi tiba-tiba terdengar decitan rem. Hans menghentikan mobilnya. Hanya beberapa senti lagi, bahkan mili, mobilnya bisa saja tertabrak.
Annie memberanikan diri untuk melihat keadaan. Tubuhnya lemas seketika melihat apa yang ada di hadapannya. Mobil itu... ada Hans dan wanita lain. Wanita itu tampak terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
Random"Tolong jangan biarkan orang lain menyentuhmu." Alex menangkup wajah Annie dan mencubit hidungnya pelan. "Itu milikku." Baiklah. Sekarang Annie kembali mual. Mual bahagia. Tunggu dulu, memangnya ada orang bahagia menjadi mual?