"Kapan ayah meninggal?" Tanya Alex yang duduk di pojok ruangan sambil memegang pelipisnya yang masih sobek.
Hans menyeringai sekilas. Tangannya mengusap-usap jeruji besi sambil terus menatap ke arah petugas kepolisian yang sedang berjaga.
Hans berbalik arah menghadap Alex dan mengacungkan jari tengahnya.
Alex bangkit segera dan mengepalkan tangannya mendekati wajah Hans, namun niatnya urung seketika, tidak mau sampai-sampai terkurung satu tahun.
"Mau balas dendam? Silakan." Ujar Hans singkat.
Alex menghembuskan napasnya berat. Sebenci-bencinya ia pada ayahnya, ia bukan orang yang pendendam, tapi pemendam. Awalnya Alex tidak benci pada Hans, namun hatinya berubah drastis semenjak lelaki berambut blonde itu melibatkan gadis yang ia cintai.
"Kau bodoh, Hans." Seringai Alex.
Hans menoleh. Matanya melotot menatap Alex.
"Memukuliku hanya karena harta? Cemburu padaku hanya karena ayah? Benci padaku hanya karena warisan? Dan apa juga hanya karena Annie?"
Hans masih diam.
"Yang mana? Apa salahku?" Tanya Alex sambil menyeringai sinis lagi.
Hans mengangkat kaki kanannya dan kaki kirinya tetap ia selonjorkan. Tangan kanannya bertopang pada lutut.
"Menurutmu?"
Alex tertawa tiba-tiba. Mengapa perasaanku aneh ya?
"Multiple choice? Sangat sulit." Tanya Hans, lalu melanjutkan. "Kalau menjawab satu persatu itu sangat mudah." Hans tersenyum.
"Lalu jawablah."
"Pertanyaan pertama jawabannya iya. Kedua iya. Ketiga iya. Dan keempat..."
Hans memikirkan wajah Annie. Sedikit sakit melihat gadis baik sepertinya diperlakukan seperti itu. Namun rasa bencinya pada Alex lebih besar. Ia sudah merencanakannya dari awal untuk melibatkan Annie semenjak pertemuannya di kedai silam.
Tapi Hans kembali mengingat apa yang telah dikatakannya pada Annie bahwa ia akan segera menceraikan gadis itu setelah ia menghabisi Alex.
Tapi Alex tidak 'habis'.
Baiklah, ini akan semakin seru.
"Ya." Jawab Hans.
"Ya?"
"Ya."
"Dia kekasihku."
Hans tertawa kencang. "Dia istriku. She's mine."
"Istri? Istri abal-abal seperti Alice dulu?"
Rahang Hans mengeras. Ya, sekretaris sexynya itu pernah menjadi istrinya. Ayah Alice yang bersahabat dengan ayah Hans, Gambell, awalnya menjodohkan Alice dengan Alex, tapi ternyata ada suatu 'kecelakaan kecil' yang membuat Alice dan Hans harus dipersatukan sehingga perjodohan Alex dan alice dibatalkan. Namun sayang Alice keguguran dan dengan semangat Hans menceraikannya.
"Ceraikan Annie." Tegas Alex.
"Apa? Apa hak kau memerintahku?"
"Dia tidak mencintaimu dan kau tidak mencintainya."
Hans tertawa. "Aku tidak akan membiarkan semangatmu patah untuk mengambil Annie dariku. Kan seru."
"Masih seperti bajingan."
"Kau pikir aku berhenti jadi bajingan setelah terdiam di balik jeruji bersamamu? Malah aku makin bersemangat."
Polisi memanggil nama Hans dan Alex bergantian, lalu mendatangi penjara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
Losowe"Tolong jangan biarkan orang lain menyentuhmu." Alex menangkup wajah Annie dan mencubit hidungnya pelan. "Itu milikku." Baiklah. Sekarang Annie kembali mual. Mual bahagia. Tunggu dulu, memangnya ada orang bahagia menjadi mual?