SG - 01

4.1K 455 55
                                    


Author pov.

"Jennie si biang rusuh datang"

"Preman kecil itu pasti beraksi lagi"

"Sssh jangan keras-keras guys, dia mendengar ucapan kalian"

"Shit! Aku harus pergi sebelum dia menargetkan ku"

"Ck, Jennie Kim yang selalu berulah"

"Mentang-mentang orang tuanya kaya, dia semena-mena dengan kita"

"Orang kaya memang begitu. Sangat angkuh"

Bisik-bisik murid yang berada di kantin sedang membicarakan Jennie si gadis bermata kucing yang suka semena-mena.

"Hello bitch!" Teriak Jennie membuat para murid geleng-geleng kepala. Sudah biasa bagi mereka mendengar teriakkan dan umpatan dari Jennie.

Jennie berjalan dengan kedua temannya, Hanbin dan Mino.

"Makan yang benar cupu" Jennie dengan sengaja menarik kacamata seorang pria lalu membuangnya.

"Hahaha senang sekali rasanya" pria itu ketakutan dan Jennie menertawakannya.

"Hei, nasi mu butuh kuah" Jennie menyeringai menumpahkan minuman kaleng ke piring seorang gadis.

"J-jangan" anak gadis itu ketakutan mencoba mengentikan Jennie.

"Apa aku terlihat peduli? Tidak sama sekali bitch!" Jennie mendorong kepala gadis itu kemudian kembali berjalan.

Mino dan Hanbin tertawa senang, mereka berhasil membuat Jennie menjadi anak nakal.

"Hai girl" Jennie mengedipkan mata genit pada gadis tinggi.

Gadis itu kelihatan bingung, dia mengerutkan keningnya dan bertanya-tanya siapa gadis ini, pikirnya.

"Yaaak! Kamu tidak membalas sapaan ku!" Teriak Jennie menarik kerah baju gadis itu.

"Kamu siapa?" Tanya gadis itu.

"Mwo! Kamu tidak tau siapa aku? Yang benar saja!" Jennie menatap gadis itu dengan tajam.

"A-aku anak pindahan jadi aku belum tau siapa kamu" gadis itu tergagap takut melihat wajah garang Jennie.

"Aku Jennie! Pemilik sekolah ini!" Tekan Jennie masih melototi gadis itu.

"O-oh aah yah. Hai Jennie, aku Lalisa Manoban" gadis bernama lengkap Lalisa Manoban itu memperkenalkan dirinya.

"Kamu bukan orang Korea?" Jennie menaikkan satu alisnya.

"Emm yah, aku asli Thailand dan barusan pindah ke Korea"

"Pantas saja. Tapi jika dilihat-lihat tampang mu oke juga ya" Jennie menyeringai menelusuri wajah Lisa.

"Emm terimakasih" Lisa dengan malu menggaruk kepalanya.

"Sudah aku putuskan, mulai detik ini kamu menjadi kekasihku!" Tekan Jennie.

"Hah? Kenapa aku? Aku tidak mau" Lisa menggeleng cepat.

"Jika tidak mau, aku akan mengeluarkan mu dari sekolah ini, dan juga aku akan memastikan kamu tidak di terima di sekolah manapun di Korea ini! Aku berkuasa asal kamu tau, dengan sekali jentikan jari kamu akan musnah sekarang ini juga. Mau atau tidak! Jawab sekarang!"

Lisa tertegun, dia bukanlah dari keluarga yang berada, dia hanya gadis sederhana yang hanya tinggal berdua bersama ibunya.

Ibu Lisa hanya mempunyai toko bunga, dan Lisa sebagai anak yang berbakti bekerja part time di toserba.

Bisa sekolah di lingkungan elite sudah membuat Lisa sangat bersyukur. Ibunya begitu senang bisa masukan Lisa ke RJ. Senior high school.

Lisa juga senang, dia bertekad menjadi yang terbaik dan belajar yang giat agar saat lulus nanti dia bisa masuk ke universitas yang diinginkan.

Lisa menghela nafas, tidak punya pilihan lain dan akhirnya mengangguk demi bisa melanjutkan sekolahnya.

"Oke, aku mau"

"Hahaha bagus, nanti malam aku akan mengajak mu party. Bersiaplah"

"Tap-"

"Sst, tidak ada tapi-tapian" Jennie meletakkan telunjuknya di bibir Lisa, dia memeriksa saku Lisa lalu mengambil ponselnya.

"Ponselmu jelek" ejek Jennie membuat Lisa menghela nafas sabar.

"Ini, nomorku sudah ada si ponsel jelek mu itu. Jangan lupa mengabari ku setiap sajam sekali okey?"

"Ya" angguk Lisa.

"Okey. Bye honey"

Chup

Jennie mencium pipi Lisa dan setelah itu pergi meninggalkan Lisa yang kini sudah mematung.

"Kamu benar-benar menjadikannya kekasih Jen?" Tanya Mino.

"Tidak, siapa bilang?" Jennie menyeringai.

Mino tertawa puas dan bertepuk tangan.

"Jennie, bagaimana dengan Taeyong?" Tanya Hanbin.

"Taeyong mainan, aku menerimanya karena aku mengasihaninya. Aku bebas, tidak ada yang bisa mengekang ku. Termasuk orang tua ku" kata Jennie.

"Hahaha sudah ku duga" tawa Mino.

"Hahaha kamu memang terbaik Jen" Hanbin memberikan jempolnya.

Jennie mengedipkan sebelah matanya.

"Bersiaplah aku akan mempermalukan mu Lisa. Hahahaha" batin Jennie tertawa jahat.

•••

Tbc

18/09/24

Tiati jatuh cinta beneran Jen 🤏

Heloo gaiss, i'm bwweck!🥂

Yuk ramein biar kita lanjut.

Vote komen.

sassy girl [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang