11. Rumah Ratu

1 1 0
                                    


Suara adzan subuh berkumandang dengan sangat merdu, membuat siapapun yang mendengar panggilan itu akan terbangun dengan hati yang sejuk. Seperti, Jeco yang sedang menjalankan solat subuh meminta doa yang sama kepada Tuhan yaitu; kabar dari Ratu. Dari semalam dia tidak dapat tidur dengan nyenyak, hatinya sangat gelisah, pikirannya terus menerus memikirkan Ratu.

Hari ini, Jeco izin tidak masuk sekolah karena sangat tidak bersemangat untuk menjalani kehidupannya. Dia sudah bilang kepada mama dan mama mengizinkan untuk kali ini, dengan syarat dia harus tetap makan dan meminum obatnya secara rutin, terpaksa Jeco menurut asalkan izin tidak masuk sekolah dibolehkan.

Dia pun memutuskan untuk mandi agar tidak terlalu terlihat menyedihkan, namun saat langkah kaki terakhir masuk ke dalam kamar mandi. Seketika handphone nya berdering beberapa kali, sepertinya seseorang yang menelepon ada urusan penting dengan Jeco, sayang Jeco sedang asik dalam lamunan sedihnya.

Hingga 30 menit kemudian, dia sudah selesai mandi lalu bergegas memakai setelan baju santai selepasnya dia langsung menuju meja belajar, mengecek kembali apakah sudah ada pesan masuk dari Ratu? Saat Jeco membuka handphone nya, dia terkejut dengan kedua tangan gemetar. Dia terdiam cukup lama hingga tersadar, karena doanya telah di jabah oleh Tuhan sebab seseorang yang dari kemarin dia tunggu kabarnya, hari ini memberi kabar kepada dirinya.

Segera Jeco menelepon kembali Ratu dan langsung terhubung dengan disambut suara lembut milik Ratu, Jeco tidak langsung menjawab karena dia masih tidak percaya jika perempuannya telah kembali. Perempuan yang membuat dirinya dan kehidupannya tidak monokrom lagi. Terima kasih Tuhan, karena telah mengembalikan Ratu kepada Jeco yang memang tidak bisa hidup tanpa Ratu.
•••

Ratu Calling

"Jeco ..."

"Iya Ratu."

"Jeco, datang kerumah Ratu ya hari ini."

"Ke rumah Ratu? Ratu gapapa?"

"Ratu sehat, pokoknya kamu harus datang ke rumah Ratu hari ini. Ratu tunggu, alamatnya aku sharelok."

"Ya Ratu,
apapun yang Ratu mau Jeco turutin."

"Makasih ya Jeco."

"Asal Ratu selalu sama Jeco dan Jeco minta kejelasan, kenapa? Ratu hilang kemarin."

"Ratu jelasin semuanya, Jeco."

"Oke, Ratunya Jeco."


•••
Hatinya sangat senang dia diberi kesempatan untuk tetap berteman dengan Ratu, namun mengapa Ratu langsung mengundang dia datang kerumahnya? Apa mungkin Ratu ingin menjelaskan semuanya? Mungkin iya, jadi Jeco tidak boleh terlambat datang ke rumah Ratu karena dirinya juga tidak sabar ingin bertemu dengan perempuannya.

Untung saja, hari ini dia tidak masuk sekolah jadi dia dapat datang ke rumah Ratu, memang ya rencana Tuhan tidak pernah disangka-sangka dan dia sangat bersyukur untuk hal ini.

Jeco pun langsung mengganti bajunya dengan kemeja berwarna biru laut dipadukan kaos putih dan celana cargo berwarna cream. Tidak lupa, memakai parfum dan membetulkan rambutnya agar terlihat tampan.

Setelah semuanya selesai, Jeco turun kebawah untuk izin ke mama pergi ke rumah Ratu, dia berjalan menuju ruang tengah yang ternyata mama sedang membaca majalah. Rani yang mencium parfum Jeco menoleh ke kanan sesuai dengan arah wangi parfumnya.

Rani terperangah melihat penampilan anaknya yang sudah rapih, padahal tadi pagi Jeco sangat tidak bersemangat namun, sekarang wajah berseri anaknya sudah kembali. Apakah Ratu sudah memberi kabar kepada Jeco?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Metafora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang