Destiny

Prolog

Di jantung kota Bangkok yang bersinar dengan kemegahan dan kemewahan terdapat dua nama besar yang menggema di setiap sudut jalan —Milk Pansa Vosbein dan Love Pattranite Limpatiyakorn. Vosbein Group merupakan sebuah perusahaan yang baru-baru ini meraih puncak prestasi dalam dunia bisnis kosmetik dan perawatan kecantikan sedangkan di sisi lain ada Limpatiyakorn Group yang telah lama memegang tampuk kejayaan sebagai pemimpin pasar tersingkirkan dari posisi teratas. Persaingan antara kedua perusahaan ini bukan sekadar bisnis, ini adalah pertempuran ego, ambisi, dan identitas.

Milk Pansa Vosbein, memiliki senyum menawan dan sikap yang penuh percaya diri, ia adalah seorang gadis yang tidak hanya dikenal karena kecerdasannya tetapi juga karena pesona yang mahal. Gadis ini merupakan anak sulung dari keluarga Vosbein yang baru saja menggantikan sang ayah menjadi puncak tertinggi dalam perusahaan mereka. Dia adalah CEO yang membuat para pesaingnya gigit jari dan menunduk hanya dalam waktu yang singkat. Di sisi lain, ada gadis bernama Love Pattranite Limpatiyakorn, dengan keanggunan dan ketegasan yang membekas, adalah pemimpin yang selalu berada di puncak selama ini beberapa tahun terakhir, memegang tahta tertinggi dari bisnis kosmetik dan perawatan kecantikan. Namun, kali ini dia merasa terdesak dan terhina setelah Limpatiyakorn Group kalah dari Vosbein Group.

Dalam upaya untuk merebut kembali dominasi, Love memutuskan untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya—mencari aliansi dengan Milk. Namun, aliansi ini bukan tanpa motif. Love berencana untuk memanipulasi situasi demi keuntungan Limpatiyakorn Group, dan Milk tidak menyadari niat tersembunyi ini.

Pertemuan awal mereka dipenuhi dengan ketegangan. Love, dengan wajah yang dingin dan sikap profesional, berusaha untuk tetap tenang meskipun Milk terus-menerus menyindir dan mengusik ketenangannya. Setiap kali mereka bertemu, percakapan mereka berubah menjadi pertengkaran sengit. Milk yang tengil selalu berhasil membuat Love kesal, dan Love yang anggun tidak bisa menahan kemarahannya.

Namun, di tengah-tengah perdebatan dan kemarahan, ada sesuatu yang berbeda yang mulai muncul dalam diri Milk. Setiap kali dia melihat Love, ada perasaan aneh yang menyelinap ke dalam hatinya. Cemburu dan kemarahan yang mengganggu menjadi semakin intens, dan Milk tidak bisa menahan perasaan itu ketika dia melihat Love bersama orang lain. Dia mulai menyadari bahwa perasaan yang ia rasakan bukanlah sekadar kebencian atau kompetisi —melainkan sesuatu yang lebih dalam dan lebih rumit yang bahkan dirinya sendiri tidak mengerti akan hal itu.

Milk Pansa Vosbein, yang biasanya berjuang untuk meraih kemenangan dan kekuasaan, kini menemukan dirinya dalam pertempuran yang baru yaitu pertempuran untuk memenangkan hati Love Pattranite Limpatiyakorn. Dalam usaha yang penuh dengan kebanggaan dan kesombongan, Milk memutuskan untuk membuat Love jatuh cinta padanya. Namun, jalan menuju hati Love tidaklah mudah. Pertengkaran dan konflik yang terus-menerus antara mereka menjadi halangan yang harus diatasi, sambil Milk berusaha untuk memahami perasaan barunya dan menemukan cara untuk mencairkan kebekuan yang ada.

Sementara dunia mereka berputar dalam siklus ambisi dan persaingan, dua gadis ini terjerat dalam sebuah permainan yang jauh lebih rumit daripada sekadar meraih kesuksesan bisnis. Sebuah perjalanan menuju penemuan diri, cinta, dan mungkin, sebuah pengertian yang dapat menyatukan dua hati yang awalnya tampak bertentangan. Siapakah yang menang di antara ego dan kesuksesan karir yang sudah mereka bangun atau sebuah rasa yang dimiliki tanpa sengaja?

*** 

Sabtu, 19 Oktober 2024

Holla readers, ada cerita baru nih. Gimana? Penasaran gimana ceritanya? Menurut kalian bakal seru gak? Ini sedikit rumit dibandingkan yang sebelumnya, aku harap aku bisa mengerjakannya sampai selesai seperti cerita sebelumnya. Still waiting for this? Or kita drop dan bikin cerita lain? Btw ini aku ambil dari vote kemarin ya, aku rasa lebih banyak suka yang ini makanya aku publish yang ini, wkwk.

Let me know what do you think guys.