Althair's Rules|| HUKUMAN RINGAN

35 3 0
                                    

       ゚☆: *.Happy Reading.* :☆゚
                            •
                            •
                            •
                            •

"Aku gak mau makan."

"Makan baby, nanti kamu gak bisa pulang kalau gak mau makan, kamu harus sembuh dulu." Althair masih sabar dengan tingkah Viara yang seperti anak kecil.

Viara menggeleng, jujur ia tidak suka makanan rumah sakit, apalagi bubur seperti ini. "Aku gak mau makan."

"Ara, jangan sampai kesabaranku habis, aku manusia biasa, jadi menurutlah, makan."

"Gak mau!"

"Makan." Althair menyodorkan sendok berisi bubur itu, tetapi tampa diduga-duga Viara menepisnya dengan kuat hingga terjatuh.

"AKU BILANG ENGGAK MAU YA ENGGAK MAU!!"

Cukup sudah, sepertinya kesabaran Althair sudah diujung tanduk, apalagi gadisnya berani meninggikan suaranya.

"Viara Aurelia." suara Althair membuat bulu kuduk Viara berdiri, nampaknya Althair sudah sangat marah, terlihat menyeramkan dimata Viara.

"Makan." hanya satu kata itu yang bisa Althair sampaikan.

"Enggak mau."

"Aku mendengar penolakan sekali lagi, akan aku buat dirimu jera, makanlah." Althair masih harus menyimpan kesabaran, dia sodorkan mangkuk bubur itu dengan sendok baru, tetapi hal yang paling berani Viara lakukan adalah menumpahkan semuanya.

Prang!

"AKU TIDAK MAU!!"

"Cukup Aurelia!" Althair memanggilnya dengan nama belakang, menandakan pria ini tengah marah besar.

"Aauuhhhk." Viara merintis kala Althair mencengkram kedua pipinya dengan kuat.

"Akan aku buat dirimu jera sekarang juga. Terima hukumannya sayang." Althair mengeluarkan belati kecil ditangannya, benda ini khusus untuk Viara seorang.

Tubuh Viara gemetar, apalagi merasakan ujung belati yang menempel pada leher.

"Bagusnya aku ukir dimana ya sayang?" Althair tersenyum melihat Wajah Viara yang menegang. "Ahhh atau aku buat namaku terpampang jelas di tubuhmu? Agar tidak ada pria yang berani menyentuh milikku."

"Ja-jangan."

"Hmmm why?" Althair mulai mengangkat rok selutut Viara dan menampilkan paha yang mulus dan cantik. "Ini sebagai hukuman." kedua tangan Althair mulai mengelus paha Viara.

"Aaakkhh sakit... Air~" mata Viara berkaca-kaca, ingin rasanya dia menjerit menangis.

"Sssttt.. Tidak usah cengeng, bukanlah kamu yang ingin? Aku sudah memperingatimu loh." Althair masih sibuk mengukir namanya di paha Viara. Bukan inisial lagi, langsung sekali namanya.

Althair

"Selesai." gumamnya tersenyum lebar, darah mulai mengalir sedangkan Viara mati rasa menahan rasa sakit.

"Sakit ya sayang?" tangan Althair mulai mengelus air mata yang terjatuh begitu saja. "Biasakan dirimu ya sayang, kalah kamu makin banyak membantah, mungkin bukan cuma pahamu tapi punggung, pipi, lengan, perut, kaki. Kamu mau?"

Viara menggeleng patah-patah, dia sangat takut dengan sosok Althair mode seperti ini. Menjalani hukuman yang sangat gila.

Melihat Viara menurut, ia tambah tersenyum, sangat mengerikan bagi Viara. "Sekarang makan ya, akan aku bawakan makannya." Viara cuman bisa terdiam saat Althair keluar dari ruangan.

Althair's RulesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang