Buta | 4

62 8 6
                                    

─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ┆🌲

Lunar tergeletak pingsan setelah hampir lepas kendali, ice memeluk nya. Masih mencoba menenangkan kekuatannya yang tidak terkendalikan.

"L-Lunar?!" -teriak gempa dengan khawatir, gempa melepaskan blaze. Lalu berlari ke arah lunar, Blaze menatap sinis Halilintar lalu pergi menjauh.

Gempa berjongkok. Sembari mengecek kondisi lunar, tidak ada apa-apa dengan nya, hanya saja energi nya agak gak jelas.. ice mengambil tangan kanan lunar, ia merasakan aura dan energi nya tidak stabil, bagaimana keadaan yang lain?

Beliung masih saja mencoba melepaskan pelukan rimba, ia mencoba bebas dan mencekik halilintar lagi sayang nya ia masih di tahan oleh rimba alhasil membuat nya tenang juga pada akhirnya

Halilintar bernafas terengah-engah. Solar menepuk-nepuk punggung halilintar lembut, sepertinya mencoba menenangkan Halilintar

Setelah beliung tenang. Rimba melepaskan nya, tapi beliung sama sekali tidak melepaskan nya justru ia memeluk rimba lebih erat. Terpaksa rimba harus membawa kakak nya ini pergi lalu menyusul blaze, ia takut blaze kenapa-kenapa

Rimba mengandeng tangan beliung lalu beranjak pergi dari ruang keluarga. Mencari keberadaan blaze, rupanya ia berada di halaman belakang, hanya terduduk di atas rumput dengan diam

Rimba duduk di sebelah blaze, blaze duduk memeluk lututnya, beliung hanya mendengus kesal lalu duduk di sebelah rimba

"Kak aze? Plis maafkan kak hali.." -ucap rimba dengan wajah khawatir dan sedih.

"Dia melukai kamu dan solar, lu berdua itu adek gua yang gua sayangi dodol." -Ujar blaze dengan raut wajah yang kesal

"Tau tu, apalagi.. wajah bagian kiri mu itu." -Sahut Beliung dengan kesal

"Yah tapi.. kan kak hali gak senga- AH-" -belum selesai mengucapkan sesuatu, Rimba tiba-tiba meringis kesakitan yang membuat kedua kakaknya itu langsung terkejut dan khawatir, Wajah bagian kiri nya berdarah yang mengakibatkan perban di wajah nya itu Basah akibat darah nya sendiri

"Rimba?! Kamu gak papa?!" -Tanya blaze dengan agak nyaring

"Pake nanya! Udah tau gak baik-baik aja!!" -jawab beliung dengan kesal kepada blaze, lalu pergi menggendong rimba di punggung nya, dia masih saja meringis kesakitan dan mulai menangis, blaze terbengong sebentar sebelum mengikuti beliung pergi dan mengekori nya

─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ─━✦━─ ┆🌲

Di sisi yang lain

Gempa mengistirahatkan lunar di salah satu sofa di sana, ice sudah duluan duduk di sana, gempa merebahkan tubuh lunar di sofa lalu kepalanya di paha ice sebagai pengganti bantal. Halilintar di sofa satunya, solar duduk di sebelahnya, masih mencoba menenangkan Halilintar, karna ia tampak tak tenang sedari tadi

Gempa perlahan mengecek kembali tangan lunar. Energi nya tampak masih tidak stabil tapi perlahan menjadi stabil.. Tiba-tiba.

"GEMMY!!" -teriak seorang pemuda berambut biru tua, Yakni beliung. Raut wajahnya tampak kesal dan sedih secara bersamaan, ia menggendong seorang pemuda lain berambut hijau pandan, Rimba. di punggungnya

Rimba tampak menangis serta meringis kesakitan sembari memegang wajah bagian kirinya

"S-sakit!! Huaa.. hiks.." -ucap nya

Ada juga Blaze yang sedari mengikuti beliung di belakang nya dengan raut wajah khawatir.

Sontak saja Yang lain (kec lunar) menoleh ke asal suara tersebut, Solar berlari menghampiri kakak ke enam nya itu. Tampak khawatir karena ia memiliki kuasa yang bisa setidaknya bisa menyembuhkan seseorang

✦ The Forest. ༽ Rimba's Sacrifice 𓆪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang