Guys Jangan lupa dukungannya di karyakarsa ya dan komen di jalan cerita serta vote.
Supaya Jae bisa mengembangkan cerita Sasusaku setiap harinya 😇
.
.
.
Happy Reading
Sasuke, Sakura, dan Karin menaiki bus yang akan membawa mereka ke mall. Begitu mereka masuk ke dalam, bus sudah cukup penuh, dan Sakura tidak menemukan tempat duduk kosong. Ia berdiri di lorong, memegang gantungan di atas kepalanya untuk menjaga keseimbangan.
Sasuke melihat situasi itu dan memberikan smirk-senyum tipis yang menandakan sedikit sikap acuhnya. Tanpa banyak berpikir, ia langsung duduk di sebelah Karin, yang segera tersenyum senang melihat Sasuke memilih duduk di sebelahnya. Sakura hanya bisa memandang ke arah mereka dari tempatnya berdiri, merasakan jarak emosional yang semakin terasa di antara mereka.
Bus melaju, dan Sakura tetap berdiri sepanjang perjalanan, sambil sesekali melirik ke arah Sasuke dan Karin yang tampak lebih nyaman di tempat duduk mereka. Perasaan asing menyelinap di hati Sakura, tetapi ia memilih untuk tetap diam.
Sesampainya di mall, Karin langsung bersemangat melihat-lihat berbagai barang di etalase toko. Mereka bertiga berjalan bersama, tetapi kehangatan antara Sasuke dan Sakura masih belum terasa. Karin, yang selalu ceria, mulai menemukan beberapa barang yang menarik perhatiannya-terutama sebuah tas yang terlihat elegan.
"Lihat, Sasuke! Tas ini cantik sekali," kata Karin sambil menunjukkan tas itu dengan penuh antusias.
Sasuke melirik tas tersebut dan, tanpa ragu, menawarkan untuk membayarnya "Kalau kau suka, biar aku yang bayar."
Sakura hanya diam, berdiri agak jauh dari mereka, menyaksikan interaksi tersebut. Dia merasa semakin terpinggirkan, seolah Sasuke lebih memperhatikan Karin daripada dirinya. Karin, dengan senyum lebar di wajahnya, terlihat senang dengan tawaran itu, sementara Sakura tetap menyimpan perasaannya dalam diam, tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap situasi ini.
Saat Karin sibuk memilih tas yang ditawarkan Sasuke, Sakura memilih untuk berjalan menjauh sedikit dari mereka. Ia merasa tidak nyaman berada di antara interaksi Sasuke dan Karin. Dalam kebisuannya, ia mendekati bagian yang menjual perlengkapan bayi. Di sana, ia melihat barang-barang bayi seperti pakaian, selimut, dan perlengkapan lainnya. Harganya cukup mahal, dan Sakura hanya bisa memandanginya dengan hati yang berat, menyadari bahwa sebentar lagi ia harus mulai mempersiapkan semua itu.
Diam-diam, Sasuke melirik ke arah Sakura. Meski dia tidak mengatakan apa-apa, dia memperhatikan Sakura yang berdiri sendiri, menatap perlengkapan bayi dengan tatapan kosong. Ada sesuatu di dalam diri Sasuke yang sedikit terusik, meskipun dia tidak langsung bergerak atau berbicara. Dia kembali menghadap Karin, tetapi perhatiannya sesekali kembali ke Sakura, yang tampak memisahkan diri lebih jauh secara emosional.
Karin, yang akhirnya menyadari bahwa Sakura memisahkan diri dan sedang melihat-lihat barang bayi, mendekatinya sambil membawa tas yang baru saja dipilihnya. Dengan nada sedikit ceria tapi tak terlalu memikirkan situasi, Karin bertanya, "Kenapa hanya melihat-lihat barang saja, Sakura? Kenapa tidak beli?"
Sakura, yang terkejut dengan pertanyaan itu, tersenyum tipis, meskipun ada sedikit kesedihan di matanya. "Barang-barangnya cukup mahal. Aku hanya lihat-lihat dulu," jawabnya pelan, mencoba menutupi rasa canggung.
Sasuke, yang mendengar percakapan mereka dari kejauhan, merasa sedikit tidak nyaman, tapi dia tetap diam. Dia tahu bahwa masalah finansial dan tanggung jawab mulai membayangi kehidupan mereka, tapi untuk saat ini, dia tidak tahu bagaimana harus merespons atau membantu Sakura menghadapi beban tersebut. **Karin**, yang tampaknya tidak terlalu peka terhadap suasana hati Sakura, hanya mengangguk tanpa berpikir lebih jauh dan kembali sibuk dengan barang-barangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA SAKURA
Short StoryBagaimana jika Sakura dan Sasuke yang awalnya mereka sahabatan dari kecil, sehingga Sakura terjebak di dalam zona ternyaman sehingga mengandung anak sasuke meski pria yang dia cintai itu mencintai gadis lain? "Apa kau pernah sekali saja memikirkan a...