Akhir cerita

8 5 2
                                    

Lamanya perjalanan telah terbayarkan ketika mereka turun dari lift dan di suguhi oleh sebuah bangunan suci yang selama ini mereka rindukan

Suara takbir tak henti terdengar di telinga mereka. Bahkan air mata pun rasanya tak mampu mengalahkan rasa syukur di hari ini.

Setelah mereka menyelesaikan rangkaian di hari itu, mereka segera kembali menuju hotel

Di hotel, kamar Zahwa sampingan dengan kamar Nimas, sedangkan kamar Kanza tepat berada di depan kamar Nimas dan juga tepat di samping kamar dzikri.

Saat sedang menata barang, Zahwa merasa sedikit pusing akhirnya dia memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu

Pove
Sebenarnya Zahwa sudah lama mengidap penyakit autoimun type SLA Atau biasa di sebut lupus

Di sisi lain
Waktu itu Kanza hendak ke kamar Dina yang ada di ujung namun saat membuka pintu keluar kamar...ia barengan dengan Dzikri yang juga keluar kamar.

Mereka pun akhirnya bertegur sapa

"Mau kemana za?" Tanya dzikri

Kanza pun mengerutkan keningnya dan beranjak pergi sambil berkata "ke kamar Dina"

Dzikri yang mendengar itu justru malah mengikuti Kanza
Kanza yang merasa risih langsung protes "kenapa ngikutin, entar suka Lo sama aku"

"Aku tu cuma pengen mastiin kamu selamat sampai tujuan" jawab Dzikri

Kanza pun tertawa sembari mendekat ke Dzikri "cuma ke kamar Dina doang dzikkkk...tapi makasih Lo udah perhatian"

"Siapa tau ada nyamuk kepala hitam yang ganguin kamu...emm za, ngobrol bentar yuk" ucap dzikri

Merekapun akhirnya ngobrol bareng berdua di sana.

Di sisi lain waktu itu Nimas nyetel murotal sedikit kencang untuk menemaninya di kamar, namun karena dia sedikit kesepian, akhirnya dia memutuskan untuk main ke kamar Zahwa tapi saat luar kamar, Nimas syock melihat Kanza dan Dzikri mojok berdua dengan mata sembab

Nimas pun menghampirinya

"Hayo kalian habis ngapain di sini, ini tanah suci Lo" ucap Nimas

Tak seperti biasa yang menggubris dengan candaan, kini Kanza malah memilih untuk pergi ke kamar Dina

Nimas pun akhirnya membujuk Dzikri untuk menceritakan ada apa
Tapi Dzikri seolah Tak peduli dengan bujukan Nimas, Dzikri juga pergi ke bawah.

Nimas yang bingung akhirnya langsung masuk ke kamar Zahwa

Di sana Nimas membangunkan Zahwa

"Kenapa sih Nimas, ada apa?" Tanya Zahwa sambil mengumpulkan nyawa

"Tau gak wa, aku tadi lihat Kanza dan Dzikri mojok berdua sambil nangis, pas aku tanya kenapa eh malah di tinggalin gitu aja, keselll" oceh Nimas

Namun ocehan Nimas juga rupanya tak di tanggapi oleh Zahwa, Zahwa malah kembali tertidur karena matanya yang masih ngantuk

"Ih kenapa sih semua orang nyebelin" ucap nimas

Singkat cerita sore itu Zahwa Nimas dan Kanza menikmati suana sore di depan Masjidil haram sembari menunggu adzan Maghrib.
Berfoto dan bercerita...merangkai sebuah cerita yang nanti hanya tinggal kenangan.

"Gays...kalau nanti di antara kita ada yang duluan berpulang, janji harus doain dan gak akan lupain semua yang udah kita lakuin bareng bareng" ucap Kanza

Sontak Nimas dan Zahwa heran tumben tumbenan Kanza berbicara seperti tadi.

"Kesambet apa an za, gak ada angin gak ada hujan jadi bahas mati" sahut Nimas

Muslimah Competition Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang