Cuck Husband St0ry : Istriku Vita 2

6.4K 18 0
                                    


Setelah aku muncul, semua terlihat kikuk. Para karyawan bersikap biasa dan Vita mulai bisa menenangkan diri. Vita pun segera menyelesaikan belanjanya. Setelah selesai membayar, Vita dan Aku pergi dari toko tersebut. Vita mengatakan bahwa ia ingin segera pulang. Ia ingin segera menuntaskan hasratnya. Aku sendiri mencoba memegang area selangkangannya. Celana Vita sudah sangat basah di area selangkangannya. Setibanya di rumah kami pun bercinta dengan sangat panas.

Malam itu Vita berhasil kubuat orgasme beberapa kali. Vita mengatakan padaku bahwa ia sudah sangat terangsang sejak tiba di pasar. Pandangan dan komentar nakal yang ia terima awalnya membuat dirinya tidak nyaman. Namun seiring berjalannya waktu, ia mulai menikmati dan membuat gairahnya bangkit. Nafsunya semakin memuncak di toko plastik. Sentuhan-sentuhan nakal karyawan tokonya membuat dirinya sangat terangsang. Bahkan ia mengatakan bahwa ia sudah pasrah jika diperkosa di sana. Mendengar ceritanya, aku kembali membara. Kembali kugarap Vita hingga kamu berdua terkulai lemas.

Keesokan harinya, aku meminta Vita untuk tidak mengenakan apapun seharian. Aku sendiri berada di rumah karena memang hari itu adalah hari liburku. Vita menyetujui permintaan dariku. Vita melakukan berbagai aktivitas mulai dari memasak, beres-beres, hingga bersantai tanpa sehelai benang pun menutupi dirinya. Pada sore hari, aku sengaja memesan minuman dingin melalui aplikasi ojek online. Aku tidak memberitahu Vita dan berpura-pura tidur. Tanpa sepengetahuan Vita, semua pakaian Vita sudah kusimpan di dalam lemari dan lemarinya kukunci dan kusembunyikan kuncinya. Setelah memesan, aku pun pamit kepada Vita untuk pergi ke warung sebentar dengan alasan membeli rokok.

Aku kemudian bersembunyi di dekat rumahku. Kulihat notifikasi di aplikasi bahwa driver sudah mengantarkan pesanan ke rumah. Karena jarak yang tidak terlalu jauh, seharusnya tidak lama lagi driver akan sampai. Benar saja ketika aku sudah mendapatkan posisi yang pas, driver telah tiba di rumahku. Ia pun mengetuk pintu rumahku. Sekedar info, rumahku tidak ditutupi pagar karena memang komplek tempatku tinggal tidak boleh dipagari. Driver tersebut sempat menghubungi diriku, namun kujawab bahwa aku sedang di luar dan ada istriku di rumah. Ia pun akhirnya menunggu sambil sesekali mengetuk pintu rumah.

Setelah beberapa saat, akhirnya pintu terbuka. Vita berusaha menyembunyikan dirinya di balik pintu. Terlihat sekali dari pundaknya jika tak ada apa pun yang menutupi dirinya. Driver tersebut tentu saja terkejut melihat hal tersebut. Bagaimana tidak, ia bagaikan melihat bidadari ketika pintu dibuka. Kulihat raut wajah driver yang awalnya kesal karena menunggu berubah menjadi mupeng. Driver juga mulai memperbaiki posisi celananya. Setelah menyerahkan pesanan, driver meminta bayaran. Aku sengaja memesan dengan pembayaran tunai. Mengetahui hal tersebut, Vita mau tidak mau harus mengambil uang terlebih dahulu. Ia sempat akan menutup pintu dahulu agar tidak terlihat jelas bahwa ia sedang telanjang. Namun sang driver tidak sebodoh itu. Ia takut tidak dibayar dan kemudian dikira maling karena berada di depan rumah orang. Akhirnya dengan terpaksa Vita berlari ke kamar.

Driver tersebut semakin terpana. Ia melihat pantat sekal Vita dan bagian belakang tubuhnya yang sangat terekspos. Kulihat ia mulai celingak-celinguk ke kanan dan kiri. Ia seperti memeriksa keadaan. Merasa aman, ia masuk ke dalam rumahku. Ia pun menutup pintu rumahku. Aku pun berlari mengendap ke pekarangan rumahku. Kulihat sang driver mulai membuka resleting celananya. Vita tentu tidak mengetahui hal tersebut karena ia sedang sibuk mencari uang yang ada di dompetnya. Aku sengaja menyembunyikan pula dompetnya. Aku berhasil mengintip melalui jendela rumahku. Kulihat sang driver bersembunyi berusaha menyergap Vita saat ada kesempatan. Vita kemudian keluar dari kamar.

Kulihat mata sang driver sangat terpana. Penampakan Vita dari depan yang tidak tertutup apapun membuatnya takjub. Ia pun menyergap Vita dan meraba seluruh tubuh Vita. Beberapa menit diraba, Vita sempat berujar "Jangan pak, suami saya sebentar lagi pulang". Sang driver sendiri menjawab " Udah nikmati aja, sengaja kan mancing-mancing." Kulihat wajah Vita sendiri sudah sangat terangsang. Sang driver kemudian mengarahkan mulut Vita ke arah mr.pnya. Kontol sang driver sendiri tidaklah besar, bahkan terbilang kecil. Vita pun dipaksa nyepong mr.pnya. Kulihat Vita mengeluarkan semua tekniknya agar sang driver cepat keluar dan menyelesaikan semua ini. Tidak perlu waktu lama, sang driver sendiri yang keenakan menikmati sepongan Vita sembari meremas payudaranya dan menyemburkan spermanya ke dalam mulut Vita. Vita sendiri terpaksa menelan seluruh sperma sang driver. Setelah itu sang driver berusaha merebahkan tubuh Vita. Melihat hal tersebut, aku pun berpura-pura berbicara dengan orang lain di depan rumah. Mendengar suaraku, sang driver panik. Ia pun merapikan pakaiannya dan menunggu waktu yang tepat untuk kabur. Ia kemudian bersembunyi di balik pintu rumahku. Ia mengancam Vita untuk merahasiakan semua ini. Vita pun mengatakan bahwa ia akan ke kamar mandi agar ketika aku pulang aku mencarinya ketika masuk.

Kemudian aku pun mengikuti skenario mereka. Aku masuk ke dalam dan berpura-pura mencari Vita. Celah ketika aku masuk dan tidak melihat di balik pintu berhasil dimanfaatkan sang driver. Ia pun berhasil kabur dan meninggalkan rumahku. Tidak lama berselang Vita keluar dari kamar mandi seolah tidak ada apa pun yang terjadi. Vita kemudian menutup pintu rumahku. Kulihat ia sudah sangat dirasuki birahinya. Ia membuka celanaku dan mulai menyepong mr.pku. Tidak lama berselang, mr.pku sudah sangat keras karena memang sudah berdiri sejak Vita "diperkosa" oleh sang driver. Kami pun bercinta di ruang tamu dan Vita sendiri hingga lemas dan tertidur setelahnya.

Seminggu kemudian, kembali waktu bagi kami berbelanja ke pasar. Hari ini adalah hari eksekusi yang aku rencanakan. Seminggu ini Vita bahkan tidak mengenakan pakaian apa pun. Hari ini aku kembali memberinya tantangan. Namun kali ini, ia hanya mengenakan jaket saja. Jaket tersebut cukup menutupi hingga pahanya. Namun yang berbeda adalah, aku akan memasukkan vibrator ke dalam mekinya. Vita sendiri menerima tantangan tersebut. Satu hal yang tidak diketahui, aku berencana meninggalkan dirinya di toko plastik dan baru akan kujemput keesokan harinya.

Sepanjang perjalanan, aku pun menyalakan vibrator tersebut dengan getaran beragam. Terkadang getaran tinggi, terkadang rendah. Vita sendiri terdengar mendesah sesekali sepanjang perjalanan. Aku yakin jok belakang motorku sudah sangat basah akibat dirinya. Di tengah perjalanan, tepatnya pada lampu merah, aku mengubah getarannya menjadi sangat tinggi. Hal ini membuat Vita kelojotan dan terasa ada cairan yang mengalir di jok motorku. Setelah itu, ku matikan vibrator agar ia beristirahat sejenak sebelum memasuki puncaknya di pasar.

Di pasar, aku kembali menyalakan vibrator dengan getaran rendah. Hal ini membuat Vita berjalan agak canggung. Sedikit demi sedikit cairan menetes dari selangkangannya. Setiap ia berhenti, maka kunaikkan getarannya. Hal ini membuatnya tidak bisa diam. Para pedagang bahkan menanyakan apakah Vita baik-baik saja.

Cuck Husband St0ry : Istriku VitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang