Mr. Mafia and His Doctor (TAEKOOK/VKOOK)

Chapter 8

Mereka sedang berada di salah satu ruang rapat khusus di rumah sakit, ruangan yang biasanya digunakan oleh para dokter untuk berdiskusi atau membahas kasus medis penting. Namun, kali ini ruangan tersebut dimanfaatkan oleh Taehyung dan keluarganya untuk membahas hal yang jauh lebih pribadi dan berbahaya. Kenapa mereka bisa dengan mudah menggunakan ruang ini? Karena rumah sakit tempat Jungkook dirawat adalah bagian dari jaringan rumah sakit milik keluarga Taehyung, yaitu Kim Hospital ini juga merupakan tempat Jungkook bekerja. Sebagai pemilik, Taehyung memiliki akses penuh ke semua fasilitas, termasuk ruang rapat yang berada di area paling tertutup rumah sakit.

Di ruang rapat itu, suasana tegang menyelimuti. Taehyung duduk dengan rahang mengeras, matanya menatap lurus ke depan dengan pandangan tajam. Di sampingnya, Kakek Jeon duduk diam, memperhatikan setiap detail dengan ketenangan yang penuh kewaspadaan. Appa Kim, ayah Taehyung yang sudah datang dari Jepang dua hari yang lalu, dan Dohwan, tangan kanan setia Taehyung, ikut berada di ruangan itu, siap untuk berdiskusi. Sementara itu, Eomma Kim, ibu Taehyung, berada di ICU, menjaga Jungkook yang masih terbaring koma.

"Kita sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Dohwan, membuka percakapan dengan nada serius. "Pelaku yang menabrak Jungkook adalah Kim Hyunsik. Dia adalah orang yang beberapa waktu lalu sempat meneror Jungkook. Ini jelas bukan kebetulan, Tuan. Hyunsik punya dendam lama dengan keluarga Kim dan berusaha melemahkan anda dengan cara ini."

Kakek Jeon mengerutkan dahi, tanda bahwa informasi ini membuatnya semakin tidak tenang. "Jadi, ini sudah direncanakan? Target utamanya adalah Jungkook?"

Taehyung mengepalkan tangan di pangkuannya, wajahnya tampak lebih keras dari sebelumnya, penuh amarah yang ia coba kontrol. "Ini jelas. Dia menggunakan Jungkook untuk memancingku."

Appa Kim, yang selama ini lebih banyak diam, akhirnya ikut angkat bicara. "Hyunsik mencoba menyerang titik terlemahmu, Taehyung. Jungkook adalah sasaran yang empuk karena dia tidak tahu apa-apa tentang dunia kita."

Taehyung menarik napas panjang, menenangkan dirinya sejenak sebelum berbicara lagi. "Apakah kau sudah menemukan keberadaan Hyunsik sekarang?"

Dohwan membuka sebuah dokumen dan menyerahkannya ke Taehyung. "Kami melacak gerak-geriknya, dan dia sepertinya telah keluar negeri setelah insiden ini. Dia sangat berhati-hati, tapi kami yakin bisa menemukannya dalam waktu dekat."

Kakek Jeon, menatap Taehyung dengan mata tajam. "Inilah risiko yang sudah kukatakan dari awal, Taehyung. Dunia ini keras, dan Jungkook... dia tidak seharusnya terseret ke dalamnya."

Taehyung menunduk sejenak, menahan rasa bersalah yang terus menghantuinya. Tapi dibalik itu, ada ketegasan baru yang muncul. "Aku tidak akan membiarkan Hyunsik lolos. Dia akan membayar atas semua ini."

Dohwan mengangguk pelan, mengetahui betul bahwa Taehyung tidak akan berhenti sampai Hyunsik ditemukan. "Kami akan memperketat penjagaan di rumah sakit, juga di apartemen tuan Jungkook. Saya juga akan meningkatkan pengawasan di mansion dan semua tempat yang sering tuan Jungkook kunjungi."

Appa Kim melirik Taehyung dengan penuh keyakinan. "Sekarang fokusmu adalah menangani Hyunsik. Jangan sampai ada celah lagi, Taehyung. Dan pastikan Jungkook tetap aman."

Taehyung menatap semua orang di ruangan itu. Tekad di matanya semakin jelas, dan meskipun perasaan bersalah tetap ada, ia tahu apa yang harus dilakukan.

"Jungkook akan aman," katanya dengan tegas. "Dan aku akan menemukan Hyunsik. Ini akan menjadi akhir untuknya."

— 

Sudah lima minggu berlalu, dan Jungkook masih setia menutup matanya, terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Di sampingnya, Taehyung duduk dengan tubuh yang terlihat lelah, wajahnya pucat dan kantung mata yang membesar menunjukkan betapa sedikitnya istirahat yang ia dapatkan selama ini. Penampilannya berantakan, pakaian yang ia kenakan sudah terlihat lusuh, dan rambutnya acak-acakan seolah tak pernah disentuh sisir selama berminggu-minggu.