BAB 7

45 8 2
                                    


Pukul 20.20 Kst

RS Medical Center

Seorang pria berusia lebih dari setengah abad sedang berbaring di ranjang pesakitan, berada dalam ruangan yang didominasi dengan warna soft coffee brown begitu luas dan nyaman. Ruangan dengan fasilitas terbaik yang diharapkan mampu membantu proses pemulihan dengan cepat.

Sejak satu jam yang lalu, Namjoon telah dipindahkan dari ruang operasi ke ruang rawat inap VVIP, setelah dokter berkata pasien sudah siuman. Saat ini ia tengah tidur, kondisinya yang masih sangat lemah membuat ia diharuskan tidak banyak bergerak dan beristirahat yang banyak. Masih ditempat yang sama, juga masih menggenggam erat tangan sang ayah, Yoongi belum ingin beranjak kemana pun meski barang sejengkal.

Jimin yang kasihan melihat Yoongi, memutuskan pergi bersama Jungkook mencari makanan untuk teman-temannya. Hoseok terlelap di sofa bed yang disediakan untuk pengunjung pasien. Mereka semua pasti kelelahan, hari yang menguras emosi juga energi.

"Yoon, aku sama Jimin keluar dulu ya mau cari makan, kau mau nitip apa? Sekalian nanti sama punya Hobi" melirik temannya yang masih damai dalam mimpi.

"Aku apa aja yang penting jangan pedes, libur dulu makan yang ekstrim" Yoongi tak mau makan sembarangan, jika dirinya sakit tak ada yang menjaga ayahnya begitu pikirnya.

"Oke! Ada yang lain?"

"Mmmm.. Gak ada, Jung. Misal ada aku chat nomor Jimin aja nanti"

"Ok sip! Jaga dirimu, Yoongi!" Jimin memberi jempol pada Yoongi

Jungkook dan Jimin keluar dari ruangan, tinggallah Yoongi yang masih terjaga. Ia tak mau membangunkan Hoseok, ia sadar teman-temannya juga butuh istirahat. Untungnya ada waktu libur meskipun tinggal sehari. Setidaknya ada jeda untuk memulihkan tubuh sebelum bekerja esok hari.

"Baiklah, aku tidak mungkin membiarkan perusahaan yang susah payah ayah dan ibu bangun terbengkalai begitu saja. Demi kesembuhan ayah! Fighting, Yoongi!". Gumam Yoongi yang berusaha menyemangati dirinya sendiri dengan mata yang berapi-api.


Pukul 06.00 Kst

Ketiga teman Yoongi belum ingin pulang, mereka menginap disini. Katanya tidak tega meninggalkan Yoongi yang menjaga ayahnya seorang diri. Untung saja mereka membawa perlengkapan pribadi yang memang kemarin dibawa ke Forest Resom.

Yoongi masih memperhatikan teman-temannya. Mereka saat ini masih tidur di sofa bed yang untungnya muat untuk dua orang. Lalu bagaimana dengan yang satu? Dia tidur dibawah, beralaskan karpet bulu yang memang sudah ada disitu lalu ia beri matras camping diatasnya.

Bukan itu yang menjadi perhatian Yoongi, namun pada dua tangan yang saat ini saling tertaut meskipun mereka tidur terpisah. Sungguh pemandangan yang menghangatkan hati. Siapa lagi kalau bukan Jimin dan Jungkook, hanya mereka berdua saja yang statusnya berpasangan.

Yoongi beranjak ke kamar mandi, membersihkan diri sebelum mencari sarapan untuk dirinya juga ketiga temannya. Ia terlalu kasihan jika harus membangunkan mereka, setidaknya sang ayah tidak sendirian jika ia keluar sebentar.


----------------------


"Hooaammm, nyam nyam nyam! Oh Yoongi dari mana?" Itu Hoseok yang bertanya, ia baru bangun dan melihat Yoongi datang dari pintu keluar membawa dua kantong kresek besar, berisi makanan siap saji dan beberapa persediaan untuk dimasukkan ke lemari pendingin.

"Ah ini, aku beli makanan buat kalian bertiga. Kau mandi dulu lah Hobi, mumpung Jimin masih tidur".

"Iya kau benar! Bisa rebutan kamar mandi kalau si bantet ini bangun" mengendikkan dagunya ke arah Jimin yang masih tidur.

Hidden Diamond | TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang