Bab 5: Pertarungan untuk Kenkichi

2 2 0
                                    

Kenkichi membuka matanya perlahan, ia mengangkat kepalanya dan melihat salah seorang dari dua orang berjubah dan bertudung hitam itu memenggal kepala rekan di sampingnya.

Andri dan Kelly membuka topeng yang sejak tadi mereka pakai.

Semua orang tercengang. Kenapa eksekutor itu memenggal rekannya sendiri?

"K... kenapa?" Gumam Kelly tak percaya.

Kenkichi menoleh ke belakang. Ia melihat orang itu membuka tudung dan jubah hitamnya perlahan. Hingga akhirnya ia menampakkan dirinya yang sejak tadi bersembunyi dibalik jubahnya.

Nafas Kenkichi tertahan, kedua matanya terbuka lebar. Ia tercengang melihat orang yang sangat ia kenal sedang berdiri tegap di belakangnya.

"Hika..?" Lirihnya tak percaya.

Kelly dan Andri ikut tercengang di pinggir lapangan putih.

Rountirent satu segera bangkit dari duduknya. Semua orang berteriak marah, menggema dan memenuhi gedung penghakiman.

Hika mengeluarkan pedang birunya dengan cara membuka telapak tangannya, lalu dikepal. Pedang biru bersinar muncul dalam genggamannya, ia menggenggamnya dengan erat sampai pedang itu menghilang bagai debu biru yang beterbangan.

Hika membuka telapak tangannya, lalu mengangkatnya perlahan hingga kepala. Seketika suara ricuh yang mendengung itu terhenti, semua orang yang mengganggu itu telah berhenti bernafas.

Kulit mereka retak dan mengeluarkan cahaya biru. Ketika Hika menggenggam tangan kirinya, mereka semua hancur berkeping-keping seperti gelas kaca yang jatuh ke lantai.

Kelly dan Andri melihatnya sambil tercengang dan tak percaya.

"Tidak mungkin, ... Ribuan pemerintah wilayah Reysia beserta penjaga mereka, ... telah musnah?" Andri berkata dengan suara gemetar.

Kini, gedung besar itu hanya diisi oleh Kenkichi, Kelly, Andri, Hika, dan Rountirent satu.

Hika yang sedari tadi hanya memasang wajah datar, tanpa ekspresi, menengadahkan kepalanya untuk menatap sang pemimpin ke dua Serev atas. Ada amarah di matanya.

"Zevkint! Kau kira kau sepadan denganku?" Angkuh Rountirent satu.

Hika hanya menatapnya dengan tajam. Ketika ia menghembuskan nafas, ia telah menghilang dari pandangan.

Rountirent satu terkejut, namun ia tetap tenang. Tiba-tiba, wajahnya berpaling ke kanan dengan sangat cepat. Tulang hidungnya retak. Darah segar mengalir dari hidungnya.

Hika kembali ke posisi semulanya, berdiri di samping Kenkichi.

"Hika..." Lirih Kenkichi. Sorot matanya berkata bahwa Hika tak perlu menolongnya.

Hika menoleh kepadanya, lalu tersenyum lebar. "Aku akan menyelamatkanmu."

Mata Kenkichi terbuka lebar. Ia tidak percaya dengan Hika yang senekat itu untuk menyelamatkannya.

Di atas sana, Rountirent satu mengusap hidung mancungnya.

"Beraninya kau." Rountirent satu mengangkat tongkat sihirnya. Namun, gerakannya terhenti. Ia kemudian tersenyum tipis dan mengeluarkan sebuah pedang. Ia bersiap melompat dan menghadang Hika dari atas.

Hika mengeluarkan pedang merahnya dengan cara mengepalkan tangan kanannya. Tanpa jeda waktu, ayunan pedang Sang Rountirent satu melibasnya dari arah kanan.

Andri, Kelly, dan Kenkichi bahkan tidak bisa melihat pergerakan Rountirent satu sama sekali. Namun, Hika dengan sigap menangkis serangan itu menggunakan pedang merahnya.

Kylen's Sky Rumbles Vol 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang