1

135 12 0
                                    


"Aktor gay siapa?"

"Eh Mas Jude, kapan balik dari Praha Mas? Ucap Jona setelah melihat siapa yang datang.

"Martini" ucap Jude ke bartender di mini bar

"Udah seminggu kali yah. Kalian berdua, congrats untuk awards malam ini. You guys deserved it. That design for Mid Century Modern Home beyond gorgeous. Mmm i should asked Aji to hire you guys for our villa on Puncak."

"Thank you. Mmm. Well done. This martini so yummy." Ucap Jude sekali lagi.

"Jona sih mau aja Mas, tapi entah sama itu mau g dia. Dia lagi on booking sampai 2026. Laku banget." balas Jona

"Je, gimana mau g? Cuma sketching aja. G bakalan bikin lu capek sih." rayu Jude ke Jeje yang masih anteng mendengar kedua sahabatnya bercakap cakap

"Mas, asal lu tau aja yah, sketching yang Mas mauin itu full design. Mana sering rombak. Rangkanya lah, pondasinya kurang, fengshui master nya larang ini itu. Mending mas aja yang design." Ucap Jeje menyesap gin and tonic untuk yang kedua kalinya

"Yah itu karena Kokoh Liam bilangnya harus gitu, jadi harus diikutin Jeje ganteng ku." balas Jude sambil mencubit pipi Jeje.

"Mas, udah gelas ke berapa? Asisten mas mana, mas udah mabuk" Jeje pun menghentikan Jude yang berupaya untuk memesan kembali martini

"Im not drunk Jeje. Im sober. Its just this goddamn martini so deliciously tonight, cant get enough, you both should try it. Chill out Je" Jude mulai nyerocos didepan wajah Jeje.

"Oh you so bloody drunk. And Mas Aji will get mad at you. Jona, tolong cariin Angga. Itu anak, kemana lagi." ucap Jeje menenangkan Jude yang mulai liar disekitar mini bar.

"Okay. Jagain Mas dulu. Gw cari itu anak. Shit, mas jangan pegang pegang. Je pegang mas dulu" Jona pun segera pergi dari mini bar

"Je, you look sexy tonight. So breath taking, damn, can i kiss you?" Jaden makin menggila akibat mabuknya

"Mas, kalau besok mas sudah sadar. Pasti lu bakalan malu ketemuan ma gw. Udah tau gampang mabuk, masih aja berani minum martini banyak banyak, g ada asistennya lagi. Lu kalau kaya gini dibonyokin deh sama Mas Aji." ucap Jeje yang menjauhkan wajah Jude yang ingin mencium dirinya.

"Lu dari mana Ngga. Dah tau bos lu gampang mabuk, dilepas gitu ke mini bar. Lu kalau sayang nyawa, kerja yang benar, dah tau pawangnya emosian." Jeje dengan segera menyanggah Jude yang asik swinging his body around Jeje.

"Gw antar Mas ke mobilnya. Lu masih disinikan Je?" balas Jona yang sudah memapah Jude dibantu oleh Angga.

"Yup." balas Jeje

"Okay, lu anteng aja disini, and dont asking for fourth gin, i forbid you." Jona pun melangkah keluar dari hall bersama Jude

"Another mess for tonight" ucap Jeje sambil memperhatikan sekitarnya, yang ternyata makin ramai dengan banyak yang mulai wasted akibat minuman dan alunan musik Pharrel Williams Beautiful.

Jeje yang asik melihat sekelilingnya merasa ada yang memperhatikannya. Diliriknya kearah jam 9 dari mini bar chair yang dia duduki.

Aktor itu, siapa lagi namanya. Harris. Lumayan cakep, peranakan chindo pasti. Ucap Jeje dalam hatinya. Jeje yang merasa diperhatikan dengan intense oleh mata boba hitam kepunyaan aktor itu, agak risih. Dibaliknya badannya dan kembali menyesap gin and tonic nya. Buru buru dia memberitahukan pesan kepada bartender, seumpama Jona datang untuk jangan kemana mana. Dia ingin ke toilet dulu menuntaskan panggilan alam dan ingin mencuci wajahnya yang mulai lelah akibat minuman dan asap rokok.

The Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang