Doyhyuck

19.2K 276 4
                                    

Taeyong letakan kedua telapak tangannya melingkari mug, terasa hangat. Memang paling enak minum coklat hangat saat hujan, benar-benar terasa syahdu, mungkin setelah menghabiskan coklat hangatnya dia akan membuat mie rebus.

Rintik hujan turun semakin deras, taeyong menghirup nafas dalam. Bau khas hujan selalu membuatnya tenang, bahkan musik pengantar tidur taeyong juga bunyi rintik hujan.

Ah, taeyong jadi teringat akan kekasihnya, dia juga sama seperti taeyong sama sama menyukai hujan.

Biasanya saat sedang hujan namun mereka tidak bersama, mereka berdua akan melakukan video call.

Menemani masing-masing makan mie rebus kesukaan mereka berdua, sambil
berbincang ringan. Tak butuh waktu lama langsung saja dia buat mie rebus, setelah selesai dia mengambil hand phone-nya, mencoba menelpon kekasihnya.

Taeyong duduk manis diatas kursi makan, dengan semangkuk mie didepannya, bau harum mie tercium oleh hidung. Sungguh sangat menggugah selera.

Sembari menunggu telponnya diangkat taeyong menyeruput kuah mie, rasa asin gurih terasa sangat pas di lidah.

Tumben sekali butuh waktu lama bagi kekasihnya untuk mengangkat telepon, pikir taeyong.

Sedari tadi layar handphone taeyong menampilkan panggilan yang berdering, namun tak kunjung diangkat.

Hingga saat taeyong melakukan panggilan ke dua, akhirnya diangkat juga. Senyum yang taeyong tampilkan segera luntur, muka kekasihnya terlihat sembap. Matanya terlihat sayu, dan merona merah.

"Haechan sayang, kamu sakit?" tanya taeyong.

"Em, aku kena flu." jawab haechan, suaranya terdengar bergetar.

"Parah banget kelihatannya, habis hujan reda aku kesitu ya-."

"Gak usah," sambar haechan cepat. Dia terlihat panik, "Anu, itu, aku takut kamu ketularan". taeyong mengerutkan dahinya, haechan terlihat sedikit aneh tidak seperti biasanya.

"Tae, aku mau tidur dulu ya. Biar bangunnya enakan."

"Oke, get well soon sayangku. Nanti kalau udah bangun chat ya, aku kesitu." haechan hanya menjawab dengan gumaman, lantas menutup telpon mereka berdua.

Taeyong menghela nafasnya, gagal sudah rencananya menikmati hujan dengan haechan. namun tak apa, lebih baik haechan istirahat agar dia segera sembuh.

"Bangsat, enak banget kak," erang doyoung, dia hentakkan penisnya semakin cepat.

Doyoung dekap erat haechan, haechan sendiri hanya menanggapi dengan desahannya yang semakin keras.

Doyoung cium basah leher jenjang haechan, "Memek lu memek paling enak yang pernah gue coba, gue entot tiap hari gimana? Nih lubang lo juga lonte banget, cengap cengap nerima kontol gue."

Haechan menangis terisak, semua ini terlalu nikmat baginya. "D-dont make a mark doy." lirih haechan saat dia rasakan lidah doyoung menyesap lehernya.

Doyoung terkekeh, "Pas tadi jawab bang taeyong aja gak gagap, sekarang malah gagap. Kewalahan ngadepin kontol gue ya kak?" Pertanyaan erotis, tanpa haechan jawab pun doyoung sudah tahu jawabannya.

Haechan merasa bersalah kepada taeyong, namun dia tidak bisa menolak pria tampan dengan penis besar, doyoung contohnya.

Haechan merasakan doyoung mencabut penisnya, seketika haechan merasa kosong, cairan sperma doyoung yang dia tahan terasa mengalir, sayang sekali sperma doyoung terbuang.

Sekarang bisa dia lihat doyoung mengubah posisi, menjadi duduk bersender diatas ranjang.

Lantas ia menarik haechan untuk duduk diatasnya, pandangan mata mereka bertemu. Penuh dengan nafsu, tanpa ucapan haechan langsung paham maksud doyoung.

Dia menghentakkan pinggulnya diatas penis doyoung, "Engh- anjing doy, kontol gede, bbanyak uratnya. Enak angh-" racau haechan.

Bisa dia rasakan penis doyoung mengisi penuh vaginanya, doyoung tersenyum melihat bagaimana kacaunya haechan dipangkuannya.

Pacar kakaknya yang selalu terlihat kalem,
sekarang terlihat berantakan, sibuk mencari kenikmatan diatasnya.

Vagina tembam haechan seperti bocor, terus mengeluarkan cairan hingga kini penis doyoung terlihat mengkilap oleh
cairannya.

"Gimana reaksi bang taeyong kalau tau pacarnya lagi ngentot sama adeknya ya? Mau gue videoin gak kak? Biar bang taeyong lihat gimana muka lu yang tolol gara-gara kontol," bisik doyoung ditelinga haechan.

Alih-alih merasa tersinggung justru, dia merasa semakin terangsang oleh ucapan doyoung.

Vaginanya berkedut, bisa dia lihat wajah doyoung yang terlihat puas.

Puas dengan bagaimana respon tubuh haechan terhadap semua yang doyoung lakukan sekarang, "Kalau diajak ngomong
tuh jawab pakai mulut atas, bukan malah jawab pakai mulut bawah." ejek doyoung.

Haechan mengerang, dia keluar lagi. Ini sudah kedua kalinya dia keluar, dan doyoung baru satu kali.

Haechan menyenderkan kepalanya kebahu doyoung, kini dia hanya duduk diatas pangkuan doyoung.

Tak ia hiraukan penis doyoung yang masih tegang didalam vaginanya, haechan lelah
walaupun vaginanya terus berkedut, merasa sesak karena penis doyoung yang besar.

"Doy, capek," lirihnya. haechan mendongak, matanya langsung bersitatap dengan mata doyoung.

"Let's keep it as secret between us, okay?"

"Just say that you're addicted to my dick. I bet after this your pussy will always craving for my dick."

Haechan ingin membantah, namun apa yang dia katakan benar. Have sex with doyoung was the best sex he ever had, doyoung dick suit his pussy so well.

"Whatever you say, don't tell taeyong about us. And you can fuck me whenever you want." Doyoung tidak mungkin mengatakan tidak bukan? Tawaran haechan sangat menggiurkan.

Sama seperti haechan, doyoung tidak bisa menolak pria manis dengan vaginanya yang cantik.

Doyoung akan membuat haechan mengingat dengan jelas bagaimana
bentuk penisnya, membuat si manis di pangkuannya hanya merasa puas dengannya.

"Okay, but first let me use your pussy. I haven't done yet." Doyoung membalikkan posisi mereka, kini doyoung mengungkung haechan.

haechan sendiri melingkarkan kedua kakinya ke pinggang doyoung, membuat vaginanya semakin terekspos, membuat doyoung mudah memasukan penisnya sampai ke ujung.

Sekarang didalam kamar suara hujan terdengar bersahutan, bersahutan dengan desahan haechan, desahan doyoung juga bunyi perpaduan kulit mereka.

Ini akan menjadi sore yang panjang, pikir haechan. Hujan diluar sana, dan hangatnya tubuh doyoung serta penuhnya vaginanya dengan sperma doyoung.

Haechan tersenyum, sungguh sore
yang luar biasa, haechan merasa sangat senang. Yang awalnya dia hanya mau menolong doyoung meminjamkan baju kering karena dia kehujanan, sekarang malah melakukan seks dengannya.

Haechan masih ingat bagaimana tubuh doyoung terjiplak jelas karena kaos putihnya menjadi transparan karena basah.

Begitupula penis doyoung yang terlihat besar walaupun belum tegang. Ah penis besar, penis yang kini mengisi vaginanya.

Doyoung mengerang, haechan merasakannya lagi. rasa panas dan penuh oleh sperma doyoung, doyoung terus bergumam dia akan melakukan sex dengan haechan sampai dia hamil.

Namun walaupun dia mempunyai vagina dia tidak memiliki rahim, so that's means in another day doyoung will always use his pussy.

Haechan tidak sabar menanti hari esok, hari saat vaginanya penuh oleh penis doyoung dan sperma yang meluber keluar karena vaginanya tidak cukup menampung sperma doyoung. Sama seperti sekarang.

'Taeyong I'm sorry, but your brother's penis feels so good' lirihnya dalam hati.

THE END

Jangan lupa vote & komen

All × Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang