Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dunia hiburan tanah air dihebohkan dengan bukti pernikahan kedua public figure yang terkenal akan prestasi dan karyanya.
Wang Yibo, pria berusia 25 tahun meresmikan hubungannya dengan Xiao Zhan yang 3 tahun lebih tua darinya.
Pernikahan mereka yang ternyata sudah berlangsung 2 tahun lalu dan baru terendus oleh media,tentu saja hal ini menjadi topik panas nomor satu diberbagai platform media sosial.
Ternyata mereka melaksanakan upacara pernikahan secara tertutup di luar negeri. Berdasarkan teori konspirasi fans, pernikahan dilaksanakan saat kedua belah pihak vakum beberapa waktu dari dunia keartisan.
Kedua belah pihak juga tidak pernah membantah rumor yang beredar sejak drama Chen Qing Ling atau The Untamed yang berhasil membawa nama keduanya mencapai puncak kejayaan.
Banyak spekulasi di luar sana mengenai hubungan kedua aktor muda tersebut. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kedua belah pihak untuk meluruskan berita yang beredar.
Masing-masing agensi yang di naungi oleh kedua belah pihak sepakat untuk melakukan konferensi pers secepatnya.
◦•●◉✿✿◉●•◦
Kediaman Yizhan saat ini masih aman terkendali, berita yang menggemparkan daratan China tak mereka hiraukan. Mereka hanya fokus dengan bayi gempal yang kini mewarnai hari-hari mereka.
Zhan memandangi buah hatinya, ya mereka memutuskan untuk memiliki anak melalui ibu pengganti.
Setelah mengikat janji suci di altar pernikahan tepatnya di Negara Kincir Angin, Belanda. Pasangan itu menikmati masa-masa honeymoon sebagai pengantin baru mengelilingi Eropa.
Setelah puas menikmati liburan eh honeymoon, mereka memutuskan untuk mengikuti program bayi tabung. Proses tersebut dilakukan di negara Gingseng, Korea Selatan.
Alasan Zhan memilih negara tersebut, karena ingin anaknya kelak berwajah oriental seperti dirinya dan Yibo.
Hasilnya tidak mengecewakan, anak laki-laki yang diberi nama Wang Xiao Yun atau biasa dipanggil Wangji itu merupakan perpaduan antara Yibo dan Zhan.
Walaupun Yibo menang lebih banyak karena wajah sang anak mirip sekali dengannya. Selain itu Wangji memiliki mole dibawah bibir seperti Zhan, dan mole di dekat alis mata seperti Yibo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayi gempal yang belum genap berusia 2 tahun itu tidur dengan lelap. Boneka kelinci berhidung babi itu selalu menemaninya setiap malam.
Ntah apa motivasi bayi gempal itu menjadikan boneka tersebut benda kesayangannya yang wajib menemani ritual menjelang tidur.
"Sayang..."
"Huustt, Wangji baru tertidur." Zhan meletakkan jari telunjuk di bibirnya dan berbicara dengan berbisik.
Yibo masuk dengan perlahan, mendekap Xiao Zhan dari belakang. Zhan menyenderkan tubuhnya pada Yibo seolah melepas penat, dan ajaibnya dengan posisi seperti ini semua bebanpun terasa menguar terbawa angin.
Zhan mengusap tangan kekar yang kini melingkar di pinggangnya. Yibo menahan tubuh Zhan yang bertumpu padanya.
"Apa Wangji nakal hari ini ?"
"Tidak, Wangji tidak pernah nakal. Anak kita hanya terlalu aktif ke sana kemari." Kekeh Zhan.
Chup !
Yibo mengecup pipi kanan Zhan. Dapat terlihat jelas wajah teduh yang tak pernah mengeluh bagaimanapun lelahnya mengurus Wangji seorang diri.
"Terima kasih sayang."
"Kamu mengucapkannya hampir setiap hari, aku bosan mendengarnya Yibo."
Itu benar, Yibo akan terus mengucapkan terima kasih kepada suaminya itu. Terima kasih untuk segalanya. Seperti menerima dirinya, memberikan kebahagiaan dan membalas cinta dengan cara yang luar biasa pula, atas rasa sabarnya, dan masih banyak lagi.
Dua kata-terima kasih-saja rasanya tak cukup jika diucapkan setiap hari.
"Zhan Ge, didi ai ni."
"Bo di, wo ye ai ni."
Chup !
Yibo kembali mengecup pipi Zhan dan mengeratkan pelukannya.
"Tiga hari lagi konferensi pers, bersiaplah sayang."
"Eum, waktu yang tepat untuk memberitahu semuanya bahwa aku akan mengundurkan diri dari dunia hiburan."
"Apa Zhan Ge yakin ? Kamu bahkan baru comeback setelah vakum setahun lebih."
"Aku yakin sayang, aku mau fokus mendampingi tumbuh kembang Wangji."
"Baiklah sayang. Apapun keputusanmu, aku selalu mendukung."
"Terima kasih sayang."
"Terima kasih kembali. Ayo istirahat, kamu pasti lelah."
"Seharusnya kamu yang lebih lelah karena baru pulang bekerja."
"Lelah ku menguap begitu saja ketika melihatmu dan anak kita."
"Ck ! Ayo ke kamar, Wangji akan terganggu jika kita di sini terus."
"Ayo sayang."
Pasangan itu berjalan perlahan meninggalkan bayi gempal yang sepertinya sedang bermimpi indah.
