Semua orang berkumpul di meja makan tengah restoran milik Asa, yang akan dibuka sekitar seminggu kedepan.
Mereka melahap potongan-potongan pizza yang berbalut toping berbagai macam, mulai dari keju, sosis, daging, sampai jamur. Makanan tersebut terlihat lezat dan memuaskan perut mereka disana.
Chandra, Jovan, dan Nala lah yang paling antusias menyantap hidangan traktiran si manager utama alias Asa. Sedangkan Asa sibuk menyantap tumis brokoli buatan Naya yang tadi ia buat sembari menunggu makanan yang dipesan Asa datang.
Jujur Asa katakan, tumis brokoli ini enak, enak sekali. Rasanya pas.
Sedangkan Naya sudah memakan 2 potong pizza lalu tiba-tiba merasa kenyang. Gretha dan Winona yang melihat Naya meletakkan sisa gigitan pizzanya diujung tempat pun bertatap seakan bertanya.
"Kenapa nggak dilanjut makan pizzanya Nay?" Tanya Winona.
"Lo udah kenyang? Atau ada bahan di pizza yang bikin lo alergi?" Tambah Gretha, sambil menatap Naya.
Naya menggeleng pelan "nggak kok, ini enak banget."
"Terus?" Ucap Asa yang kini menoleh padanya, lelaki itu meletakkan mangkuk makanannya yang berisi tumis brokoli.
Nala, Jovan, dan Chandra mulai menaruh atensi mereka pada nada bicara Asa yang mulai beda, lelaki itu nampak tidak santai.
"Aku udah kenyang.." Kata Naya yang tidak menatap Asa.
Suasana meja makan saat itu berubah menjadi canggung, yang lain mencoba menghiraukan apa yang sedang terjadi dan lanjut menyantap pizza itu hingga habis.
Kemudian terdengar suara dering telepon dadi ponsel Naya, ia segera membuka pesan dari si penelepon agar pelakunya berhenti melakukan panggilan. Kemudian Naya buru-buru mematikan teleponnya.
Asa menyahut ponsel Naya dari empunya, Naya terlonjak saat benda di genggamannya direbut paksa.
"Eh pak, jangan. Kenapa Hp saya diambil!"
Asa membaca roomchat yang terpampang di ponsel milik gadis disebelahnya.
Mbak Liyana
|Nay, pulang. Rumah kacau lagi
20.193 pesan belum terbaca
|Bapakmu berulah lagi, dia gak mau kerja, mbak capek sama masalah ekonomi ini. Tolong omongin bapak.
21.20|Mas mu marah dan ngerusak pintu jendela kaca, bapak malah ladenin pake emosi juga.
21.21|Mbak nggak sanggup, mbak mau cerai aja sama mas mu, situasinya rumit, mbak capek sama mereka berdua.
21.21Asa menatap getir pesan yang baru saja ia baca dari ponsel Naya, jadi ini alasan Naya terdiam sedari tadi seperti orang linglung.
Sejak mereka pindah ke meja utama di restorannya gadis itu memang melamun, sampai akhirnya dia sendiri yang meminta memasak tumis brokoli diselah waktu mereka.
Gadis itu rupanya hanya ingin mengalihkan pikirannya dari masalah keluarganya. Asa tidak tau harus meminta maaf karena tanpa sengaja mengetahui tentang masalahnya atau malah acuh seolah tidak bersalah.
"Pak, mbak ipar saya kirim pesan apa?"
Pertanyaan Naya sukses membuyarkan lamunan Asa dalam beberapa detik lalu. Gadis itu nampak sedikit terlihat cemas walaupun raut wajahnya tenang.
"Kamu disuruh pulang."
"Saya enggak mau, Pak."
Sontak semuanya menoleh menghadap Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA SANDYAKALA | Renjun NCT
FanfictionBiarkan Sandyakala yang bercerita. "Jangan sama saya, hidup saya problematik." -Nayanika Swatamita. "Jangan lari, saya akan terus kejar kamu dan semua tentang hidup kamu." -Renjana Asa Nuraga. Manusia tidak akan terbentuk jika tidak pernah terbentur...