Jeng jeng part 2 gess
Gw laper pliss 🥲
Aaron : uke
Dion :seme KK
Geon : seme ade.
.
.
.
.
.
.
.
."Ugh... Pu..sing..." Aamon bangun dari pingsannya, saat Aamon terbangun ia sudah ada di atas kasur.
Aamon melihat kesekeliling dan merasa bingung, ini bukan rumahnya, bukan tempat tinggalnya. Terlihat sangat berbeda, sangat asing. "Dimana ini?... Mengapa, mengapa kalian disini?!"
Saat pertama kali Aamon melihat kedua orang tersebut, tubuhnya langsung tegang, ketakutan langsung melanda. 'aku harus pergi dari sini'
Aamon langsung mencoba turun dari tempat tidur, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tidak dapat digerakkan. Feromon dari kedua kakak beradik itu terlalu kuat.
"Biarkan.... Biarkan aku keluar"
"Pengalaman kita bagus, sangat luar biasa" ucap Dion tiba-tiba
"Ya, aku juga merasa puas" lanjut Geon"Jadi kita berfikir... Jika kau disini kita bisa selalu bersama, merasakan kesenangan bersama."
Aamin terdiam, bingung tentunya sama mereka mengatakan hal tersebut. Aamon alpha, dan mereka berdua juga alpha.
"Tidak, apa maksud kalian? Aku alpha!" Ucap Aamon sambil masih mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi sia-sia....
"Sepertinya kau salah paham, kami bukan meminta izin mu, hanya memberi tau" ucap Geon sambil menyeringai.
"Kau tau, alpha juga dapat memiliki anak, sayang" ucap Dion, mereka berdua perlahan mendekat ke Aamon
"Ya, perlahan, rahim akan terbentuk disini. Jika kita sering melakukannya, kita dapat memiliki anak." Ucap Geon sambil menyentuh perut bagian bawah Aamon.
"Anak yang dilahirkan dari pasangan alpha akan menjadi alpha bukan?" Lanjut Dion.
Aamon merasakan ketakutan yang hanya dialami oleh omega dan alpha tingkat bawah. Feromon apalah yang jauh lebih unggul yang menghantam seluruh tubuh, membuat mereka yang lebih rendah tidak dapat berkutik.
'aku harus pergi dari sini, tapi... Bagaimana? Bagaimana mana caranya? Aku tidak bisa bergerak... Tidak bisa pergi dari sini.' ucap Aamon frustasi.
"Kalian.... Kalian melewati batas" air mata turun dengan sendirinya, bukan air mata kesedihan namun air mana ketakutan, frustasi akan masalah kedepannya.
"Kau takut?" Dion mendekat, memeluk Aamon dan menciumi lehernya.
"Kita akan melakukannya lebih sering, tenang saja, aku akan lebih lembut"
(Gw : BOONG BOONG (ノ`Д´)ノ彡┻━┻)
Dion memasukkan jarinya secara perlahan
"Ugh.."
"Lihat, kau juga menyukainya" ucap Dion sambil tetap memasukkan jarinya. "Kita akan sering melakukannya, membuatmu terbiasa dan tidak mudah pingsan seperti tadi.".
.
.
.
.
.
.
."Kau ingin meninggalkan kami? Mengapa?"
Aneh kalau mereka tidak mengetahui alasannya, kehidupan Aamon hancur, ia tidak bisa kabur dari sana, tidak bisa keluar, Aamon merasa ia hanya dijadikan mainan seks untuk mereka berdua.
"Jangan pernah lagi kalian menyentuhku" ucap Aamon sambil menodongkan pistol kearah mereka berdua.
Dion dan Geon yang melihat itu hanya tersenyum. Tanpa rasa takut, Dion berjalan mendekat.
"Menjauh!"
"Pfft-
Kalau begitu, bunuh aku sekarang."Aamon terdiam, 'apa mereka gila' ucapnya dalam hati.
"Tidak bisa kan?" Dion mendekat, mendekatkan dirinya pada pistol yang di pegang Aamon.
Dion mencium dan menjilat Pistol itu. "Aku menyukai saat kau menjilan ujung milikku seperti ini" ucapnya sambil masih memeragakan hal yg Aamon lakukan di ranjang.
"Lihat dirimu, apa kau tidak belajar dari 2 tahun terakhir? Berapa kali pun kau mencoba kabur, itu tidak akan berhasil. Kau terlalu takut untuk membunuh kami."
Aamon menurunkan pistolnya, rasa frustasinya kembali. Air matanya kembali membasahi pipinya.
"Kalian.... Kalian bajingan! Terkunci dirumah, dijadikan mainan seks, kau ingin aku menjadi mainan kalian seumur hidup kalian? SELAMANYA?! "
Aamin terduduk lemas, ia lelah, lelah dengan semua yang terjadi. "Biarkan aku pergi.... Lagi punya, kalian tidak benar-benar menyukaiku."
.
.
.
.4 jam berlalu, Aamon sudah terlelap di kamarnya. Sebenarnya bukan tertidur tapi pingsan. tentu saja karena mereka melakukannya lagi.
"Aku jadi merasa kasihan, tidak benar-benar menyukai? Apa itu karena pertunanganmu Hyung?"
"Hmm? Pertunanganku? Ya, Aku akan menyelesaikannya secepatnya."
.
.
.
.
.
.
.
.4 bulan berlalu, saat ini Aamon berhasil keluar dari apartemen tempat ia terkurung karena kedua alpha tersebut sedang ada acara dengan keluarga besarnya. Acara pertunangan Dion.
Aamon sendiri masih belum memutuskan kemarin ia akan pergi. Aamon hanya merasa, jika iya lebih lama lagi dengan kedua kakak beradik itu, Aamon akan sakit jiwa karenanya.
'tidak masalah ke mana pun aku harus pergi, asal tidak ada mereka berdua. Aku harus pergi jauh, sangat jauh.'
'mereka tidak akan menemukanku, itu pasti ' ucap Aamon sambil menyatukan tangannya, mencoba menghilangkan rasa takutnya yang kambuh.
"Ketemu"
Aamon terkejut, tentu saja, bahkan belum satu hari berlalu dan mereka sudah dapat menemukannya.
"Tunggu! Tunggu... Hiks .... Lepas....lepaskan aku! " Aamon masih mencoba meronta-ronta saat dipaksa masuk kedalam mobil pribadi milik Geon.
"Sayang, kau tidak mungkin bisa kabur, sangat kecil kemungkinannya kau bisa lari dari kami."
'apa... Apa tidak mungkin aku dapat melarikan diri?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.Cok mau ada bagian sex nya kah? Tambahan gitu?
Tapi g usah deh g jadi, kayanya.
Klo gw mood aja
Bye bye
╰(*´︶'*)╯

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [BL]
Short StoryOneshot! beberapa cerita tentang Seme yang terlalu mencintai Ukenya, yang berakhir dengan Obsesi yang berlebihan "Mine... Mine only" . . . . sorry but... i like obsess think TOO MUCH 😩 i just .... nah .... never mind, panjang klo di deskripsiin