Bab 9 : Maaf

327 53 58
                                    

'Phi Anda tidak memiliki perasaan seperti itu kepada Nong'

  
Sial sekali!!! Kalimat menyakitkan itu terus menggema di kepala Lookkaew dengan jahatnya.

 
Dengan napas terengah-engah usai berlari turun dari lantai empat kamar Anda. Sekarang, Lookkaew masih belum mau berhenti.

Kaki kecilnya berlari menerjang hujan deras, bersamaan dengan air mata Lookkaew yang tidak kalah deras. Bahkan, bisa jadi hujan malam itu kalah deras dengan tangisan Lookkaew.

Perempuan mungil yang hatinya patah, berhenti di tengah guyuran hujan di malam yang dingin. Seolah ingin menegaskan kalau dia mau hancur sekalian.
  
  
"Kenapa Phi---

Kenapa Phi Anda tidak bisa mencintai Lookkaew"
 
 
Suara gemuruh dari langit seakan menjawab apa yang si kecil itu katakan. Hatinya hancur, kakinya terlalu lemah untuk berdiri, menangispun tak bisa meredakan perihnya cinta bertepuk sebelah tangan itu.
   
   
"Sakit sekali, Phi"
   
    
Lookkaew memukul dadanya sendiri. Berharap itu bisa meredakan sesak dalam dadanya. Namun, sekeras apapun pukulan Lookkaew. Hal itu hanya semakin menyakitinya lebih dalam lagi.

Sakit yang Lookkaew rasakan memang tidak nampak secara fisik. Tapi, justru disitu letak perihnya. Tidak ada yang lebih menyakitkan dari luka yang membuat mu menangis. Tapi kau tau, hatimu merasakan perih lebih dari yang bisa dikatakan oleh airmatamu.

  
  

"PERGI DARI SANA!!!"
 

Orang yang sedang berdiri di bahu jalan, tidak mendengar suara teriakan orang di sekitarnya yang memperingatkan tentang mobil oleng yang melaju cepat kearahnya.

 

"AWAS!!!"
  

Sampai pada titik dimana, hanya sorot lampu terang mobil yang datang, berhasil menyadarkannya.
 
 
Namun terlambat...
 
 
BRAKK...
 
 
Mobil SUV putih, menghempas kan tubuh perempuan yang berdiri diam di trotoar.

  
Lookkaew hanya ingat dia terbaring menatap langit, dan merasakan dingin di sejujur tubuhnya.

Tidak tau lagi mana yang sakit.

Karena semuanya sakit.

Air matanya masih menetes, bersama dengan pandangannya yang perlahan menjadi samar dan gelap setelah beberapa saat.

    
    
    
 
   

🍀 . 🍀 . 🍀 . 🍀 . 🍀

 
      
   
     

"Lebih cepat Ploy!" Perintah Anda tidak sabar. Dia terus mengatakan hal itu beberapa kali. Tidak peduli seberapa pun cepatnya mobil Porsche kuning itu melaju. Anda masih merasa itu tidak cukup cepat.

Orang yang menawarkan diri untuk mengemudi, menginjak pedal gas semakin dalam. Manaow bisa mengerti perasaan pemiliknya. Mobil Porsche kuning itu berjalan dengan cepat dan aman menuju Bangkok Medical Center.
   
   
'Lookkaew harus bertahan...' 

  

Khawatir...
  
  
Cemas...
  
  
Panik...
  
  
Serta semua rasa bersalah menyelimuti Anda, yang sedang berlari secepat yang kakinya bisa untuk menuju ruang rawat Lookkaew.

Dibawanya segenap rasa bersalah yang teramat dalam, karena Anda tidak mampu menahan Lookkaew kemarin. Andai saja Anda sedikit keras kepala dan tidak membiarkan Lookkaew pergi.

Dear My Lifetime CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang