6

32 3 0
                                    

"Woy..." Yang di panggil pun nengok, sontak ia buru² masuk kerumah nya dan mengunci dari dalam, itu Jisung.

Dia yang memanggil Chenle dengan tiba², tentu Chenle bakal kabur.

Harusnya Heeseung jangan pulang dulu, dia masih takut ketemu Jisung.

"Ka leleeeee buka dulu ka" Jisung berbicara di depan pintu sambil mengetuk pintu nya dengan cukup keras.

"Pergi ji, jangan sekarang" tolak Chenle dan mengusir Jisung.

"Engga ka, mau sampe malem pun aku tungguin sampe kamu buka pintu nya" Jisung terus memohon untuk di buka kan pintu.

Benar saja jam 7 malam, saat Chenle mau keluar untuk melihat apakah benar Jisung masih disana.

Pria yang lebih muda 1 tahun dari Chenle itu masih ada disana, Chenle mau menutup pintu nya lagi tapi Jisung keburu menahan pintu nya dan menerobos masuk.

"Ka..." Setelah menerobos, Jisung langsung memeluk Chenle dengan erat "Jii lepas..." Chenle memberontak dan mendorong tubuh Jisung untuk menjauh dari nya.

"Ka dengerin aku dulu ka, maafin aku ka, aku bakal tanggung jawab apapun yang terjadi ka, tolong maafin aku" Jisung berlutut dan memeluk kaki Chenle, "bangun, jangan begini" yang lebih tua membantu Jisung berdiri.

"Misii" dia datang kembali setelah Chenle meminta nya datang, Heeseung dia datang untuk menemani Chenle.

Kini pandangan Jisung teralihkan ke arah pintu utama rumah itu, ada sedikit pandangan tidak suka yang dia layang kan untuk Heeseung.

"Ngapain lu kesini lagi?" Bukan Jisung, ini Heeseung
Dia bertanya untuk Jisung.

"Hak gw dong bang" ucap Jisung ga Terima, "Biasa aja ngomong nya anj" Heeseung mencengkram kerah Jisung.

Jisung yang ga Terima pun memukul Heeseung, dan berakhir dengan berkelahi.

Orang yang sedari tadi berusaha memisahkan kedua nya, tiba².....

Huekkk..
Chenle menutup mulut nya dan ber lari ke toilet memuntahkan sesuatu, hanya air liur saja?.

Heeseung dan Jisung panik menghampiri Chenle yang terlihat tidak sehat itu. "Ka le kenapa?" Tanya Jisung, "gapapa" jawab nya dingin.

"Mending lu sekarang pulang deh, Chenle ga nyaman ada lu" Heeseung mengusir Jisung dengan muka nya yang songong itu.

Jisung menurut "yaudah bang, gw nitip dia, tapi tolong bantu gw buat ngomong sama dia nanti, gw yakin lu udah tau apa penyebabnya".

"Gw bahkan udah tau duluan sesuatu yang lu belum tau" dengan smirk nya itu Heeseung menjawab sang adik kelas, dan berlalu menuntun Chenle ke sofa di ruang tamu.

"Ka le aku pulang dulu ya, sekali lagi aku minta maaf" tidak ada jawaban dari Chenle yang menumbuhkan rasa kecewa pada Jisung.

Pria yang dia sayangi, yang dulu sangat bawel dan baik itu kini memilih diam tidak mau berinteraksi dengan nya.

Chenle memilih diam karna masih takut harus bagaimana, dan rasa nya sangat canggung sekali untuk berinteraksi dengan Jisung walaupun hanya sebentar.

Tapi tadi Jisung memeluk nya, Chenle merindukan itu, Berinteraksi dengan Jisung.

Bunda nya tidak ada dirumah, makanya Jisung bisa dengan bebas menerobos masuk.





Jisung pov

Kini pemuda itu terlihat sangat kacau, dia sangat amat merasa bersalah.

Padahal tadi dia ingin menyelesaikan semuanya, eh malah ada mantan nya Chenle dateng.

Dan dia masih memikirkan kata Heeseung tadi.
'Gw bahkan udah tau duluan sesuatu yang belum lu tau'

Apa sih sesuatu itu, mereka berdua tadi keliatan serius banget.

Pikiran Jisung mulai ga karuan, memikirkan Chenle terus menerus.

'Liat aja lo ka, ga akan gw lepasin kalau kita udah baik² aja'



Back to Chenle

"Apa Jisung udah sadar ya ka kalau aku lagi hamil?" Tanya Chenle penasaran, "kaya nya engga deh, tapi lebih baik dia cepet tau" balas Heeseung.

"Eh ada nak Heeseung, udah lama kamu ga main kesini ganteng" sapa bunda nya Chenle, Heeseung menghampiri bunda untuk salim "hehe iya nih bun, lagi nemenin Chenle".

"Tumben ga sama Jisung le, biasanya dia main kesini" ucapan yang keluar dari mulut bunda nya, membuat Heeseung dan Chenle saling menatap bingung harus menjawab apa.

"Ada tugas dia bun, lagi gabisa di ganggu" sahut Chenle, takut bunda nya bertanya lagi.

"Nih bunda bawa makanan, ayam bakar" "makan ya kalian berdua, bunda ke atas dulu", " iya bunaa makasih" balas Chenle dengan senyuman.

Baru aja Chenle mau melahap ayam nya, tangan dia di tahan oleh heeseung "gabole yang bakar² le, kamu kan ada dede disini" ucap Heeseung sambil mengelus perut Chenle yang masih rata itu.

"Bolehhhhhhh" Dia protes karna dia lagi laper sekarang tapi malah ga di izinin sama orang di sebelah nya, "Engga Zhong Chenle" mata Heeseung sedikit melotot membuat Chenle ciut dan bibir nya mengerucut karna kecewa.

"Terus aku makan apa ha😠" pundung deh akhirnya, "telur aja hehe, ayam kamu buat aku" Heeseung jail banget disini, Chenle yang emang usia kandungan nya masih muda, dia sangat sensitif dan mulai menangis.

Heeseung di buat gelagapan atas apa yang terjadi, dia lupa kalau ibu hamil, eh bapa hamil maksudnya sangat amat sensitif.

Sekarang Chenle lagi makan di suapin oleh Heeseung, dan setelah makanan nya habis mereka lanjut nonton TV sebentar, Chenle gamau tidur lagi.

Takut kejadian 2 minggu itu kembali ter ulang dengan orang yang berbeda.

Chenle itu sebenernya pengen banget tidur, Heeseung yang melihat itu pun "tidur le kalau ngantuk mah, biar aku pulang" sambil fokus ke TV dia sedikit² melihat ke arah Chenle yang sudah menguap lebih dari 4 kali.

"Iya ngantuk hehehe" "tapi aku gabisa tidur hee" dengan keadaan nya yang sekarang, masih syok atas apa yang terjadi, membuat Chenle jadi susah untuk tidur walaupun sudah ngantuk.

"Aku call nanti, tapi tidur ya?" Kata Heeseung, dan di balas anggukan oleh Chenle.

"Yaudah aku pulang dulu, dede baik² ya sama papi nya" Heeseung mengelus perut Chenle lagi, "babayyy heee" Chenle dadah sambil loncat², aaaaaaa lucu banget pengen Chenle juga.

Tinn..

Heeseung kini sudah pergi, dan Chenle masuk kerumah nya.

"Heeseung ngapain ngelus perut kamu nak"

Degg....
Chenle panik setengah mati, bingung harus jawab apa
"Anu..." "A-aku sakit perut, ha iya aku sakit perut hehehe, dadah bunaaaa aku ke atas dulu" Chenle mengecup pipi bunda nya, tidak ada rasa curiga sama sekali.

'Aduh monyet untung buna percaya😭' lega banget rasanya.

"AAAAAA KASUR GWEH, EUGHHHH HANYING AKHIRNYA REBAHAN" teriakan Chenle terdengar oleh ade nya "berisik bego" ckckckck kasar banget.

Chenle memandangi atap kamar nya, "dede semoga papa kamu mau bertanggung jawab atas kamu ya de, papi gamau sampe om Heeseung yang gantiin, kesian dia bisa dapet yang lebih baik, masa harus sama papi sih de hehe" dia ngomong sendiri karna Heeseung belum juga mengabari nya, ya iya lah masih di jalan dia nya juga.

Setelah akhirnya mereka call an, sesuai janji Chenle pun tertidur pulas di kasur anying nya itu.
__________________________________________







Angjay kalo lagi mood gini nih, setiap hari up
Ntar kalo betmut bisa 2 bulan ga up😭😭😭😭😭😭

VOTE SAMA KOMEN NYA YA GAISSSS, BIAR AK SEMANGAT UP NYA
LOPYU OL

Boyfriend Materialᥫ᭡JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang