Malam semakin larut, dan kantor detektif mulai sepi. Hanya beberapa lampu yang masih menyala di sudut-sudut ruangan, menciptakan suasana yang tenang namun penuh ketegangan. Jio dan Jerry sedang duduk di meja kerja mereka, menyusun informasi yang baru mereka kumpulkan.
Jio mengambil secangkir kopi dan meletakkannya di meja Jerry. "Kopi, Jerry. Kau tampak butuh ini," katanya dengan senyum lembut.
Jerry menatap Jio dengan tatapan terkejut namun menyenangkan. "Terima kasih, Jio. Kau tahu bagaimana cara memperlakukan rekan kerja."
"Ini cara kecilku untuk membantu. Kita sudah bekerja keras sepanjang hari, jadi... sedikit perhatian tidak ada salahnya," jawab Jio sambil duduk di kursi di sebelah Jerry.
Jerry meminum kopinya sambil menatap layar komputer. "Kau benar. Aku tidak menyangka kita akan berada di sini sampai larut malam. Tapi kadang-kadang, kasus seperti ini membutuhkan usaha ekstra."
Jio mengangguk, memperhatikan cara Jerry bekerja dengan tekun. "Aku sangat menghargai kesempatan ini, meskipun kadang rasanya seperti berada di ujung jurang. Aku merasa kita semakin dekat dengan jawaban, tapi juga semakin terjerat dalam misteri ini."
Jerry meletakkan cangkir kopinya dan berbalik menghadap Jio. "Kau tampaknya mulai memahami kompleksitas pekerjaan ini dengan baik. Aku senang melihat dedikasi dan semangatmu."
Jio tersenyum malu. "Terima kasih, Jerry. Aku memang berusaha sebaik mungkin. Kadang aku merasa ada sesuatu yang lebih dari sekadar kasus ini, tapi mungkin hanya perasaanku saja."
Jerry menatap Jio lebih dalam. "Apa yang kau maksud dengan sesuatu yang lebih?"
Jio memandang ke arah jendela kantor, menatap pemandangan malam kota. "Aku tidak tahu, mungkin hanya perasaan tidak nyaman tentang bagaimana semua ini terhubung. Tapi aku juga merasa, dalam perjalanan ini, ada sesuatu yang berubah."
Jerry tersenyum samar, lalu kembali fokus pada layar komputer. "Kadang-kadang, apa yang kita rasakan bisa lebih dari sekadar perasaan. Kau harus belajar untuk mempercayai intuisi dan melihat ke dalam dirimu sendiri."
Jio merasa sedikit canggung dengan komentar itu, namun merasa ada kehangatan di dalamnya. "Aku akan ingat itu."
Ketika mereka melanjutkan pekerjaan, Jio mulai merasa lebih nyaman dengan Jerry. Dialog mereka menjadi semakin kasual dan penuh humor, mengurangi ketegangan di antara mereka.
"Kau tahu, Jerry," Jio memulai sambil menggeser beberapa berkas, "kadang aku merasa seperti sedang berada dalam drama kriminal yang rumit. Aku hanya berharap kita bisa segera menemukan pelakunya."
Jerry tertawa ringan. "Drama kriminal? Itu mungkin agak berlebihan, tapi aku mengerti maksudmu. Kadang, hidup memang terasa seperti film yang penuh dengan konflik."
Jio menatap Jerry dengan penasaran. "Jika hidup ini adalah film, karakter mana yang akan kau mainkan?"
Jerry berpikir sejenak, lalu menjawab dengan senyum. "Mungkin aku akan menjadi detektif yang sedikit misterius, tetapi selalu tahu apa yang terjadi. Bagaimana denganmu?"
Jio tertawa. "Aku mungkin menjadi karakter yang penuh semangat, yang selalu mencari kebenaran dan berjuang melawan segala rintangan."
Jerry menatap Jio dengan ekspresi lembut. "Kau sudah menjadi karakter seperti itu dalam kehidupan nyata. Aku melihat semangat dan dedikasimu dalam setiap langkah yang kau ambil."
Jio merasa pipinya memanas, dan dia mencoba untuk menyembunyikan rasa malunya. "Terima kasih, Jerry. Aku hanya melakukan yang terbaik."
Seiring waktu berlalu, mereka berdua terus bekerja dengan intensitas yang sama, namun juga saling mendukung dan berbagi momen-momen kecil yang penuh makna. Suasana kantor semakin nyaman dan akrab, dan hubungan mereka mulai menunjukkan tanda-tanda yang lebih pribadi.
Saat malam semakin larut, Jio merasa bahwa ada sesuatu yang berubah antara mereka. Momen-momen kecil seperti senyuman Jerry, atau kata-kata dukungan yang penuh perhatian, mulai membuat Jio merasa lebih dekat dengan Jerry. Dia merasa ada sebuah ikatan yang berkembang di luar pekerjaan mereka.
Ketika mereka selesai dengan pekerjaan dan bersiap untuk pulang, Jerry menatap Jio dengan serius. "Jio, aku tahu kita masih dalam tahap awal penyelidikan ini, tapi aku ingin kau tahu bahwa aku menghargai kerjasama dan dedikasi yang kau tunjukkan."
Jio merasakan hatinya bergetar mendengar kata-kata itu. "Aku juga menghargai kesempatan ini, Jerry. Kerja denganmu membuatku merasa lebih percaya diri."
Jerry tersenyum lembut. "Kita harus terus berusaha, dan aku yakin kita bisa menyelesaikan kasus ini bersama."
Saat mereka keluar dari kantor dan berjalan menuju mobil, Jio merasa ada sesuatu yang berbeda dalam hubungan mereka. Ada rasa saling memahami dan kehangatan yang mulai berkembang. Dia tahu bahwa perjalanan mereka tidak hanya tentang menyelesaikan kasus, tetapi juga tentang menjalin ikatan yang mungkin akan mengubah hidup mereka selamanya.
OTHER SIDE
Saat mereka keluar dari kantor dan berjalan menuju mobil, Jerry tidak bisa mengabaikan perasaan yang semakin mendalam di dalam dirinya. Dia selalu dikenal sebagai orang yang rasional dan terpisah secara emosional, namun kehadiran Jio mengubah segalanya.
Jerry mengamati Jio dari sudut matanya, merasakan ketertarikan yang tidak bisa dia jelaskan sepenuhnya. Jio, dengan semangat dan dedikasinya yang tulus, membuat Jerry merasa seperti ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya yang kini mulai terisi. Setiap senyuman Jio, setiap tatapan penuh perhatian, menciptakan getaran halus yang meresap dalam dirinya.
Dia tidak pernah membiarkan dirinya terjerat dalam emosi pribadi-dia adalah seorang detektif yang mengandalkan logika dan objektivitas. Namun, Jio membuatnya merasa seperti dia berada di luar zona nyaman, terseret dalam sebuah permainan yang lebih besar dari sekadar penyelidikan kasus.
Saat mereka sampai di mobil, Jerry membuka pintu untuk Jio dan melihat Jio duduk di kursi penumpang dengan senyuman penuh kehangatan. Jerry mengunci pintu mobil dan masuk ke kursi pengemudi, merasakan ketegangan yang aneh di dadanya. Ada sesuatu yang membuatnya ingin terus dekat dengan Jio, lebih dari sekadar sebagai rekan kerja.
Selama perjalanan pulang, Jerry mencuri pandangan ke arah Jio melalui spion. Dia melihat Jio tampak santai dan nyaman, dan rasanya hatinya terasa lebih ringan. Namun, dia juga tahu bahwa perasaan ini bisa menjadi risiko. Bagaimana jika keterikatan ini mengganggu profesionalisme mereka?
"Kau tampak lebih rileks malam ini," kata Jerry, mencoba untuk terdengar santai. "Apa ada yang bisa kau ceritakan tentang hari ini?"
Jio menoleh ke arahnya, dan Jerry merasa seperti ada cahaya lembut yang menerangi wajah Jio. "Hari ini penuh dengan informasi baru, tapi juga menyenangkan. Aku merasa kita mulai menemukan petunjuk yang lebih jelas. Dan, bisa bekerja denganmu membuatku merasa lebih percaya diri."
Jerry merasakan sesuatu di dalam dirinya bergetar mendengar pujian itu. "Aku senang mendengar itu. Kau melakukan pekerjaan yang sangat baik."
Seiring perjalanan berlanjut, Jerry merasakan rasa ketergantungan yang semakin meningkat terhadap Jio. Momen-momen kecil seperti ini, di mana mereka berbicara dan berbagi pandangan, membuat Jerry merasa seperti dia mulai membutuhkan kehadiran Jio lebih dari yang dia kira.
Saat mereka akhirnya sampai di rumah Jio, Jerry berhenti sejenak dan menatap Jio dengan serius. "Jio, aku ingin kau tahu bahwa aku menghargai keberadaanmu di tim ini. Kehadiranmu benar-benar membuat perbedaan."
Jio tersenyum, terlihat sedikit bingung tapi juga tersentuh. "Terima kasih, Jerry. Aku merasa kita bisa melakukan banyak hal bersama."
Jerry merasa hatinya bergetar saat Jio mengucapkan kata-kata itu. Dia tahu bahwa perasaan ini adalah sesuatu yang baru dan belum pernah dia alami sebelumnya. Setiap interaksi dengan Jio membuatnya merasa lebih hidup, dan dia mulai bertanya-tanya bagaimana rasanya jika hubungan ini berkembang lebih jauh dari sekadar rekan kerja.
Ketika Jio keluar dari mobil dan menutup pintu di belakangnya, Jerry merasakan kekosongan yang tiba-tiba. Dia tidak ingin mengakhirinya di sini, tidak ingin mengabaikan perasaan yang semakin mendalam ini. Dalam hati, dia berharap bahwa perjalanan mereka dalam kasus ini akan membawa mereka lebih dekat, tidak hanya dalam pekerjaan, tetapi juga dalam hubungan pribadi yang mungkin bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih berarti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Side. || JaemSung ✅
Misterio / SuspensoJio, yang bekerja sebagai detektif magang. Dan Jerry, si senior yang penuh misteri. - DIHARAPKAN VOTE DAN KOMEN NYA - SEDIKIT MEMBUAT PUSING KARENA ALURNYA GAJELAS SAMA SEKALI - LAPAK JAEMIN-JISUNG - FIKSI, BUKAN REAL - UNTUK SEMUA UMUR, TIDAK ADA N...