Chapter 9

305 20 0
                                    

Ketika Taehyung masuk ke ruangan ICU, Jungkook terlihat lebih segar meski tubuhnya masih lemah. Saat mata mereka bertemu, Jungkook tersenyum tipis, namun di balik senyum itu, ada tanda-tanda kebingungan.

"Hyung..." suara Jungkook terdengar serak, tapi hangat. Taehyung segera duduk di sampingnya, menggenggam tangan Jungkook dengan penuh rasa lega.

"Kau sudah sadar, sayang," jawab Taehyung, dengan nada penuh haru.

Jungkook menatapnya, terlihat sedikit ragu. "Apa yang sebenarnya terjadi malam itu? Aku hanya ingat... aku ingin beli es krim mint-choco... tapi setelah itu, aku tidak tahu apa yang terjadi." Matanya berkabut, jelas bahwa ingatannya terhenti pada momen sebelum kecelakaan itu terjadi.

Taehyung menatap Jungkook dengan hati-hati, tidak ingin membuatnya cemas. "Kau... mengalami kecelakaan, tapi yang penting sekarang, kau sudah kembali." jawabnya pelan, mencoba menenangkan Jungkook tanpa membebani pikirannya yang masih lemah.

— 

Di dalam ruangan dokter, suasana terasa tegang. Taehyung duduk di kursi dengan wajah pucat, kedua tangannya saling menggenggam erat, mencoba menenangkan diri. Dokter di depannya berbicara dengan nada tenang namun serius.

"Tuan Kim," dokter memulai, "seperti yang sudah kami duga sejak awal, beberapa saraf di kaki Tuan Jungkook mengalami kerusakan akibat benturan keras. Saat kami memeriksa tadi, kakinya tidak merespons sama sekali."

Mendengar penjelasan itu, Taehyung merasa dunia seakan runtuh. Ia tak bisa menahan perasaan hancurnya. Semua yang ia takutkan, kini menjadi kenyataan. Jungkook lumpuh. 

Dokter, yang memahami kegelisahan Taehyung, segera mencoba menenangkan. "Tapi, Tuan Kim, ini hanya bersifat sementara. Dengan terapi yang tepat dan waktu pemulihan yang cukup, Tuan Jungkook bisa pulih sepenuhnya. Proses pemulihan ini akan memakan waktu, tetapi peluang untuk sembuh sangat besar."

Taehyung mencoba mencerna kata-kata dokter itu. Harapan kecil bahwa Jungkook akan bisa berjalan lagi memberinya sedikit kekuatan, namun rasa bersalah tetap menghantuinya. 

"Berapa lama... kira-kira sampai dia bisa pulih?" tanya Taehyung dengan suara berat.

Dokter menghela napas ringan sebelum menjawab, "Itu tergantung pada seberapa cepat tubuhnya merespons terapi. Bisa berbulan-bulan, tapi yang penting, kondisinya tidak permanen."

Taehyung menundukkan kepala, berusaha keras menahan emosinya. "Aku akan melakukan apapun... asalkan dia bisa sembuh."

— 

Setelah berbincang dengan dokter, Taehyung kembali ke ruang rawat Jungkook, yang kini sudah dipindahkan ke ruang kelas VVIP dengan berbagai fasilitas yang menjamin kenyamanan. Jungkook terlihat masih lemah, namun kesadarannya sudah mulai pulih. Taehyung masuk dengan langkah perlahan, mendekati ranjang Jungkook yang terbaring dengan ekspresi penuh tanya.

"Hyung..." panggil Jungkook pelan, suaranya serak. "Kenapa kakiku... kenapa aku nggak bisa gerakin kakiku?"

Taehyung berhenti sejenak, menguatkan diri untuk menjawab. Dengan suara tenang namun berat, ia mencoba menjelaskan, "Sayang, kaki kamu sementara ini lumpuh... tapi dokter bilang kamu bisa sembuh dengan terapi. Ini cuma sementara."

Mendengar penjelasan itu, wajah Jungkook langsung berubah drastis. Ia mulai terisak, lalu tiba-tiba histeris. "Apa?! Lumpuh?! Hyung, aku nggak mau lumpuh! Aku nggak bisa...!" teriaknya sambil menangis keras, berusaha bangun namun tubuhnya terlalu lemah.

Taehyung merasakan hatinya hancur melihat Jungkook seperti itu. Air matanya hampir jatuh, tapi ia menahan diri. "Sayang, tolong tenang... semuanya akan baik-baik saja, aku janji," ucapnya lembut, mencoba meraih tangan Jungkook. Namun, Jungkook berontak, menolak kenyataan pahit yang baru saja ia dengar. Teriakannya semakin kencang, infus di tangannya terlepas saat ia berusaha bangun dari tempat tidur.

Mr. Mafia and His Doctor (TAEKOOK/VKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang