6

61 4 0
                                    

Kini Asher dan Juan sudah sampai di Scarlet High School, sekolah milik paman mereka. Asher lebih tepatnya Jovian terpana dengan sekolah itu. Di dunia Jovian yang dulu, sekolah tempat dia belajar tidak semewah sekolahnya yang kini.

Akibat terlalu fokus meneliti sekolah itu, Asher sampai tidak sedar kalau dirinya sedang menjadi tumpuan para murid di sana.

"Anak siapa itu? Gemas bangett arkhh"

" Itu cowok apa cewek sih, cantik kali"

"Cocan"

"Cocan apasih?"

"Cowok cantik"

Kembali kepada Asher, dia masih terpana dengan sekolah itu sampaikan Juan gemes dengan adeknya itu.

"Baby kenapa sih ngeliat sampai segitunya" ucap Juan

"Sekolahnya besar bang" ucap Asher kagum

"Kita ketemu sama teman-teman abang dulu sebelum masuk kelas" ucap Juan

"Teman abang mana?" tanya Asher

"Itu mereka ada di sana" tunjuk Juan ke arah belakang Asher

Asher menoleh dan mendapati beberapa orang pemuda yang diyakini adalah teman abangnya. Juan dan Asher berjalan menuju ke arah mereka.

"Juan, siapa?" tanya salah satu dari temen Juan

"Adikku" ucap Juan datar

"Kok lu ngga pernah bilang sih punya adik, mana gemes lagi" ucap temen Juan

Juan hanya mengendikkan bahunya

"Hai degem perkenalkan nama abang Kenan Harvey Mahendra, panggil aja bang Kenan" ucap Kenan

"Uhm nama Ash itu Asher Eliandra Rivaldo" ucap Asher dengan senyuman manisnya yang membuat sesiapa saja melihat itu mimisan

"Daren Zean Wintara, panggil bang Daren"

"Leonard Jeano Dirgantara, panggil bang Leon ya"

"Givano Qinn Adijaya, panggil bang Vano aja"

"Damian Carl Riviera, panggil bang Damian" ucap Damian sambil mengusak rambut Asher

"Nama dua abang itu siapa?" tanya Asher sambil menunjuk ke arah dua orang pemuda yang belum memperkenalkan diri

"Ouh merek-" ucapan Kenan terpotong oleh mereka

"Alvaro Hans Riegrow" ucap Varo dingin

"Vendra Xander Virgo" ucap Vendra 11 12 kaya Varo

'dingin banget' batin Asher

"Abang, kelas Ash mana?" tanya Asher pada Juan. Dia tidak sabar ingin ketemu teman baru.

"Ngga sabar banget sih baby" ucap Juan

"Ash ngga sabar pengen ketemu teman baru" ucap Asher semangat

"Ayok, abang antar ke kelas" ucap Juan dengan tersenyum tipis

Para murid yang ada disana terkejut melihat Juan tersenyum walaupun tipis. Momen langka katanya.

Juan menggenggam tangan Asher kerana takut hilang katanya. Mereka segera masuk dan diikuti oleh teman Juan.

Sesampainya di kelas, Juan langsung berpamitan Asher.

"Baby, nanti waktu istirehat tunggu di kelas aja hm" ucap Juan

Cup

"Abang akan jemput nanti" ucap Juan lalu mencium pipi Asher

"Shiapp" Asher melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam kelas

Setelah kepergian Juan, semua siswa(i) di dalam kelas itu menatap ke arah Asher yang membuatnya ketakutan. Asher langsung pergi ke meja kosong dan duduk disana.

Seseorang datang menghampirinya.

"Hai, kamu mubar iya?" tanya orang itu

"Uhm ya" ucap Asher takut-takut

"Nama aku Ryan Leo Adijaya, gausah takut gitu" ucap Ryan memperkenalkan diri

"Kamu?" tanya Ryan

"O-ouh nama Ash itu Asher, Asher Eliandra Rivaldo"

"Kamu adiknya bang Juan ya?" tanya Ryan dan Asher menganggukkan kepalanya

"Teman?" Ryan menghulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Asher

"Ryan mau jadi teman Ash?" tanya Asher

"Uhm ian mau jadi teman Ash" ucap Ryan dengan senyuman manisnya

"Okee sekarang ian temannya ash ya" ucap Asher dengan semangat

Tanpa mereka ketahui, sedari tadi mereka menjadi tontonan para siswa(i) di dalam kelas itu.

"Gemesss kalii"

"Nambah satu degem di kelas kita"

Balik lagi ke Asher dan Ryan, kini mereka sedang duduk santai sambil menceritakan tentang diri masing-masing. Sekarang kelas mereka jamkos, jadi ngga ada guru yang masuk.

"Ash kamu kan mubar disini, jadi selama ini kamu sekolah di mana?" tanya Ryan

"Ga tau" ucap Asher sambil mengendikkan bahunya

"Kok ga tau sih?" tanya Ryan heran

"Ash jatuh dari tangga, hilang ingatan jadi lupa deh" ucap Asher dengan tampang polosnya

"ASH JATUH DARI TANGGA?!?" teriak Ryan heboh

"Ihhh Ian gausah teriak², sakit tau telinga Ash" protes Asher sambil menutup kedua telinganya

"Sorry Ian ga sengaja, reflek" sesal Ryan

"Hum gapapa"

"Kenapa bisa jatuh sih?" tanya Ryan

"Uhm ga tau" ucap Asher polos

"Kok semuanya ga tau sih" ucap Ryan dengan cemberut

"Kan Ash lupa" ucap Asher

"Hum benar juga sih" gumam Ryan

"Ash, kantin yuk"

"Yuk , tapi bang Juan nyuruh nunggu disini sebelum abang sampai" ucap Asher

"Kalau gitu, kita ke kelas mereka" ajak Ryan

"Apa ngga ngeganggu mereka" tanya Asher

"Ga karna semua kelas jamkos, guru rapat" ucap Ryan

"Yaudah kalau gitu, yuk" ucap Asher dan mereka langsung keluar dari kelas

TBC~

Maaf kalau ngga bagus, soalnya ngga ada ide lagi ಥ⁠‿⁠ಥ

Another World - TransmigrationWhere stories live. Discover now