Kembali nya si sulung | 1

96 11 0
                                    

─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ┆🌲

Di suasana pagi yang cerah, tetapi sunyi dan suram di rumah Boboiboy elemental sibling, karna hilang nya keberadaan sang sulung atau pengguna kuasa petir tahap kedua yakni Halilintar dengan mata berwarna merah ruby

Selama beberapa hari tanpa sang sulung, rumah boel jadi agak sunyi walau kadang ribut juga. Suasananya sekarang di saat pagi ini sangat sunyi apalagi sekarang mereka hanya tinggal berenam karena si anak ke enam yakni Duri/Thorn pergi menyelamatkan sang sulung (btw di sini ada Boboiboy lunar, pemilik kekuatan kegelapan tahap kedua :3)

─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ┆🌲

"Tok tok." Nampaknya ada yang mengetuk pintu rumah boel

"Kak liung! Tolong Bukain pintu nya dong! Gempa lagi masak nih!" -teriak seorang pemuda dengan mata coklat ke emasan. Dia adalah pemilik kuasa tanah tahap kedua, yakni gempa

"Yaa! Sebentar!" -sahut seorang pemuda dengan rambut biru tua dan mata yang warna nya seperti laut. Ia adalah pemilik kuasa angin tahap ketiga yaitu Beliung

Ia turun tangga dan menuju ke ruang tamu, Ia membuka pintunya dan sontak saja pupil mata nya membesar dan berbinar-binar dengan siapa yang ia liat, ia berlari ke orang tersebut dan memeluk nya erat-erat. Pemuda yang ia peluk itu adalah sang kakak sulung, Halilintar

"HUUUUUUUAAAAAAAAA!! KAK HALII!!!" -Teriak nya sambil menangis, halilintar membalas pelukan beliung..  beliung sontak saja menangis lebih kencang, sampai-sampai ia tak sadar ada satu orang lagi di belakang halilintar

Orang itu hanya tersenyum halus. Ia adalah pemilik kuasa daun tahap ketiga, Rimba. Ia adalah duri tahap ketiga, penampilan nya berubah sekarang ia memiliki rambut berwarna hijau yang agak gelap, mata bewarna zamrud hijau

Mendengar tangisan beliung yang kencang, semua saudaranya yang lain menghampiri nya, mencoba mencari tahu alasan kenapa beliung menangis namun mereka di buat kaget oleh pemandangan yang mereka lihat, mereka melihat sang kakak sulung yakni Halilintar semuanya pun langsung saja memeluk sang kakak terkecuali Solar. Pemilik kuasa cahaya tahap kedua dan ia memiliki kacamata khusus atau visor berwarna jingga, warna mata aslinya adalah kelabu.. ia sangat ingin memeluk si sulung tapi ego nya terlalu besar jadi ia hanya bisa diam menatap keenam cebong berpelukan. (Omg Teletubbies versi enam 😱) Rimba tidak ikut berpelukan justru ia masih di luar dia hanya menatap ke enam saudaranya berpelukan dengan senyuman lalu mengedipkan matanya

Sadar bahwa ada seseorang yang tertinggal di luar sana, Solar langsung sadar siapa ia, yaitu kaka ke enam solar langsung saja berlari ke arah nya lalu melompat ke pelukan rimba. Solar memeluk rimba dengan erat, begitu pun rimba, rimba langsung menangkap solar yang berlari ke arah nya dan menyerang nya dengan pelukan yang erat namun nyaman dan hangat bagi rimba

"HHHUUUUUUUAAAaAAAAAAA KAK THORNIEEE!!!" -Panggil nya sembari menangis sekencang-kencangnya di pelukan rimba, Ia sangat rindu kakak nya yang satu ini 😋 (ego nya tak bisa melawan kakak nya yang imoet ini)

Yang lain sontak saja menoleh ke belakang halilintar dan melihat seseorang yang tak asing bagi mereka,  yap itu adalah rimba. lagian sih rambut rimba membaur dengan warna daun jadi gak kelihatan malah lebih pendek dari halilintar lagi (kelindung halilintar dia wak)

Halilintar terkekeh ketika melihat solar nangis seperti anak kecil di pelukan rimba (solar lagi nempel ke rimba kayak koala)

"Si paling bilang benci duri tapi ternyata dia yang paling nempel ke duri" -ucap halilintar dengan sarkas, baru pulang udah ngajak ribut aja sama si solar

"Diem kau pedang!!" -sahut solar

"Apa kau bilang?!" -halilintar menatap tajam solar, solar menoleh ke halilintar lalu Menjulurkan lidahnya ke halilintar, dengan Tata krama yang mengejek "bleee"

"Heh! Baru balik jangan ngajak solay- eh solar ribut napa!" -gempa pun menjewer kuping mereka halilintar

"Solay, solar slay" -ucap blaze dengan nada sarkas

"Jangan mulai." -sahut ice dengan nada yang malas dan ngantuk

"Waduh mulai ribut lagi." -lunar

─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ┆🌲

Di sore hari nya, Rimba keluar rumahnya untuk mencari angin, ia berada di halaman belakang rumahnya yaitu ladang rumput yang luas dengan beberapa bunga yang wangi nan indah. Ada beberapa tanaman lain nya yang di rawat oleh duri/rimba.

Rimba duduk di atas rumput yang lembut sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang menghantam wajah nya, netra zamrud nya melihat ke arah matahari yang mau tenggelam. Sungguh suasana sore yang hening dan tenang.. tiba-tiba...

"HEYOO RIMM!!" -teriak seseorang yang memanggil nya dan memeluk nya jadi belakang. Dia adalah kakak ke empat, Blaze. Pemuda dengan mata yang berwarna senja ia pemilik kuasa api tahap kedua, Rimba yang di peluk bleketek- maksudnya blaze secara tiba-tiba pun kaget

"Apasih bang! Ngagetin ajaa!" -kesal rimba, pemuda berambut biru tua juga ikut memeluk rimba yang membuat rimba kaget double (⁠ ⁠;⁠∀⁠;⁠)

"HUG ATTACK!" -seru seseorang yang juga berlari ke arah TTM Yang lagi berpelukan, Dia adalah solar sambil menggandeng tangan lunar lalu ikut berpelukan dengan rimba. Lunar juga

"Kangen kak rim." -ucap lunar sambil memeluk rimba

Halilintar, gempa serta ice juga menyusul mereka, mereka hanya duduk di sebelah rimba, tapi ice kan kebo ye kan jadi ia mengistirahatkan kepalanya di pangkuman rimba biarkan ice galau sambil rebahan di pangkuannya rimba karna boneka paus kesayangan nya hilang entah kemana

"Waw Wangi bunga. Harum.." -gumam ice yang terdengar jelas di telinga ketujuh saudara nya

"Enak aja ni beruang kutub, datang-datang maen rebahan aja di pangkuan orang!" -kesal blaze ketika melihat ice seenaknya tiduran di pangkuan rimba

"Pasti lagi galau (⁠・⁠∀⁠・⁠)" -rimba hanya menatap ice Dengan tatapan polos sambil tersenyum (terlihat sangat polos. Diam-diam menyesatkan/ PLAK!)

"Eh udah tuh, kasian rimba nanti sesak napas" -ucap gempa dengan nada yang lemah lembut

"Hm." -Halilintar bersenandung dengan singkat, tanda ia setuju dengan gempa

Lunar melepaskan pelukan nya di rimba, ia agak kecewa karna tidak bisa memeluk si salad yang satu ini, tapi solar, beliung, dan blaze tidak melepaskan pelukan mereka

Rimba hanya menggeleng kan kepalanya, ia sejujurnya sangat bahagia karna sekarang kedelapan bersaudara ini jadi akur dan bersatu kembali

Ia ingin momen seperti terus berulang. Ia tidak ingin perpecahan sekali lagi..

Mereka berdelapan terduduk di atas rumput yang lembut, angin sepoi-sepoi menghantam wajah mereka sembari menikmati pemandangan dan suasana langit di sore hari, matahari nya hampir tenggelam.

─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ┆🌲

Beberapa saat kemudian. Matahari nya mulai tenggelam, mereka semua menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah. Bahkan matahari nya tidak terlindungi/tertutupi oleh pohon-pohon karna mereka berada di padang rumput serta bunga-bunga yang terbuka

Akan tetapi... Momen indah ini tak berlaku abadi/selamanya...~

─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ┆🌲

T.B.C

Maaf pendek ^^ semoga kalian terhibur~ terimakasih sudah membaca chap pertama ini. Di chap 2 bakal ada angst jadi ku bikin chap 1 penuh dengan kebahagiaan dulu (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

To be continued...~

─━✦━─ ─━✦━─ ✚ ─━✦━─ ─━✦━─ ✚

✦ The Forest. ༽ Rimba's Sacrifice 𓆪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang