"Apa yang membuatmu berdiri tercengang?"
"Tidak, maksudku... Ini seharusnya tidak terjadi."
Jo Gol memasang ekspresi bingung saat ia bergantian menatap pedangnya sendiri dan pedang Yoon Jong. Tidak mungkin orang ini telah menemukan pedang baru yang lebih baik selama ini. Jadi bagaimana mungkin ia berhasil menebas musuh-musuh mengerikan yang telah ia dan Yoo Iseol hadapi dengan susah payah, bahkan saat menghadapi satu per satu?
"Apa sebenarnya yang kau lakukan?"
"Sulit untuk dijelaskan."
"Hah, kalau kau tidak mau mengajariku, bilang saja!"
"Tidak, aku serius. Sulit untuk menjelaskannya. Lagipula, itu adalah sesuatu yang bisa kau lakukan juga."
Perkataan Yoon Jong membuat Jo Gol menyipitkan matanya.
"Orang ini... kukira kepribadiannya makin aneh akhir-akhir ini, tapi sekarang kau benar-benar kelewat batas, ya?"
"Aku serius!"
Yoon Jong, tiba-tiba kesal, menoleh ke depan, menyadari bahwa ini bukan saatnya untuk bercanda dengan Jo Gol. Situasinya masih jauh dari aman.
"Sepertinya orang-orang ini lemah terhadap energi abadi"
"Energi abadi?"
"Ya."
"...Jadi, kau bilang padaku kau bisa mengendalikan energi abadi sekarang?"
"Sepertinya aku bisa, sampai batas tertentu, tapi aku sendiri belum yakin bagaimana cara kerjanya..."
"Ya ampun, dunia pasti akan kiamat. Seorang bijak telah muncul dari Gunung Hua. Dia menggunakan energi abadi, teman-teman, energi abadi."
"..."
Pembuluh darah tebal menonjol di dahi Yoon Jong.
Apakah ini benar-benar saat yang tepat untuk omong kosong seperti itu?
Dia selalu berpikir bahwa Jo Gol tidak banyak berubah setelah bertemu Chung Myung, mengingat sifatnya yang ceroboh. Namun, tampaknya penilaian Yoon Jong salah.
Pada saat itu, Yoo Iseol, yang diam-diam mendengarkan, bertanya,
"Energi abadi?"
"Ya."
"Bagaimana kau menggunakannya?"
"Sulit untuk dijelaskan secara rinci, tetapi rasanya seperti mengeluarkan sesuatu yang sudah ada di dalam diri sendiri. Bagi kami, yang telah menjalani kehidupan yang mendalami ajaran Tao, energi abadi seperti energi yang telah terkumpul dan sudah kami miliki."
Yoo Iseol langsung mengangguk mengerti atas penjelasannya.
"Aku mengerti."
Yoon Jong menatap Yoo Iseol dengan ekspresi yang sama sekali berbeda dari saat ia menatap Jo Gol. Sebenarnya, tidak ada seorang pun yang lebih dekat dengan Tao daripada Yoo Iseol, yang tidak begitu terikat dengan dunia sekuler dan lebih mengutamakan kehidupan sebagai seorang Taois. Mungkin karena itulah ia tampak memahami kata-kata Yoon Jong dengan mudah.
"Lalu seperti ini."
Dengan kata-kata singkat itu, sosok Yoo Iseol tampak tenggelam dan lenyap dari tempatnya, hanya untuk muncul kembali di hadapan seorang pemuja darah yang tidak mampu menyembunyikan ekspresi terkejutnya.
Desir!
Pedangnya melesat bagai sambaran petir, dan tenggorokan pemuja darah itu langsung terpotong. Garis merah terang darah muncul saat area di sekitar jakunnya terbelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of The Mount Hua Sect [2] ❀ ❀
ActionChapter 1600 - mentok Raw (ongoing) Manhwa: Return Of The Sword Master (webtoon) ❀ Translate Novel Korea ke Indonesia ❀ Translate tidak 100% akurat ❀ Typo ❀ Raw Novel update seminggu 3x (Senin, Rabu, dan Jumat) ❀ Update di usahakan setiap hari mini...