BAB 6

21 6 5
                                    

Pukul 09.15

MIN Company

Seperti biasa seluruh karyawan tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Masih terlalu awal untuk merasa lapar, tapi tidak berlaku pada kepala OB kita. Pagi sarapan di rumah, baru duduk di kantor ia sudah lapar lagi. Dasar perut karet! 

'Hei, aku juga butuh asupan untuk pertumbuhan, thor!'

Pertumbuhan apanya? Tumbuh ke samping apa tumbuh uban?

Di ruangan lain tampak seorang Direktur sedang memegang telepon kantor sambil memijit pangkal hidungnya, ia menunggu orang di seberang sana mengangkat panggilannya. 

Krriing~

Krriing~

Si kepala OB yang kebetulan lewat mencari camilan mengernyitkan dahi bingung, telepon sejak tadi berbunyi tapi tak ada yang mengangkat. Kemana staff OB? Ia akhirnya memutuskan mengangkatnya sendiri.

"Selamat pagi, ruang OB disini" menyapa santai.

"Oh kau Suho-ssi, Ini saya Namjoon"

"Tuan Min! Ada yang bisa saya lakukan untuk anda?" terkesiap mendengar suara bossnya.

"Kepala saya sedikit pening, sepertinya saya butuh kopi. Nanti tolong antarkan ke ruangan saya ya?"

Kopi?  "Baik Tuan! Permintaan anda akan segera diantar"

Tut--


"Ada-ada saja Tuan Min, kepala pening bukannya cari obat malah cari kopi" gumam Junmyeon heran.

Seorang OB membungkuk menyapa Junmyeon, sebelum melewatinya. 

"Tunggu! Kau OB baru bukan?"

OB baru tersebut menghentikan langkahnya, ia menoleh dan menghampiri atasannya, Kim Junmyeon.

"Iya pak saya OB baru, ada apa pak?" sedikit membungkuk sopan.

"Minta tolong buatkan kopi panas, nanti tolong antarkan sekalian ke ruangan Tuan Min" perintah Junmyeon, sambil melirik sekilas name tag OB baru tersebut. Mukanya tertutup oleh masker, memang semua OB diharuskan memakai APD* sesuai SOP** selama jam kerja.

*Alat Pelindung Diri

**Standar Operating Procedure

"Baik pak"

"Terima kasih, saya kembali ke ruangan saya dulu"

OB baru itu membungkuk, ketika Junmyeon pamit pergi. Ia bergegas membuat kopi seperti yang diminta, tak ingin mengecewakan bossnya dihari ketiga ia bekerja.

Membawa kopi panas dengan uap yang masih mengepul, ia berjalan menuju ruangan bossnya. Terlihat sosok yang ia yakin adalah seorang sekretaris, ia bertanya dimana ruangan Tuan Min, sekretaris tersebut mengantarkannya hanya sampai di depan pintu lalu kembali ke mejanya.


Tok~ tok~ tok~

.

Tok~ tok~ tok~

Cukup lama mengetuk pintu, belum ada sahutan apapun yang terdengar. Ia membuka pintu perlahan, ia terpaksa memberanikan diri untuk masuk meskipun terkesan tidak sopan.

.

Kreeettttt~

Sang OB masuk setelah pintu kaca terbuka, berjalan perlahan, menengok kesana kemari mencari si pemilik ruangan. Ia tak lupa mengucapkan kata maaf dan permisi berulang kali.

Hidden Diamond | TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang