8

39 2 0
                                    

Mereka semua sudah sampai di depan rumah Chenle.
Chenle berjalan duluan disusul oleh Jisung dan Heeseung.

Map coklat berisi hasil USG itu di pegang oleh Heeseung, karna dia yang mengerti.

Chenle merasakan hawa yang tidak enak sebelum masuk, dia memiliki firasat tidak baik.

Sebelum membuka pintu, Chenle nengok ke arah kedua pria dom di belakang nya, mereka berdua yang peka pun memberi isyarat agar Chenle segera masuk ke dalam.

Di menaiki 5 anak tangga sebelum tepat di depan pintu rumah nya.

Tarikan nafas panjang dari Chenle membuat Jisung ikut gugup.

Tok... Tok...

"Bunaaa..." Panggil Chenle ragu sambil membuka pintu nya, tidak ada yang menjawab dari dalam? Akhirnya mereka bertiga melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah.

Pranggg....

Suara lemparan barang yang pecah terdengar dari ruang TV, pecahan itu bukan tidak di sengaja melainkan bunda sengaja melemparkan nya ke sembarang arah karna tersulut emosi.

"JELASIN KE BUNDA APA MAKSUD NYA INI ZHONG CHENLE" Teriakan bunda mungkin terdengar sampai ke seluruh sisi rumah.

Tentu Chenle terkejut melihat apa yang di pegang bunda nya, testpack.

Itu testpack Chenle yang ia gunakan di sekolah, Chenle belum membuang nya.

Benar saja selama Chenle pergi tadi, bunda mencari sesuatu di kamar sang anak.

"ZHONG CHENLE JAWAB BUNDA, KALIAN BERDUA NGAPAIN KESINI HAH" bunda tidak bisa lagi mengontrol emosi nya, dan ikut memarahi Heeseung dan Jisung.

Mata Chenle mulai berkaca kaca, badan nya bergetar ketakutan karna bunda nya sudah tau duluan sebelum ia menjelaskan.

"Bunda, maaf sebelum nya Aku lancang, biar aku yang jelasin bun, bunda tenang dulu" Heeseung angkat bicara, menenangkan Bunda Chenle yang juga ikut menangis.

Akhirnya mereka semua duduk di sofa ruang tv, Bunda duduk sendiri di sisi kanan, Jisung duduk di sisi kiri sendirian, Chenle dan Heeseung bersebelahan.

Sempat terasa Canggung di antara mereka semua, dengan Chenle yang masih menangis.

Heeseung mulai bicara "ini bun" dia menaruh map coklat di meja, "bunda buka aja, nanti aku jelasin" lanjut nya.

Map itu pun di buka, bunda shok melihat itu.
Hasil USG bayi kembar, "Anak siapa ini nak, jawab bunda" ucap bunda dengan suara sedikit bergetar karna kecewa.

Chenle nengok ke arah Jisung, guna meminta dia untuk menjelaskan semua nya.

"Itu semua karna aku bun, aku salah besar karna ngelakuin itu ke ka Chenle, maksud aku dateng kesini untuk meminta persetujuan bunda, aku mau tanggung jawab atas kehamilan ka Chenle" Jisung mengucap nya dengan gugup, "bunda udah kasih kamu kepercayaan ji, buat nemenin Chenle atau Chenle yang nemenin kamu, kenapa kamu kecewakan bunda, bunda sayang banget loh sama kamu ji" terdengar nada kecewa yang bunda Chenle keluar kan, siapa yang ga sedih anak nya di perlakuan seperti itu.

"Terus kenapa ada kamu juga hee? Kamu ga ikutan kan?" Tanya bunda menyelidiki, "engga bun, Heeseung yang nemenin aku selama aku takut ketemu Jisung, ini juga kesalahan lele ga ngelarang Jisung, maafin lele bun udah ngecewain bunda" Chenle berlutut sambil memeluk bunda nya itu, bunda ikut memeluk Chenle.

"Yang penting sekarang kalian udah jujur, udah terlambat dan gabisa di cegah", "Jisung, panggil orang tua mu, undang mereka untuk datang kesini, bunda mau bicara" ucap nya dengan tegas.

Boyfriend Materialᥫ᭡JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang