BAB 2

77 11 3
                                    


Pukul 18.47 Kst

Apartemen Yoongi

Hari yang melelahkan waktunya membersihkan diri setelah seharian sibuk dengan berbagai urusan. Berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

"Haahhh, aku sudah seperti orang utan hari ini, pindah tempat kesana kemari" keluh Yoongi yang sedang menikmati acara berendam air hangat. Ia menerawang segala aktivitasnya hari ini, mulai dari pemotretan di Gedung A pindah lokasi ke Mall B pindah lagi ke taman Kota, kencan buta ke restauran Bandung, terakhir diajak ke taman lagi. Rusak sudah moodnya malam ini, ia berharap tidurnya bisa nyenyak agar bisa segar esok hari.

Pertemuan kali ini sungguh diluar perkiraan BMKG, Yoongi kira ayahnya akan mengenalkannya pada pemuda yang lebih baik dari sebelumnya tapi ternyata Astagaaa-batin Yoongi mengingat seperti apa pemuda tadi.

Yoongi keluar dari bathub, memakai bathrob dan melilitkan handuk pada rambutnya yang basah. Ia berjalan melewati ranjang, memasuki area walk in closet yang berada di sebelah kanan tempat tidurnya. Memilih piyama yang nyaman, berwarna putih bergambar boneka berwajah bodoh, ia sangat menyukai boneka Kumamon.

Setelah selesai berganti pakaian ia kembali merebahkan tubuhnya pada kasur kesayanganya, yang lagi-lagi bermotif Kumamon, jangan lupakan juga selimut Kumamon, bantal Kumamon dan boneka Kumamon seukuran dirinya.

Drttt~

Drttt~

Ponsel Yoongi bergetar tanda sedang ada panggilan masuk. Iya meraih ponselnya yang berada di nakas samping tempat tidurnya, melihat siapa yang mengganggu waktu rebahannya yang berharga itu.


19.12 Kst

My Lovely Dad calling~

"Ya, halo ayah? Ada apa gerangan ayahanda menelponku?" canda Yoongi.

"Tak bolehkah ayahanda yang tampan ini menelpon anaknya sendiri, tuan putri?"

Yoongi terkekeh mendengar suara ayahnya yang terdengar dibuat-buat.

"Itu bukan jawaban my lovely dad"

"Hehehe. Ayah hanya ingin memastikan, bagaimana tadi? Bagus tidak?

"Apanya yang bagus ayah? Dia bahkan tak terlihat seperti cowok manly, ayah tau cowok gemulai? Ya itulah dia". Gerutu Yoongi sambil mengerucutkan bibirnya sebal.

"Hahahaha, ayah tidak tau itu tapi dia pandai memasak, kau tau? restauran yang kau datangi adalah miliknya sayang, kau bisa memintanya memasak makanan Indonesia kesukaanmu kan? Kan?"

"Ayah sedang mencarikanku suami atau cari koki?" Yoongi memasang wajah masam yang tak dapat ayahnya lihat meskipun ayahnya sudah membayangkan putrinya akan berekspresi demikian.

Suara tawa ayahnya begitu keras memasuki gendang telinganya.

"Dua-duanya, bukankah itu bagus?"

"Please deh ayah, berhentilah memintaku kencan buta dengan siapapun. Yoongi bisa cari sendiri, cuman belum sekarang. Nanti juga ketemu sendiri, ayah tenang saja!". Ia berusaha menjelaskan pada sang ayah, berusaha meyakinkan dan percaya bahwa dia bisa.

"Yaaa, baiklah.. baiklah.. jika itu keinginanmu sayang, ayah tak mau terlalu memaksa. Beristirahatlah ayah yakin kau pasti lelah. Selamat malam putri ayah tersayang".

"Iya ayah, ayah memang selalu mengerti Yoongi. Ayah juga jaga kesehatan. Selamat malam juga, my lovely dad".

Tut~ 

Hidden Diamond | TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang