5

91 12 0
                                    









Jeje dengan hati yang dongkol menuju kearah lobby area, disana sudah ada Mas Jude dengan fancy style nya walaupun mereka sekarang berada di tropical city.


"Hi Jeje ganteng sorry yah semalam Mas wasted banget jadi recokin kamu. Sebagai gantinya lets go shopping till he drop hahaha. Ive got his card". ujar Mas Jude ceria sekali berbanding terbalik dengan riak wajah Jeje yang bagai orang sembelit berminggu minggu.


"Mas. Gw kan dah bilang, gw g bisa ngerjain ranch Mas. Too much work to do. DL ku aja smp 2026 g henti henti."


"Ya maaf Je. Cuman Mas langsung kecantol liat design mu yang umm whats that called? Aiclar? Aiclay?"


"Eichler style home Mas."


"Nah itu. Eichler. I was stunned. Your design very simple yet fancy. And the beaming sky light, im obsessed. Mau kan Je, please. I promise no recokin deh. Yah Je. Pinky promise?"


"Ya ya ya. Up to you deh Mas. Wong Mas Aji dah kirim kontrak plannya. Mau g mau". Jeje cuma bisa berdecak kesal.


"Thats why i love him so much Je. And of course i adore you too. Kalian berdua itu architect modern yang paling keren."


"Gw Mas?" Ucap Jona yang baru saja datang bersama dengan Mas Jaden.


"Lu juga Jona baby ku sayang. Hi Jaden. Ada yang sumringah banget pagi ini. Look at those cheeks. Pinky radish banget. What did he do to you last night hmm?" Jude dengan jahilnya bertanya ke Jaden, bikin pipi Jaden makin bersemu merah.


"Seperti g pernah aja sih Mas" sanggah Jona membela Jaden.


"God Lord. Kalian g kira kira apa yah bicara cabul macam gitu, masih pagi oi. Mau berangkat g sih kalian?" Jeje mulai rewel.


"Begini nih kaum jomblo, makanya cari cewek sono. Eh di sini banyak kok model cantik. You could hire one of them Je." Kelakar Jona.


"Lu kata gw apa. Dahlah pusing lama lama"


"Hi Mas Jude" ucap seseorang yang tiba tiba datang ikut nimbrung.


"Loh, Harry? Ngapain disini? Katanya tadi mau stroking yacht. Arga tadi sempat nelpon, katanya looking out for you. He seems a bit worried 'bout you. But look at you here. Whats wrong?" balas Jaden


"Ngapain yacht klo sendirian. Mas lagi g ada schedule kan, gimana kalau kalian ikut aja, its all on me" seru Harris.


"No. I dont want to. Mas Jude, hayo katanya mau shopping, mall dah buka ini. Hayo Mas jalan cepat" sanggah Jeje secepatnya, emoh dia berurusan dengan Harris. He knows exactly tujuan dia ngajakin mereka.


"Mmm, No. I mean Yes Harry. Mending kita yachting daripada strolling di mall. Hows Arga Har? Dah 2 minggu g meet up ama adik manis ku itu."


"He's good. Lately dia lebih di Osaka sih Mas ama Abang Kevin. Bentar lagi mereka tunangan. Mungkin lagi hectic banget urusin semuanya. Apalagi Bang Epin kerjaannya diboyong ke Osaka. Gitu deh penerus Uncle Danu semaunya aja. Mas datangkan nanti di enggagement party nya mereka?"


"Pasti. Meski mereka g undang gw pun, gw bakalan hadir. Mereka tuh anak kesayangan Mas Aji, sebagai Daddy mereka yang tau lika liku love storynya yah harus lah. Im one of the groomsmen of honor. Gimana sih Har"


"Jadi gimana, ini kita ke mall atau ke yacht harbor? Betah amat berdiri." Jona mulai g sabar.


"Gw g ikut. Kalian aja. Gw mau balik ke kamar. Masih banyak kerjaan yg harus gw selesaiin." Jeje sudah ingin melangkah pergi dari situ, dirinya sangat muak dengan kehadiran Harris.


"Je, apa g kasian ama otak kamu 1x24 jam depan laptop selama 7 hari loh Je. Sesekali aja. Have fun sama Mas. Jarang jarang loh kita semua bisa ngumpul. Yah Je, anggap Mas minta hadiah natal dipertengahan tahun. Maukan Je?" Ucap Mas Jaden.


Jeje yang g bisa menolak bila itu soal Mas Jaden. Mau g mau, dia pun menganggukkan kepalanya. Dia berpikir aman, ada banyak teman dia, si Harris Harris itu g akan bisa ganggu dan cat calling dia.


"Baiklah, gw mau. Ini karena Mas Jaden gw mau ikut" Jeje pun akhirnya menyetujui dan langsung berjalan kearah mobilnya.


Sepeninggalan Jeje, Harris tersenyum merekah. Pikirnya rencananya pagi ini membuahkan hasil maksimal, tinggal pelaksanaannya ntar di yacht, dia ingin mendekati Jeje lebih intim lagi. Terserah Jeje mau atau pun nolak. Dia akan mengusahakan Jeje sampai titik darah penghabisan.


Jona yang melihat senyuman Harris menggoda si cowok ganteng tinggi itu.


"Wah, ada yang senyum senyum nih habis ngajakin kita yacht. Lu suka ma Jeje? Klo iya nyali mu gede kawan, dia straight habis. Theres no room for a bi boy like you in his straight life" Jona si straight forward person langsung menembak Harris.


"Hahaa wait and see aja deh, apa yang gw mau g pernah meleset." Harris sebenarnya agak skeptis dengan ucapannya tapi dia harus pede karena tidak ada dalam sejarah hidupnya keinginannya lewat dalam genggaman tangannya.


"Well good luck then" balas Jona lagi sambil senyum sinis mendengar penuturan Harris. Butuh kiamat deh Har, klo lu mau ngajakin Jeje berbelok (ucap Jona lagi dalam hatinya).


"We need talk, both of us. Oke Har?" Ucap Jude mulai kepo dan sebenarnya agak sangsi dengan ucapan Harris. Dia cuma takut Jeje terkena masalah, selain Arga, Doni dan Jona, Jeje itu masuk ke dalam love child nya dengan sang kekasih Aji. Dia tidak mau anak anak kesayangannya kenapa kenapa. Jadi dia harus tau apa motif Harris ke Jeje.


"Kalian mau pergi atau g? Berdiri seperti panitia penyambutan, kalau g jadi gw balik kamar nih" Jeje berteriak dibalik jendela mobilnya. Dia agak senewen melihat sahabat shabatnya.


"Iya Je. Ini Mas udah jalan" Sahut Jaden menarik tangan Jona.










🦋🐺

The Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang