22

116 21 4
                                    

Tzuyu tersenyum ketika merasakan bibir Sana menyentuh miliknya. Dia merindukan bibir itu. Dia merindukan hangatnya tubuh Sana. Tzuyu melepaskan ciuman mereka, lalu menatap Sana sambil memegang wajahnya.

"Terima kasih sudah memberiku kesempatan, Sana. Aku akan membuktikan kalau memberiku kesempatan adalah keputusan yang tepat," kata Tzuyu sebelum memeluknya.

"Aku melakukan ini karena aku mencintaimu dan aku mencintai Minju. Anak itu sangat merindukanmu, setiap hari dia selalu bertanya kapan ayahnya akan pulang," jawab Sana.

"Kau memberitahunya bahwa aku ayahnya?" tanya Tzuyu.

"Iya. Aku tak ingin berbohong padanya. Aku hanya bilang kalau kau sedang bekerja di luar negeri."

Hati Tzuyu dipenuhi kebahagiaan karena Sana membiarkan Minju tahu bahwa Tzuyu adalah ayahnya.

"Bilang pada putriku yang menggemaskan kalau ayahnya mencintainya dan tidak sabar untuk bertemu dengannya besok," kata Tzuyu dengan senyum.

"Aku akan sampaikan. Kau pergilah sekarang," kata Sana.

"Sampai jumpa besok," ucap Tzuyu sambil berjalan pergi. Sana hendak masuk ke rumah saat Tzuyu memanggil namanya.

"Sana!"

Sana menoleh dan tertawa saat melihat Tzuyu membuat tanda hati dengan jarinya.

"Aku mencintaimu!" teriak Tzuyu.

Sana hanya tersenyum dan melambaikan tangan selamat tinggal. Tzuyu membalas salamnya, lalu masuk ke mobilnya dan melaju pergi.

Sana tidak sadar bahwa Wonwoo sedang mengawasi mereka dari balik pintu. Wonwoo tidak tahu bahwa Tzuyu sudah kembali, dan Sana juga tidak menyebutkan kepadanya bahwa dia sedang bertemu dengan Tzuyu. Dia cemburu pada Tzuyu karena meskipun sudah bertahun-tahun, Sana masih mencintai Tzuyu meskipun apa yang telah dilakukannya padanya. Wonwoo telah menghabiskan empat tahun merawatnya dan Minju, namun Sana tetap tidak jatuh cinta padanya.

Setelah melihat Sana mencium Tzuyu, Wonwoo berjalan kembali ke meja makan karena tak ingin semakin menyakiti dirinya sendiri.

"Wonwoo, di mana Sana?" tanya Tuan Minatozaki ketika melihat Wonwoo kembali sendirian.

"Ah, dia masih di luar, mengurus beberapa hal," jawab Wonwoo berbohong.

Beberapa menit kemudian, Sana akhirnya masuk ke rumah dan menuju meja makan di mana keluarganya sedang menunggunya. Dia duduk di samping putrinya, lalu mereka mulai makan. Seperti biasa, makan malam mereka penuh tawa karena Minju. Anak itu memang sangat menggemaskan dan pintar.

Setelah makan malam, Sana membawa Minju ke kamar untuk mandi. Wonwoo tetap tinggal di dapur untuk mencuci piring.

Sana membawa Minju masuk ke kamar mandi dan mulai memandikannya. Saat Sana membersihkan tubuh Minju dengan sabun, anak itu bertanya sesuatu.

"Mommy, kapan Daddy pulang?"tanya Minju dengan polos.

Minju tahu bahwa Wonwoo hanyalah teman dekat ibunya. Sana sudah menjelaskannya sejak Minju masih kecil. Ketika Minju mulai mencari ayahnya, Sana memberitahunya bahwa ayahnya sedang bekerja di Korea. Sana tidak berbohong tentang siapa ayah Minju.

"Minju mau daddy pulang?" tanya Sana.

"Ya, Mommy, aku sangat merindukan Daddy. Aku belum pernah melihatnya sekali pun. Apakah dia benar-benar mencintaiku?" tanya Minju.

"Tentu saja Daddy mencintaimu. Aku punya kejutan untukmu besok, Minju mau?" tanya Sana.

"Ya! Ya! Minju suka kejutan!" seru Minju sambil melompat kegirangan.

I Owned YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang