bagian 2.

886 58 3
                                        

"Ok nice, sekarang aku tinggal menghubungi Tuan Jung saja."

Chapter kemarin >>

Dan singkat saja, harvi di interview dulu untuk melihat kepribadian harvi.

Di pagi yang cerah harvi sudah terbangun karena cahaya masuk dari jendela kamar nya

"Sudah jam berapa ini?" Harvi beranjak dari tempat tidur nya untuk melihat handphone nya.

"Astaga, masih ada waktu 30 menit lagi untuk aku bersiap siap!"

Harvi segera menuruni tangga dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Setelah mandi harvi bergegas memakai bajunya dengan cara tergesa gesa "Ayolah harvi jangan ceroboh! Ini adalah hari pertamamu di interview oleh Tuan Jung!!" Setelah dia memakai bajunya harvi menuruni tangga dengan secepat kilat.

"Hai bu, aku sepertinya ingin terlambat aku hanya makan rori sama susunya saja ya bu"

"Harvi di makan dulu nasinya nak"

"MAAF BU HARVI SEBENTAR LAGI TELATT"

"Dasar harvi, sifat cerobohnya dari dulu tidak pernah ilang."

•••

Sekarang harvi sedang di depan Mansion milik Jung Lio.

"Huft, ayolah harvi jangan gugup seperti ini, ayo bisa" Harvi berjalan kedalam halaman mansion lio.

"Hai, apakah kamu harvi marchanie?" Tanya jean, harvi agak kaget sedikit karena lio benar benar tampan.

"I - iya Tuan, ahh maaf mba.." Harvi tidak sengaja menyenggol bahu bibi herin. "Aih tidak papa nak, lanjutkan saja mengobrol dengan Tuan jung."

Setelah menunggu lama akhirnya hanya ada mereka berdua di dalam ruangan kedap suara itu.

"Apakah kamu bisa mengurus bayiku dengan baik, harvi?" Tanya jean

"Ahh, saya bisa tuan"

"Sebelumnya kamu pernah mengurus bayi seperti ini?"

"Saya sering mengurus bayi tante saya tuan, saya yakin saya bisa"

".... "

"... "

Mereka berbincang lama dan akhirnya jean pamit untuk kembali ke kantor dan menitipkan arsena kepada harvi

"Halo sayangg" Arsena terbangin dari tidurnya dan ia melihat harvi merasa takut, seperti ada rasa trauma di dalam hidupnya.

"Hai arsena aku harvi, aku yang akan menemanimu setiap hari disini aku tidak jahat, kesini saja sayang.."

Dengan rasa takut arsena mendekati harvi, dan arsena langsunh langsung di peluk lembut oleh harvi, seperti itu harvi bisa merasakan transfer energy kepada arsena

"Mmyy??" Arsena memanggil harvi dengan sebutan mmy merasa bingung.

"Aku bukan mami mu sayangg aku hanya pengasuh dirimu.."

"Mmmyy!!, mmy.." Arsena menangis karena harvi bilang kepadanya kalau dia bukan maminya

Harvi menggendong dan menimang arsena dengan lembut sesekali harvi mengecup singkat dahi arsena.

Flashback :

"Harvi arsena mempunyai trauma dengan ibunya waktu itu."

"Dan dengan saya mencari babysitter untuknya semoga saja dia bisa melupakan trauma itu."

"Maaf jika saya lancang, tetapi apa trauma yang arsena alami tuan?"

"Arsena sering kali di pukul dan di caci maki oleh ibunya, Karina."

"Ya ampun, arsena masih kecil sudah di perlakukan seperti itu ya tuan?" Raut wajah harvi yang tadinya tersenyum berubah menjadi sedih

"Aku harap kamu bisa menjaga dia dengan baik ya harvi" jean memegang tangan harvi dan menatap harvi sedalam mungkin, membuat harvi merasa salah tingkah dan membuat pipinya agak merona

"Pipi kamu mengapa memerah harvi?" Ejek jean.

"Ahh tidak apa apa tuan.."

Flashback off :

oOo

Bagaimana seru tidakkk??????
Kalo seru boleh lah votenya..

Babysitter [Nohyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang