49

79 10 19
                                    

" kita bertemu lagi... " sapa changbin pada eunbi yang tengah memilah buah-buahan di pasar.

" dunia ini terlalu sempit... kenapa setiap ku melangkah selalu ada kau sih! " gerutu eunbi mendengus sebal, membuat changbin tersenyum tipis.

" mungkin alam memang menginginkan sesuatu dari pertemuan kita.... "

" sangat dramatis.... ngapain kesini? " ujar eunbi basa-basi.

" ini pasar, tempat umum, tempat berbelanja... apa salah jika aku disini? Aku sedang berjalan-jalan dan melihat street food, tapi aku tidak menginginkannya lagi setelah melihatmu... " goda changbin membuat eunbi merotasikan matanya malas.

" boleh aku bertanya? "

" bukankah kau akan tetap bertanya meski tidak kuijinkan? " ujar eunbi membuat changbin terkekeh.

" kau benar.... aku tidak sengaja melihatmu di rumah sakit semalam saat mengunjungi teman, Siapa yang sakit? "

" oh... adikku... dia dirawat disana, dia terkena kanker otak dan baru saja selesai operasi... " jawab eunbi membuat changbin terbelalak.

" lalu kenapa kau disini? Kau tidak menjaganya di rumah sakit? "

" ada ibuku disana, tenang saja... " jawab eunbi hendak membayar buah yang ia pilih, namun ia kalah cepat dengan changbin yang lebih dulu menyerahkan uang cash dan mengambil belanjaan untuk ia bawa Membuat wanita itu berseru protes.

" biar aku yang bayar, aku ingin menemui adikmu... boleh? " tanya changbin ragu.

" tentu saja, kenapa aku harus melarangmu... " ujar eunbi membuat changbin tersenyum senang.

" ayo kalo begitu, tapi kita mampir ke supermarket dulu ya, aku ingin membelikan adikmu jajanan yang lain... tidak sopan jika hanya membawa buah... "

" kau tau? Aku akan memeras semua uangmu jika kau terlalu baik seperti itu, aku tipe yang tidak akan melewatkan kesempatan loh... " canda eunbi membuat changbin tertawa puas.

" lakukan apapun yang kau suka, aku tidak masalah kehabisan uang untuk mu... " ujar changbin membuat eunbi canggung sendiri.

" ouch! Dasar orang gila! "

" aku memang tergila-gila padamu... " goda changbin membuat eunbi misuh-misuh.

" teruskan seperti itu, aku tidak akan mengijinkanmu untuk menjenguk adikku! " ancam eunbi membuat changbin puas.

" baiklah, baiklah... aku akan diam untuk sekarang... " jawab changbin yang dibalas dengusan oleh eunbi.

........

" aku kembali... " salam eunbi dengan changbin di belakangnya.

" kakak!! " seru daniel senang.

" kau sudah kembali? Eh, kamu siapa? " tanya ibu eunbi pada changbin yang tersenyum ramah.

" hallo tante... "

" changbin, teman di pengrajin seni... " jawab eunbi membuat sang ibu heboh sendiri.

" oh... jadi kamu yang selalu diceritakan anakku, yang selalu membuatnya ingin pulang dari tempat pengrajin karena kamu selalu membuatnya kesal? Aigooo... kamu anak yang tampan... " puji sang ibu membuat changbin malu, melirik eunbi dengan tatapan ' serius, aku di gosipin? '.

Eunbi yang paham arti tatapan itu sontak saja menegur ibunya.

" jangan bicara aneh-aneh bu! "

" ibu bicara jujur, aneh dari mana? Ngomong-ngomong apa yang nak changbin bawa? Banyak sekali... " tanya sang ibu hendak membantu bawaan changbin, namun changbin tolak dengan halus dan segera membawa belanjaannya ke salah satu meja.

NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang