Chapter 2 - Abhipraya

196 41 5
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Suasana yang cukup menegangkan untuk Milk sekarang, karena gadis jangkung itu sedang mempresentasikan hasil kerja kerasnya kemarin untuk menarik klien dan calon investor agar mau bekerja sama dengan perusahaannya. Hal ini sudah dilakukan Milk secara rutin, bahkan bisa dalam sebulan Milk melakukan ini sebanyak tiga sampai empat kali. Tidak jarang dia mendapatkan penolakan, meski begitu gadis itu dengan cepat memperbanyak relasi untuk kelangsungan hidup Vosbein Group di dunia bisnis, membangun hubungan baik. Milk begitu kompeten dalam pekerjaannya membuat gadis itu cukup menarik beberapa orang, tidak sedikit pula yang melakukan pendekatan dengan sang gadis namun seringkali ditolak dengan cara yang halus dan sopan.
Milk merupakan wajah yang baru bagi Vosbein Group yang sudah lama terkukung dalam banyak hal yang tidak terlalu berdampak untuk perusahaan itu sendiri. Hal ini bukan berarti sang ayah gagal dalam menjalankan perusahaannya, namun perusahaan mengalami masa stagnan dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kenaikan atau pun kemunduran. Namun, ditangan sang anak kini yang memiliki banyak inovasi dan ide baru membuat perusahaan mengalami kemajuan yang berarti selama dua tahun terakhir. Tidak heran karena gadis itu benar-benar berpendidikan dibidang ini.

"Menurut Anda apakah hal ini bisa dijalankan dengan baik Ms. Vosbein?" tanya seseorang yang merupakan calon investor Milk. Orang tersebut ingin memastikan, apakah perusahaan Milk layak untuk menerima investasi darinya. 

"Terima kasih atas tanggapannya Ms. Lawsuwansiri. Seperti yang saya jelaskan terkait tantangan dari inovasi ini akan ada kendala dalam peralihan, namun hal tersebut dapat teratasi dengan sumber daya manusia yang baik serta di dukung teknologi yang canggih yang kita punya. Para konsumen pun khususnya remaja dan orang dewasa sekarang akan mudah beradaptasi dengan inovasi ini. Meskipun terdapat tantangan, inovasi ini sangat layak di coba, apalagi beberapa perusahaan di luar menggunakan inovasi ini dalam pengembangan perusahaan dan pendistribusian produk mereka. Jadi, menurut saya hal ini akan bisa berjalan dengan baik dalam jangka waktu yang sangat lama," jawab Milk dengan penuh percaya diri. Gadis itu benar-benar menunjukkan taringnya di kancah bisnis. Tidak heran jika beberapa orang menyebutnya sebagai anak emas keluarga Vosbein.

Sang investor tampak suka dengan jawaban tersebut, orang itu menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Kemudian beberapa klien dan investor lainnya mulai mengajukan pertanyaan yang dapat di jawab dengan lugas, cekatan, dan terasa meyakinkan. Cukup lama meeting tersebut berjalan hingga akhirnya mereka selesai, beberapa investor dan klien setuju untuk bekerja sama, namun ada beberapa yang menolak dan memikirkannya terlebih dahulu. 

"Permisi Ms. Vosbein." Seseorang menyapa Milk yang sedang berbicara dengan Janhae, membuat Milk dan Janhae mengalihkan perhatian ke arah sumber suara.

"Iya Ms. Lawsuwansiri, ada yang bisa saya bantu?" tanya Milk kepada orang yang menyapanya. Orang tersebut tersenyum tipis.

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Earn Preeyaphat Lawsuwansiri, Anda bisa memanggil saya Earn." Gadis bernama Earn mengulurkan tangannya untuk berkenalan secara pribadi kepada Milk. Sedangkan yang diajak kenalan dengan cepat membalas uluran tangan tersebut.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang