4

75 6 1
                                    

Taufan di buat kebingungan setelah dari pulang kampus secara tiba tiba di kerubungi adik adiknya kecuali Gempa.

Banyak pertanyaan bahkan pernyataan yang mereka arahkan ke Taufan tanpa mendengar penjelasan dan jawaban singkat dari orang yang mereka tanya.

Gempa yang melihat dari jauh saja mulai pusing dengan pertanyaan pertanyaan para bocah ingusan yang ga ada jedanya sama sekali.

"Kalian kalo nanya satu satu, pelan pelan"

"Kasihan ka Taufan pusing dengerin semua pertanyaan kalian" ucap Gempa dari kejauhan

"Hehe... Maaf ka Taufan" ucap Thorn dengan senyum watadosnya

"Ga masalah kok^^ jadi ada apa?" Tanya Taufan pelan sambil menyandar di sofa single

"Ka Taufan sejak kapan punya sosial media?" Pertanyaan pertama dari si bungsu

"Sejak kapannya? Kalo kakak bilang dari 8 bulan yang lalu kamu percaya ga?"

"Pastilah ga! Mana mungkin baru 8-"

"Mungkin aja, tuh buktinya kakak kamu bisa" potong Halilintar yang kebetulan lewat dengan secangkir teh di tangannya buat di kasih ke Taufan

"Nih teh kamu" ucap Halilintar

"Terimakasih ka alin"

"Hn" sahut Halilintar setelah pergi menjauh dari keributan

"J-Jadi..." Solar terus mengucapkan kata kata jadi berulang kali dengan terbata bata karena masih tidak percaya

"Ka Taufan buat komik ini kan?" Satu pertanyaan lagi mengejutkan hampir semuanya kecuali Halilintar yang memang sudah tau selak beluk adik pertamanya itu

Taufan cukup lama menatap komik yang di sodori sang adik dan dalam diam dia sedikit berpikir jawaban yang harus dia jawab.

Taufan terus berfikir keras tanpa sadar notif handphone berbunyi dan handphone menyala dengan sendirinya memperlihatkan pengirim pesan.

Pengikut: ternyata kita satu kampus lope deh

Pengikut: kyaaaa.... Kapan Fanfan kita ini ga tampan?!

Pengikut: lope sekebon buat Fanfan kita!!!

Solar yang melihat notif sebanyak 290k kira kira, ia terkejut dan menatap horor para followernya sang kakak yang akur tanpa haters sama sekali.

"Sebenernya berapa banyak followers kakak?!" Seru Solar menuntut jawaban

"3Juta?! Eh...." Seru Taufan karena terkejut dengan teriakan Solar di samping telinganya

"APA?! BAGAIMANA BISA?" Teriak Solar masih ga percaya

"SOLAR!" Teriak si sulung dari lantai kamarnya karena mulai terganggu dengan teriakan si bungsu

"Hayo loh di teriakin ka Hali" kompor Blaze dengan kekehan di akhirnya

"Ck! Berisik banget sih Lar" ucap Ice yang terbangun karena teriakan Solar

Taufan memandang semuanya dengan tatapan bingung, bahkan semakin bingung ketika bola shappire ya itu bertemu dengan bola mata Hazel milik Gempa.

Taufan Memang terkadang terlihat bodoh ketika tidak mengenal situasi di sekitarnya, itu lah kelemahan Taufan yang ketiga dan cukup menjengkelkan kadang kadang.

Gempa menuntut penjelasan dari Taufan melalui kode matanya tapi apalah daya, kakaknya itu tidak peka dan tidak akan mengerti kode yang seperti ini.

"Jadi bener apa salah ka?" Tanya Ice sedikit menuntut dengan menguap lucu

"Ya.... Mau bilang bener ga juga, mau di bilang salah juga ga" ucap Taufan sedikit menimang nimang

"Jadi?" Tanya Ice masih dengan tuntutan yang sama

"Taufan pemilik toko komik terkenal di Haydo"

Satu kalimat mengejutkan semuanya, bahkan sang tokoh yang di membuat terkejut saja hanya cengengesan kecil sambil sesekali menyesap teh buat kakaknya

"Berapa banyak rahasia kakak yang kakak sembunyiin" ucap Gempa pusing

Siapa sangka, orang yang terlihat adem ayem ternyata memiliki banyak kejutan di dalamnya.

Siapa sangka juga, orang yang terlihat biasa biasa saja ternyata orang yang terkenal bahkan orang yang memiliki keuangan yang sangat besar.

TBC---

Last episode author mau buat alur yang bisa end cerita ini buat ngeluarin cerita lain tentang Taufan.

Aku yang paling tampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang