Kiss a whole day.

226 20 0
                                    

"Lo kapan pulang?" Tanya Renjun saat Donghyuck menjawab telfonnya.

"Gua juga ga tau Njun, kenapa?"

"Gapapa sebenernya, gua kangen aja."

"Cielah kangen, nanti aman, gua matiin dulu ya."

Belum sempat Renjun menjawab Donghyuck sudah mematikan telfonnya. Sepulang sekolah tadi Donghyuck dipanggil untuk diskusi event. Renjun pikir itu tidak akan terlalu lama, tapi sampai jam 8 malam pun Donghyuck juga belum pulang.

Renjun sudah izin pada orang tuanya menggunakan ponsel Donghyuck, ia izin jika ia tidak pulang berarti ia bersama Donghyuck.

"Monyet, tau gitu hari ini gua pulang." Guman Renjun.

Disisi lain, Donghyuck sedang bingung mencari cincin. Ia berpikir tangan Renjun sangat cantik, model manapun cocok untuknya.

"Bingung kak cocoknya yang mana," Ucap Donghyuck.

"Kalau ada foto tangannya kak, mungkin kita bisa bantu." Ucap karyawan toko.

"Bentar, kayanya ada."

Donghyuck membuka ponselnya dan mencari foto tangan Renjun, setelah menemukannya Donghyuck langsung memberitahu pada karyawan yang ada didepannya.

"Yang ini cocok kak buat tangannya, harganya 15juta" Ucap karyawan itu.

"Kemurahan," Guman Donghyuck.

"Yang lebih mahal ada? Cuma modelnya ga jauh dari ini." Tanya Donghyuck.

Para karyawan tidak heran jika Donghyuck berkata itu, siapa yang tidak mengenal Lee Donghyuck anak dari Johnny Suh dan Ten. Bahkan kedua orang tua Donghyuck sering membeli perhiasan disitu.

Setelah sesi membeli cincin, Donghyuck pun akhirnya pulang. Saat sampai di depan rumah, Donghyuck membuka ponselnya dan ternyata Renjun menitip makanan padanya.

"Waduh, kalo kaga beli ngamuk nih." Donghyuck kembali menyalakan motornya dan membeli makanan yang Renjun inginkan.

"Lah, kok pergi lagi?" Ucap Renjun yang melihat Donghyuck dari ruang tamu.

"Donghyuck kenapa ya? Apa udah ada cewe? Dia mulai pas pulang sekolah aneh, apa dia udah kaga sayang gua? papi..." Renjun mendudukkan dirinya di sofa.

Renjun memeluk kakinya dan menunduk, ia hanya ingin menangis sekarang. Rasanya setelah pulang sekolah Donghyuck benar-benar berbeda. Renjun takut jika perasaan Donghyuck padanya telah hilang.

Sekarang Renjun banyak bergantung pada Donghyuck, makanya ia takut jika Donghyuck meninggalkannya.

Tak lama terdengar suara pintu yang terbuka, Donghyuck melihat kearah Renjun yang masih diposisi yang sama.

Saat samar mendengar isakan tangis Renjun, Donghyuck langsung mendekat dan meletakkan pesanan Renjun di meja.

"Heh, lo kenapa?" Tanya Donghyuck yang khawatir.

Renjun hanya menggelengkan kepalanya, ia masih overthinking dan malas merespon Donghyuck.

"Liat gua Njun,"

"Ga mau,"

Donghyuck yang tidak sabaran pun menggendong tubuh Renjun dan mendudukkan Renjun di pangkuannya. Renjun pun memberontak agar Donghyuck melepaskannya.

"Lo kenapa? Ga biasanya lo gini,"

"Huaaaa lo jahat, jahat banget, gua ga mau sama lo."

"Heh jangan teriak, Njun."

Donghyuck pun membawa Renjun kepelukannya, ia mengusap punggung Renjun lembut. Tangisan Renjun pun semakin mereda.

"Liat gua sekarang," Ucap Donghyuck.

Love My Childhood Enemy? (Hyuckren) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang