That Feeling Shown Up

85 4 0
                                    

Paang sedang duduk di tepi pantai, tiba-tiba Azam datang dan duduk disamping Paang. Awalnya mereka berdua tidak berbicara. Melihat perlakuan Azam yang aneh belakangan ini, Paang punya feeling kalau ada sesuatu yang disembunyikan dari Azam.

"Zam, lo suka ya sama Grasel?" mendengar itu, Azam kaget dan tidak tahu harus bilang apa.

"Iya gak ya?" hanya itu yang bisa diucapkan Azam.

"Ngaku deh"

"Kalo iya kenapa?"

"Nah, gitu dong jujur" kemudian mereka kembali terdiam. Tak lama, akhirnya Azam mengeluarkan seluruh isi hatinya.

"Ang, gue bingung. Kenapa gue bisa suka sama dia"

"Gak usah nanya kaya gitu, Zam. The point is, kalo lo suka, kejar" Azam-pun hanya terdiam. Paang tidak berkata banyak mengenai hal ini. 

Mendengar perkataan Paang, Azam merenung dan mungkin dilanda kebingungan.

***

Ketika aku membuka pintu kamar, aku langsung diinterogasi habis-habisan oleh teman-temanku.

"Sel!! Abis tidur berdua Azam, ya?! Sekasur gituu?!" tanya Hanisya.

"Engga lah. Dia di sofa" jawabku malas.

"Enak banget anjir lo" sahut Anya yang sambil ngemil di kasur.

"Ya lo kalo mau digituin juga sama Azam, lo harus ketusuk duri dulu. Mau?"

"Hahaha engga deh" mereka hanya melengos, kami pun kembali bercanda ria.

Empat anggota Cyber yang ada di kamar lain pun juga ikut ke kamarku dan berbagi tawa. Tak terasa sudah malam, teman-teman Cyber-ku yang empat orang sudah kembali ke kamarnya. Tinggal kami berlima. Semuanya sudah tertidur pulas, kecuali aku. Aku masih membayangkan kejadian tadi siang sembari tersenyum-senyum. Membayangkan wajah Azam yang menawan ketika mengobatiku.

***

Kring kring.

Bunyi alarm rasanya sudah merusak mimpiku. Hoam, pukul setengah 6. Aku masih butuh tidur lagi, karena aku baru bisa tidur jam satu malam. Setelah mandi dan bersiap aku dan teman-teman pun siap jalan-jalan. Yeay! Tujuan hari ini adalah ke Tanah Lot.

Selama diperjalanan aku merasa ada yang aneh dengan Azam. Ia seperti mencuri-curi waktu dan memperhatikanku. Bukannya ge-er sih, tapi memang benar. Sesampainya di tanah lot, kami semua bersenang-senang. Tak lupa untuk ber-selfie ria dan check in sana sini.

Saat teman-temanku berfoto, aku duduk di kursi taman. Aku gampang merasa lelah, apalagi setelah kakiku tertusuk duri. Tiba-tiba Azam menghampiriku dan bertanya.

"Sel, gimana lukanya?" tanya Azam setelah meneguk air putih.

"Udah baikan nih, Zam. Lo sih yang ngobatin jadinya langsung sembuh deh" ia pun tersipu malu.

"Syukur deh kalo udah sembuh hehe"

Ditengah-tengah pembicaraan tiba-tiba Jawir muncul dan bersikap sok jutek.

"Yaelah Grasel sama Azam pacaran mulu, gak haus?"

"Apasih, Wir" balasku. Sedangkan Azam hanya tertawa.

Setelah ber-istirahat kami pun melanjutkan perjalanan ke Garuda Wisnu Kencana. Hal utama yang dilakukan saat sampai tujuan tidak jauh dari selfie dan check in haha. Azam berpura-pura memfoto patung GWK tapi sebenarnya ia sedang usil mengambil beberapa fotoku yang candid.

"Eh Zam! Foto gue ya?"

Azam langsung salah tingkah. "Engga sih, orang foto patung"

"Bohong lo yaaa"

Seketika teman-teman Cyber ku berteriak "PACARAN GAK DISINI, DITAMAN SONO". Aku hanya terdiam dengan muka sok kesal padahal senang.

Sedangkan Azam malah membalas "Suka-suka kek mau pacaran dimana juga"

"Cie cieeee" sahut teman-teman ku.

Hari semakin sore dan kami memutuskan pergi ke daerah Jimbaran untuk reserve restoran seafood. Setelah itu kami semua kembali ke hotel untuk mandi dan istirahat sekitar satu jam. Kami pun langsung balik lagi ke restoran di Jimbaran dan menikmati makan malam.

Would You Be My Girl?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang