Ada apa Nimas?

9 6 1
                                    

Singkat cerita Zahwa dan Kanza kembali ke kamar asrama...Zahwa pun membuka notice wa dari dzikri

"Wa aku pamit ya...ada urusan mendadak di bandung, kamu jaga diri baik baik, secepatnya aku balik ke Surabaya buat temenin kamu lagi"

Membaca itu jelas Zahwa merasa kesal karena Dzikri menyembunyikan sesuatu dari nya

"Bandung itu kan daerah nya Kanza...kalian berdua itu nyembunyiin apa sih dari aku, aku gak bisa tinggal diam, aku gak mau di bodohi" gumam Zahwa di hati nya

Zahwa pun menanyakan pelan pelan pada Kanza

"Aku tau za...kamu waktu itu bukan lagi latihan sama umi tapi kamu ketemuan sama Dzikri...aku gak mempermasalah kamu bohong tapi aku cuma gak ingin kalian nyembunyiin sesuatu dari aku" ucap zahwa pada Kanza

Mendengar itu jelas Kanza syock bagaimana bisa Zahwa tau kalau ia ketemuan sama Dzikri
Kanza pun hanya terdiam sambil mengalihkan pandangan nya ke hp

"Tadi Dzikri pamit mau ke bandung" ucap Zahwa sambil menatap lurus ke depan

Kanza tambah kaget

"Kok bisa Dzikri ke bandung....apa Anto salah ngasih informasi ke Dzikri harunya Dzikri itu ke rumah nya Nimas, apa ada sesuatu yang aku gak tau ya" gumam Kanza di hatinya

Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka.

Singkat cerita malam itu setelah sholat isya Nimas terlihat melamun memikirkan suatu hal

Flashback
Saat itu Nimas baru kelas 6 SD, dia tak sengaja menemukan surat dan foto seorang laki laki asing di laci milik ibu nya

**Demi Tuhan aku tak akan pernah mau memaafkan Aryo wijaya, karena dia sudah membuat suami ku meninggal... anak ku belum sempat melihat wajah ayah nya tapi biadab itu menghancurkan semua nya**

Membaca surat itu Nimas terkejut, dia penasaran siapa Aryo wijaya yang telah membunuh ayah nya

Di kemudian hari, Nimas kerja kelompok di rumah nya Zahwa....Nimas kaget melihat foto laki laki persis dengan foto yang ia temukan di laci ibu nya

"Itu siapa wa?" Tanya Nimas

"Itu almarhum bapak aku" jawab Zahwa

Soktak jawaban itu membuat Nimas kaget...tanpa berpamitan, Nimas pun meninggalkan rumah Zahwa.

Selesai flashback

"Aku dendam Zahwa....gara gara bapak kamu, aku gak bisa ngelihat wajah ayah...aku pengen balas perbuatan bapak kamu tapi bapak kamu udah gak ada....aku gak tega kalau harus balas dendam ke kamu tapi rasa kecewa aku besar....kenapa harus kamu yang jadi anak nya" gumam Nimas di hatinya

Singkat cerita ke esokan harinya setelah keluar dari kamar mandi, Nimas di sambut oleh Zahwa yang membuatkan nya coffee dan waffel kesukaan nya

"Morning nimas...aku buatin kamu makanan biar tambah semangat tanding nya...." Ucap Zahwa dengan lembut

Nimas pun menghampiri Zahwa dan memeluk nya "makasih Zahwa..."

Setelah Nimas memakan waffel nya, ia segera siap siap di bantu oleh Zahwa
Ini adalah kali kedua Nimas tanding....di babak 15 besar ini, Nimas ingin lebih baik dari kemarin.

Di sisi lain
Saat itu Kanza hendak menyusul Nimas dan Zahwa namun di jalan ia bertemu dengan umi

"Mau kemana Kanza kok buru buru" tanya umi

"Mau lihat Nimas tanding mi" jawab Kanza

Mereka berdua pun akhirnya menyusul Nimas dan Zahwa ke arena lomba

Singkat cerita lomba pun di mulai, dengan sangat hati hati, Nimas berhasil jumping dengan sempurna....selesai pertandingan, Zahwa dan Kanza berlari menghampiri Nimas

"Keren kali rupanya kau ini, boleh lah ajari berkuda" ucap Kanza

"Ngajarin kamu berkuda itu sama aja ngajarin patung" sahut Nimas

Setelah itu, mereka bertiga mencar...Kanza berlatih dakwah bersama umi.
Zahwa melihat lomba lomba lain nya.
Dan Nimas menunggu pengumuman siapa yang lolos

Sembari menunggu, Nimas memikirkan sesuatu

"Gimana caranya coba aku ngelancarin rencana nya, orang Zahwa aja sebaik itu, pagi pagi udah siapin coffee, dia juga tiap aku lomba selalu support....aku gak mau kehilangan sahabat sebaik dia" gumam Nimas di hati nya

Di sisi lain saat itu Zahwa di samperin oleh seorang perempuan yang tak asing

"Kamu yang satu lomba sama aku kemarin ya?" Tanya zahwa

Perempuan itu pun mengangguk sambil senyum

"Mbak...aku kagum Lo sama mbak...aku sering mengamati mbak dari atas...mbak tu sopan banget, dan dakwah nya berbobot tapi ringan di terima sama audience...mbak harus juara pokoknya" ucap perempuan itu

Nama perempuan tersebut adalah Dina

"Kamu lucu tau...kita tu lagi lomba harusnya bersaing untuk dapatin hasil terbaik, jangan gitu ya, kamu kemarin juga keren banget kok" sahut Zahwa

Dina pun tersenyum.

Di sisi lain saat itu Kanza dan umi sedang berlatih dakwah yang baik.
Umi dengan sabar mengajari Kanza

"Umi....aku mau tanya...kalau Allah itu maha adil kenapa ada penyimpangan, miskin kaya? Kenapa rezeki orang itu berbeda" tanya Kanza

Umi pun tersenyum sembari menjawab "nak....udah pernah terjun langsung lihat anak anak yang tinggal di rumah kecil, mereka bahagia Lo, bermain seadanya...mereka gak mikirin gengsi....coba bandingin dengan orang kaya, mungkin secara materi mereka unggul tapi mereka gelisah bingung terus....Manusia itu gak ada yang sempurna, ada kelebihan dan kekurangan masing masing....Allah itu adil tapi kitanya yang buta" jelas umi

Muslimah Competition Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang