─ws─

217 33 2
                                    

𖤐⭒๋࣭ ──⭑⚝

winny udah 4 hari gak di rumah, dia lagi ada acara dinas di luar kota 1 minggu.

satang si gak masalah mau winny di luar kota berapa minggu, tapi ini masalah nya anak nya yang rewel.

pagi siang sore malam, yang di cari bapak nya, mana habis nyari nyari langsung mewek sampe berjam jam.

kaya sekarang ini, pum dari sore nangisin bapak nya, udah satang bujuk berkali kali tapi tetep aja pengen nya sama winny.

lama lama satang kena baby blues kalo gini caranya. satang mencoba fokus sama penggorengan nya, menulikam pendengarannya

pum di bawah nya udah kaya reog, mengulingkan badan nya kesana kemari.

satang mematikan kompor nya dengan cepat, lalu pergi melewati pum begitu saja. dan langsung menunju ke ruang tamu.

mendudukkan diri nya ke sofa empuk warna abu tua, setelah dirasa tubuh nya nyaman, satang melihat ke belakang disana ada pum yang menyusul dirinya sambil menahan isakan nya dengan punggung tangan.

"udah nangis nya?" satang mendudukkan pum di depannya. menatap mata anak nya yang masih bergetar.

"mau telfon ayah?" tidak seperti harapan satang, pum malah menggeleng kan kepala lalu meremas ujung koas nya.

"kenapa? katanya kangen?"

"malu" citit pum pelan.

takk

tanpa aba aba bahu pum dilempari oleh mainan dinosaurus warna hijau milik vincen.

"lemah, gitu aja malu" vincen lalu duduk di tengah tengah antara satang dan pum.

"mama aku pengen liat ayah!"

satang tersenyum bangga, gen kakak nya lebih mengalir cepat daripada gen kakak ipar nya.

"waitt, papa ambil hp dulu di dapur"
satang berjalan dan langsung tenggelam di dinding sekat antara ruang tamu dan dapur.

"minum" vincen memberikan botol minum ke pum, yang langsung di terima baik oleh sang adik.

"kamu jangan nakal, kasian mama, kita udah mau sekolah tau! nanti kalo sekolah kamu jangis terus aku gak mau main sama kamu" vincen memang mengomel tapi tangan nya membelai surai sang adik yang basah kuyup karna keringat.

"kasian mama, dia juga rindu ayah" satang yang tadi senyum senyum sendiri langsung membuat muka konyol dengan perkataan vincen barusan.

"pum engga inget ayah kerja buat siapa? buat kitaa, nanti kalo uang ayah udah banyak kita beli labubu yang banyakk" vincen tepuk tangan, dan langsung di susul oleh suara riang pum.

"tadaa, ini ayahh" satang datang dari belakang, melompati sofa dari belakang.

"ayahh" teriakan melengking pum dan vincen yang secara bersamaan membuat penat winny hilang seketika.

"haii, lagi apa kalian??" winny berganti posisi menjadi tengkurap. membuat satang senyum senyum sendiri.

tubuh suami nya ganteng juga ya? eh maksutnya muka nya, ganteng banget

"ayahhh! pum tadi nangis! dia kangen ayah tauu!" vincen berbicara dengan mulut yang menempel di spiker hp.

"ENGGA! SIAPA YANG KANGEN! HA? HA?" dengan enteng nya tangan pum melayang ke kepala vincen agak keras.

"pum! gak boleh gitu" satang menyingkirkan tangan pum yang masi menempel di kepala vincen.

"sabar yaa, lusa ayah pulang, kalian mau oleh oleh?? mau apa? bakal ayah beliin"

"permen"

"gak boleh permen" satang melarang sambil menganti ganti saluran tv

"ishh, ya udah kalo gitu coklat"

"enggaa!"

"ish, mama! gak──

"papa"

"MAMA!"

"papa!"

"mama, mama, mama, mamaaaaa"

mencabikan bibir nya, satang langsung balik badan. "terserah, jangan coklat, jangan permen, jangan makanan manis"

"ya udah, papaa pum minta helikopter"

"vin mau pesawat"

"okee, habis ini papa urus berkas berkas nya ya sayang, kamu udah makan? makan dulu yaa? hp nya bisa kasih ke ma──

"PAPAA!"

"bisa kasih ke papa dulu sayang?"

"okee, bei bei ayahh, cepet pulang! baiii!"

"iyaa, bayy, love you"

"you youuu"

"apa?" setelah menyiapkan makanan untuk anak anak nya, satang kembali duduk di sebrang meja, sambil mengawasi anak anak nya yang sibuk dengan nasi.

"mama gak kangen aku?" dengan suara cute winny berbicara seolah olah dirimya ini masih batita.

"geli win, inget umur"

winny tertawa terbahak bahak "kenapa make baju kaya gitu, sayang?"

"kenapa emang? aku biasanya kan make baju kaya gini?"

"baju mu terlalu tipis, kelihatan"

satang yang mendengar nya langsung membelakan mata nya, menghadapkan kamera hp nya ke atap.

shitt, kemejanya winny yang lagi dia pake tipis. make. banget.









tbc

after married.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang